Aliansi terbentuk bagi keterbukaan, solidaritas dan demokrasi. Aliansi ini anti kekerasan, juga menentang anti toleransi dan anti orang asing. Reiner Hoffmann, ketua himpunan serikat kerja Jerman salah satu inisiatornya.
Iklan
Jerman menghadapi tantangan besar dengan kedatangan imigran dan pengungsi. Karena tantangannya istimewa, maka dibentuk sebuah aliansi istimewa untuk keterbukaan, solidaritas, demokrasi dan negara hukum. Aliansi ini bersifat anti kekerasan juga menentang sikap anti toleransi dan menentang sikap anti orang asing.
Aliansi yang beranggotakan organisasi payung serta berbagai perhimpunan dari bidang olah raga, kemanusiaan, perlindungan alam dan kebudayaan ini, bisa di´sebut salah satu perhimpunan terbesar di bidang sosial kemasyarakatan, yang pernah terbentuk di Jerman.
Sinyal politik yang mendesak
Dengan seruan itu, aliansi ingin melontarkan sebuah sinyal politik yang jelas dan mendesak. Ya, memang tantangan besar. Tapi aliansi yakin, bisa mengatasinya secara bersama sebagai masyarakat sipil dan bersama mereka yang terpaksa melarikan diri dari daerah asal. Memang ini butuh kerja keras. Baik dari semua pihak, juga dari pengungsi dan imigran. Ini juga tidak akan terjadi tanpa syarat dan peraturan, seperti juga dinyatakan dalam seruan resmi. Ini juga perlu investasi di bidang pendidikan, infrastruktur dan personal.
Aliansi menyerukan pentingnya sikap politik yang jelas, terhadap mereka yang menentang tantangan besar ini, dengan melancarkan rasisme, sikap anti orang asing dan kebencian. Kita harus menghentikan perkembangan baru yang ditndai dengan terjadinya lebih dari 900 serangan terhadap tempat penampungan pengungsi dan pergeseran orientasi sejumlah besar negara Eropa menuju ekstrem kanan. Satu saja serangan terhadap tempat penampungan pengungsi sudah keterlaluan.
Harus ditegaskan, bahwa ada gerakan lebih besar dan lebih penting sedang berlangsung di Jerman dan negara-negara lain yang menerima pengungsi, yaitu: aktivitas dan peran ribuan orang yang memberi pertolongan sukarela dan penanganan tanpa kenal lelah yang dilakukan staf di berbagai komunitas, sekolah, polisi, perusahaan serta tempat penampungan. Dengan seruan ini, aliansi menentang kaum ektrem kanan, tidak peduli dalam bentuk apapun mereka menampilkan diri. Aliansi menyerukan langkah tegas melawan ektrem kanan baik di jalanan, tempat kerja maupun di internet. Pekerjaan untuk integrasi Aliansi didirikan, karena tempat kerja, baik kantor, pabrik, proyek bangunan maupun supermarket, jadi lokasi, di mana integrasi diperlukan dalam seluruh aspek. Inilah tempat bertemu dan berinteraksi orang-orang dari berbagai kebudayaan dan daerah asal selama berpuluh-puluh tahun. Orang-orang yang berkenalan dan bekerja bersama-sama, tidak asing lagi satu sama lain. Anggota serikat kerja dan badan pekerja di berbagai instansi akan bergotong-royong untuk integrasi. Bersama mitra aliansi kami akan mendorong tercapainya tujuan dan program baru.
Sepuluh mitra juga akan menyebarluaskan nilai-nilai yang disokong aliansi, sehingga aliansi semakin luas. Ini bukan sesuatu yang eksklusif. Untuk itu, dalam pekan-pekan mendatang, aliansi akan terus mencari organisasi dan orang-orang yang penting di masyarakat untuk menjadi mitra atau anggota.
