1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Alarm Jusuf Kalla: Kasus COVID-19 April Bisa Tembus 2 Juta

9 Februari 2021

Jusuf Kalla mewanti-wanti bahwa kasus COVID-19 bisa tembus 2 juta pada April, bila tren penularan masih tinggi seperti saat ini. Dia memperingatkan cara untuk mencegahnya dengan vaksinasi dan kedisiplinan masyarakat.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf KallaFoto: Getty Images/AFP/T. A. Clary

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla mewanti-wanti bahwa COVID-19 bisa tembus 2 juta kasus pada April mendatang. Itu akan terjadi jika tren penularan masih tinggi seperti akhir-akhir ini.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu memaparkan bahwa saat ini kasus positif virus corona hampir mencapai 1,2 juta. Rinciannya, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 10.827 pada Minggu (07/02). Total positif menjadi 1.157.837, sembuh 949.990, dan meninggal 31.558 kasus.

"Dan (2 juta kasus) itu akan tercapai akhir April kalau kondisinya tetap jalan terus. Artinya rata-rata 12 ribu sehari maka akhir April akan 2 juta," kata dia dalam kegiatan Plasma BUMN Untuk Indonesia secara virtual, kemarin Senin (08/02).

Dia menjelaskan salah satu caranya yang dapat dilakukan untuk mencegah itu adalah vaksinasi dan kedisiplinan masyarakat. Bila itu tidak berjalan dengan optimal maka dapat dijamin kapasitas rumah sakit akan membludak oleh pasien COVID-19.

"Kalau sudah tercapai 2 juta maka masalahnya yang terjadi ialah kesulitan rumah sakit, maka rumah sakit akan sangat berlebihan," sebutnya.

"Vaksinasi untuk mencapai agar stabil dan (kasus) turun itu apabila dapat dicapai 1 juta per hari," tambah JK. 

Data kasus harian baru virus corona di beberapa negara Asia tiap satu juta penduduk, per 3 Februari 2021

Bagaimana perkembangan vaksin buatan dalam negeri?

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN mengumumkan perkembangan produksi Vaksin Merah Putih. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Vaksin Merah Putih buatan dalam negeri bakal rampung di kuartal IV-2022. Saat ini proses pengerjaannya masih terus berjalan.

"Kita terus juga bekerja sama dengan Kemenristek dan Kementerian Kesehatan dalam penemuan Vaksin Merah Putih," kata dia.

Kementerian BUMN, lanjut Erick terlibat lewat PT Bio Farma (Persero). Perusahaan farmasi milik negara itu bekerja sama dengan 7 institusi dan 6 universitas.

"Kami Kementerian BUMN melalui Bio Farma sudah melakukan kerja sama dengan 7 institusi di mana salah satunya lembaga Eijkman dan 6 universitas," sebutnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu, mengatakan jika berjalan sesuai rencana maka Vaksin Merah Putih akan rampung di kuartal IV tahun depan.

"Kalau memang benar nanti seed daripada vaksinnya sudah benar-benar kami terima di Bio Farma, di kuartal I tahun 2022 kita melakukan uji klinis, semoga juga nanti di uji klinis yang terakhir yaitu di kuartal III tahun 2022, sehingga di kuartal IV 2022 kita sudah mempunyai Vaksin Merah Putih sendiri," tambah Erick. (Ed: pkp/rap) 

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Alarm Jusuf Kalla: Kasus COVID-19 April Bisa Tembus 2 Juta

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait