Badan Kemanusiaan PBB memohon Rusia untuk menghentikan pertumpahan darah di Aleppo. Namun Moskow menolak dan menyebut upaya tersebut sebagai "taktik kosong."
Iklan
Koordinator bantuan kemanusiaan PBB mengkhawatirkan timur Aleppo bakal menjadi "kuburan raksasa," menyusul serangan pasukan pemerintah Suriah dan Rusia terhadap kawasan yang dikuasai pemberontak.
Menurut Stephen O'Brien, sejak Sabtu (26/11) sekitar 25.000 penduduk mengungsikan diri, lebih dari separuhnya adalah anak-anak. Sementara Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan hampir 40% wilayah pemberontak telah diambilalih oleh militer pemerintah.
"Untuk kemanusiaan, kami memohon semua pihak dan mereka yang memiliki pengaruh, untuk melakukan apapun buat melindungi warga sipil dan menjamin akses keluar dari kawasan timur Aleppo sebelum menjadi kuburan raksasa," kata O'Brien.
Namun Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, menolak desakan untuk mengakhiri operasi militer yang diusung oleh pasukan darat dari kelompok radikal Hizbullah dan unit militer asal Iran.
'Armagedon' di Aleppo
Kota Aleppo di Suriah jadi "neraka" diluluhlantakkan serangan udara pasukan pemerintah Suriah dibantu Rusia bulan September 2016. Kehancuran luar biasa yang ditimbulkan dapat disimak dalam galeri foto ini:
Foto: Reuters/A. Ismail
Luluh lantak
Seorang pria berjalan di antara reruntuhan gedung-gedung di kawasan al Qaterji, Aleppo yang hancur luluh akibat serangan udara saat pecah pertempuran antara pasukan pemerintah melawan kaum pemberontak..
Foto: Reuters/A.Ismail
Kota membara
Seorang pria berjalan melewati kepulan asap dari sebuah bis yang terbakar, akibat serangan udara di kawasan Salaheddin yang dikuasai pemberontak. Perserikatan Bangsa-bangsa menyatakan, dalam tahun-tahun terakhir, ini adalah serangan terburuk yang pernah dilakukan dalam menghancurkan sebuah kota.
Foto: GettyImages/AFP/A. Alhalbi
Korban cedera dan tewas terus berjatuhan
Pekerja bantuan Suriah bersama warga setempat bergotong royong mengangkut tubuh korban serangan di Salaheddin..
Foto: GettyImages/AFP/A. Alhalbi
Apa yang tersisa?
Usai serangan, warga di distrik Bustan al Qasr memeriksa kerusakan yang terjadi akibat pertempuran dan mencari sesuatu yang masih bisa diselamatkan. Foto diambil anggota Helm Putih.
Foto: Picture-Alliance/dpa/Syrian Civil Defense White Helmets
Lahan pun amblas
Anak-anak melewati lahan yang amblas di kawasan Muyeser setelah pasukan Suriah dan Rusia melancarkan serangan udara.
Foto: picture-alliance/abaca/J. Al Rifai
Lubang menganga
Sebuah gedung masih berdiri tanpa atap dan didingnya berlubang besar akibat serangan udara. Penghuni gedung terpaksa menyingkir, karena bangunan senmacam ini pasti akan jadi sasaran serangan berikutnya.
Foto: picture-alliance/abaca/J. Al Rifai
Kemana mencari air?
Nyaris seluruh infrastruktur di kota kedua terbesaar Suriah itu hancur karena pertempuran sengit. Warga kini kesulitan mendapat air bersih, karena bansyak pipa air bersih hancur terkena ledakan.
Foto: Reuters/A. Ismail
Keluarga yang terporak-poranda
Makin banyak warga terpaksa meninggalkan rumah kediaman mereka yang remuk redam dihantam bom dan tak ada lagi yang tersisa. Keluarga cerai berai dan kota porak poranda.
Foto: Getty Images/AFP/T. Mohammed
Nyawa tak ada harganya
Pekerja bantuan Suriah bersama warga setempat bergotong royong mengangkut jenazah korban serangan tanggal 23 September 2016 di Al Marja. Di ajang pertempuran di Aleppo nyawa manusia nyaris tak ada harganya lagi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Alhalbi
Masihkah ada masa depan?
Seorang anak di Tariq al Bab hanya mampu memandangi kerusakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sulit membayangkan bagaimana masadepan mereka. Bahkan harapan untuk gencatan senjata-pun kini nyaris musnah.
Foto: Reuters/A. Ismail
10 foto1 | 10
Menurutnya Rusia ikut mengkhawatirkan nasib warga sipil di Aleppo. Tapi Moskow berdalih derita mereka tidak akan berkurang dengan mengakhiri "operasi anti terorisme," melawan "bandit" yang dimanjakan dan dibiayai oleh Perancis dan Inggris.
Ia bahkan menyebut kelompok helm putih yang beranggotakan warga sipil dan bertugas mengangkut jenzah korban pemboman sebagai kelompok "psedo humaniter." Churkin menyebut Resolusi PBB yang menuntut agar Rusia mengakhiri pertumpahan darah di Aleppo sebagai "taktik yang tidak berguna."
Saat ini PBB mengklaim masih memiliki cadangan makanan untuk 150.000 orang di barat Aleppo. Tapi tidak adanya koridor kemanusiaan buat penduduk sipil berarti 200.000 penduduk di timur harus bertahan hidup tanpa makanan atau persediaan obat-obatan yang cukup. Rusia berulangkali menolak desakan untuk memberlakukan gencatan senjata sementara.
Derita Sunyi Bocah Korban Perang Suriah
Tubuhnya diselimuti darah dan debu. Tanpa isak dan air mata, ia menyeka dahinya dan menatap darah di tangan. Ia dan anak-anak lain di Suriah menjadi korban kebiadaban perang.
Foto: Reuters/M. Rslan
Tanpa isak dan air mata
Omran Daqnesh bersama bocah lainnya duduk terpaku di ambulan setelah diselamatkan dari puing rumahnya yang hancur akibat perang di Allepo, Suriah. Tanpa menangis, Omran bersama anak lainnya menunggu tim relawan datang untuk memberikan pertolongan pertama, sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit.
Foto: Reuters/M. Rslan
Simbol penderitaan
Omran, bocah Suriah yang bersimbah darah usai selamat dari serangan udara pasukan pemerintah kini menjadi simbol penderitaan penduduk kota Aleppo. Tubuhnya diselimuti luka dan debu. Sesekali ia menyeka dahinya dan menatap darah di tangannya.
Foto: picture-alliance/AA/M. Rslan
Korban tak berdosa
Bocah-bocah ini adalah korban perang antara pasukan pemerintah dengan pemberontak, yang makin membara di Allepo, Suriah, dalam beberapa waktu terakhir. Ratusan orang terenggut nyawanya.
Foto: Reuters/M. Rslan
Allepo yang membara
Dalam perang, anak-anak menjadi korban paling menderita. Allepo terbagi dua, kelompok pemberontak menguasai bagian timur dan pasukan pemerintah yang didukung militer udara Rusia di bagian barat. Sejauh ini perang di Suriah telah menelan 290.000 korban jiwa dan jutaan pengungsi sejak 2011.
Foto: Getty Images/AFP/B. Al-Halabi
Tumpang tindih perang
Masuknya ISIS menyebabkan situasi perang di Suriah antara pemberontak dengan pasukan pemerintah bertambah sulit. Di Suriah, ISIS mendidirikan kekalifahan di Raffa. Foto-foto anak-anak korban perang di Suriah menunjukkan keganasan peperangan yang dilakukan berbagai pihak.