Cara Jerman Menolong Pengungsi
Hampir setiap hari ada tempat penampungan pengungsi yang dibakar di suatu tempat di Jerman. Tapi di samping berita buruk seperti itu, ada berita bagus. Yaitu bagaimana ribuan warga Jerman ulurkan tangan bagi pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Endig
Pesta Penyambutan
Pengungsi dan sukarelawan menari bersama dalam pesta penyambutan. 600 pemohon suaka di Heidenau ditempatkan di gedung bekas toko bahan bangunan, dan dilindungi pagar tinggi. Sebelumnya mereka takut meninggalkan tempat penampungan, karena kelompok ekstrem kanan mengadakan perusakan dan meneriakkan kecaman berhari-hari. Pesta diorganisir ikatan Dresden Bebas dari kelompok NeoNazi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Willnow
Selamat Datang di Sylt
Joachim Leber (tengah) membimbing keluarga dari Suriah ini. Ia adalah anggota organisasi Integrationshilfe Sylt (bantuan integrasi Sylt). Di pulau itu sekitar 120 pengungsi ditampung. Sebagian besar dari mereka berasal dari Afghanistan, Somalia dan Suriah. Sukarelawan mengajar mereka bahasa Jerman, memberi sokongan moral, dan jadi anggota keluarga. "Jerman juga dibantu setelah PD II," kata Leber.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Marks
Klub Sepak Bola Welcome United O3
Henning Eich dari klub Lok Potsdam menyambut para pemain dari klub Welcome United 03. Inilah tim sepak bola pertama Jerman yang sepenuhnya terdiri dari pengungsi. Klub ini langsung menang 3:2 dalam pertandingan lawan klub Lok Potsdam. Mereka bisa ikut main karena upaya klub SV Babelsberg . "Sepak bola menyatukan," kata Manja Thieme, yang mengurus tim internasional beranggotakan 40 orang.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Mehlis
Sepeda bagi Pengungsi
Tobias Fleiter memompa ban sepeda bagi seorang pengungsi dari Togo. Proyek "Bikes without Borders" adalah inisiatif dua sukarelawan. Awalnya mereka hanya punya lima sepeda. Sekarang tim sudah beranggotakan 15 sukarelawan, dan sudah memperbaiki serta menyediakan 200 sepeda. Inisiatif di Karlsruhe ini beri kesempatan kepada pemohon suaka untuk punya sarana transportasi.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
Aman di Jalan
Bagaimana caranya naik kereta dari A ke B? Apa artinya tanda-tanda ini? Di mana saya bisa beli karcis? Itu dipelajari pengungsi dari Suriah di Halle, negara bagian Sachsen-Anhalt, di stasiun utama kota itu. Seorang polisi juga menunjukkan, bahwa mereka harus berdiri di belakang garis putih, jika sebuah kereta datang. Jika tidak bisa berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Ikatan Perenang Pertama bagi Pengungsi
Di Schwäbisch Gmünd, pengungsi bisa belajar berenang. Ludwig Majohr (pakai topi) memberikan pelajaran berenang. Ikatan yang baru didirikan terutama harus mendorong integrasi, demikian Majohr. "Kami para perenang saling bantu", kata sukarelawan lain, Roland Wendel. "Kami tidak menanyakan nasionalitas." Delapan orang yang sudah pensiun dari profesi mereka aktif membantu pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Bayi Pengungsi Pertama
49 sentimeter, 3.000 gram. Sophia nama bayi perempuan ini. Ia adalah bayi pertama, yang lahir di kapal angkatan bersenjata Jerman "Schleswig-Holstein". Ibunya, Rahmar Ali dari Somalia, jadi pengungsi yang beruntung mendapat bimbingan dokter menjelang melahirkan. "Dalam momen seperti inilah orang merasakan telah melakukan sesuatu yang berguna," kata seorang tentara, yang hadir saat Sophia lahir.
Foto: Reuters/Bundeswehr/PAO Mittelmeer
#WelcomeChallenge
Dengan tagar ini, lewat YouTube dan Facebook sekelompok orang yang memberikan bantuan sukarela menyerukan lebih banyak orang untuk ikut aktif. Mereka yang menolong, sumbangkan foto aksinya. Koki kenamaan Sarah Wiener juga diminta membantu. Ia membawa 150 porsi sup dan roti ke tempat penampungan di Berlin dan membaginya dengan senyum.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Fischer
Bahasa Jerman untuk Sehari-Hari
Sebagi salah satu sukarelawan, Karl Landherr mengajarkan bahasa Jerman kepada seorang pemohon suaka di Thannhausen, Bayern. Landherr yang pensiunan kepala sekolah bersama beberapa rekan juga membuat buku untuk belajar bahasa Jerman bagi pengungsi. Bukunya berorientasi pada hidup sehari-hari, berisi banyak tips, dan sekarang digunakan di seluruh Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Aktif di Tempat Penampungan Pakaian
Di tempat penampungan pengungsi di Berlin semua tempat penuh. Sebelumnya sudah ada tiga tempat baru yang dibuka. Salah satunya adalah sekolah Teske di Berlin Schöneberg yang tidak digunakan. Gedung ini bisa tampung 200 orang. Banyak sukarelawan juga aktif di sini, misalnya untuk mengatur tempat penampungan pakaian hasil sumbangan.