250 Tahun Ilmuwan dan Pemikir Alexander von Humboldt
13 September 2019
Berbeda dari kakaknya Wilhelm, Alexander von Humboldt berjiwa petualang dan ingin menjelajahi dan meneliti alam. Dia berhasil menjelaskan fungsi dan saling ketergantungan sistem ekologi global.
Iklan
Alexander von Humboldt lahir 250 tahun lalu, tepatnya 14 September 1769 di Berlin. Dia berasal dari keluarga elit. Kakaknya Wilhelm von Humboldt adalah ilmuwan sosial sekaligus pejabat tinggi yang punya peran penting di Jerman pada zamannya. Dialah pendiri Universitas Humboldt di Berlin.
Namun Alexander lebih berjiwa petualang dan ingin menjelajahi dunia. Dia mendalami ilmu geologi dan botanik dan melakukan serangkaian perjalanan jauh, terutama ke Amerika Latin, untuk mempelajari fenomena alam.
Alexander von Humboldt bukan hanya pengamat dan peneliti yang cermat, dia juga seorang penulis yang memesona dan sangat produktif. Dari berbagai penelitian dan penelaahan ilmiahnya, lahir berbagai cabang ilmu pengetahuan. Banyak sekali gunung, sungai, fenomena laut, tanaman dan jenis binatang yang dinamakan sesuai dengan namanya, seperti Arus Humboldt dan Pinguin-Humboldt. Dia sendiri menguasai banyak bahasa.
Peneliti lingkungan dan perubahan iklim
Penelitian Alexander von Humboldt memiliki dampak besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di zamannya. Selain membuat peta, dia juga menjadi pelopor penetapan zona-zona vegetasi dan mengembangkan sistem isotermal, kategorisasi zona-zona di dunia berdasarkan suhu udara yang sama. Dia juga kemudian membuat diagram cuaca yang memungkinkan kita memahami fenomena cuaca lebih baik lagi.
Namun yang membuat Alexander von Humboldt menjadi sangat aktual saat ini adalah pemahamannya tentang ekosistem dan hubungan antara lingkungan dan mahluk di sekitarnya. Dia yang pertama kali menjelaskan secara mendasar fungsi dasar ekosistem dan saling ketergantungan sistem ekologi di seluruh dunia.
Alexander von Humboldt kemudian menyadari pentingnya peran hutan tropis dan menerangkan fenomena perubahan iklim. 200 tahun lalu, dia sudah memperingatkan manusia tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekologi.
Pemikir visioner
Alexander von Humboldt tidak hanya tertarik pada fenomena geologis. Dia juga mempelajari kehidupan sosial dan hubungan antar manusia dan melakukan komunikasi intensif dengan sesama ilmuwan maupun dengan para pemikir dan seniman besar di zamannya.
Perjalanannya tidak hanya membuat pembaca ingin pergi ke tempat yang ditulis. Ia juga bercerita mengenai kehidupan alam dan manusia.
Salah satu sahabat dekatnya adalah sastrawan besar Jerman Johann Wolfgang von Goethe. Dari Goethe dia belajar melihat keberagaman flora dan fauna sebagai suatu kesatuan, yang saling memengaruhi. Bagi Goethe dan Humboldt, pemahaman tentang kehidupan dan alam tidak hanya bisa dihayati dengan rasio, tetapi juga harus dengan rasa. hp/za (dpa, kna)
Yang Menarik dari Dunia Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2019
Apa saja yang sudah Anda dengar dari dunia ilmu pengetahuan alam di tahun 2018? Sebagian dari itu masih akan jadi topik pembicaraan di tahun baru ini. Dan mungkin ada juga yang belum pernah Anda dengar sama sekali.
Foto: Imago/Panthermedia/O. Le-Moal
Kecil tapi meyakinkan: Organoid
Ini gambar sebuah organoid. Yaitu versi miniatur dan sederhana dari sebuah organ yang diproduksi "in vitro" (di dalam tabung reaksi). Organoid menunjukkan secara realistis anatomi mikro organ yang direpresentasikan. Oleh sebab itu organoid digunakan ilmuwan untuk mempelajari penyakit dan pengobatannya di laboratorium.
Foto: picture-alliance/dpa/Imba/Madeline A. Lancaster
Ekspedisi MOSAiC
Ekspedisi akan dimulai musim gugur 2019, dan jadi ekspedisi Arktika paling besar dalam sejarah. Selama setahun, para ilmuwan dari 17 negara akan menyelidiki Kutub Utara. Mereka menggunakan kapal spesial pemecah es bernama Polarstern. Setelah mencapai posisi yang dituju, Polarstern akan buang sauh di tengah es. Para ilmuwan kemudian akan mengumpulkan data bagi riset perubahan iklim dan ekosistem.
Foto: Alfred-Wegener-Institut/Stefanie Arndt
Mars, kami datang!
Sepertinya tahun 2019 pun manusia belum akan pindah ke Mars. Tapi 2018 pendarat robot InSight yang diluncurkan NASA mendarat dengan sukses di planet merah, setelah perjalanan selama tujuh bulan. InSight akan berada di Mars selama dua tahun dan mengumpulkan berbagai sampel dari bagian dalam planet itu. Mungkin di tahun 2019 sudah akan ada pengetahuan baru tentang Mars!
Foto: Getty Images/D. McNew
Kecerdasan buatan: teman atau penyulut kekhawatiran?
Kecerdasan buatan jadi topik utama Tahun Ilmu Pengetahuan 2019 di Jerman. Itu ditetapkan Departemen Penelitian dan Teknologi Jerman. Apakah kecerdasan buatan peluang baru untuk meringankan beban manusia? Atau itu nantinya akan menggantikan manusia? Yang jelas perkembangan ini tidak bisa dihentikan, hanya bisa dilihat di masa depan.
Foto: picture-alliance/K. Ohlenschläger
Kerasukan bulan?
Tahun 2019 diperingati ulang tahun ke-50 pendaratan Neil Armstrong di bulan. Dan langkah manusia di bulan tambah lama tambah banyak. Tahun 2019 direncanakan empat pendaratan di bulan, antara lain misi dari Cina. Pesawat Chang'e 4 milik Cina direncanakan jadi pesawat pertama yang mendarat di sisi belakang bulan yang gelap.
Foto: Reuters
Selamat tinggal plastik!
Mulai tahun 2021 produk plastik sekali pakai, seperti piring, gelas, sendok, garpu, atau sedotan dilarang digunakan di Uni Eropa. Tujuannya: mencegah lebih banyaknya sampah plastik di lautan. Ilmuwan kini masih mencari bahan tepat untuk membuat plastik yang "hijau", misalnya dari alga atau lemak bekas gorengan. Tapi Anda tentu sudah bisa mulai berhenti menggunakan plastik di tahun 2019.