Kemal Kilicdaroglu, pemimpin partai oposisi CHP, akan menantang Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan presiden Turki Mei mendatang. Tapi kalangan oposisi masih sering bertengkar dan itu bisa menggerus peluangnya.
Iklan
Setelah perdebatan alot selama berminggu-minggu, kalangan oposisi di Turki hari Senin (7/3) akhirnya mengumumkan calon mereka, Kemal Kilicdaroglu, ketua partai kiri-tengah Cumhuriyet Halk Partisi (CHP), sebagai calon mereka untuk berhadapan dengan presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pemilu bulan Mei mendatang.
Namun aliansi enam partai oposisi itu dibayangi perselisihan panjang karena partai lain ingin mencalonkan politisi lain. Akhirnya tercapai kesepakatan untuk Kemal Kilicdaroglu, tetapi salah satu partai terbesar dalam aliansi oposisi menolak untuk mendukung pencalonannya.
Partai nasionalis IYI, kekuatan kedua terbesar dalam aliansi tersebut, sebelumnya mengusulkan dua tokoh lain yang juga anggota CHP, yaitu walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, dan walikota Ankara, Mansur Yavas sebagai calon wakil presiden. CHP akhirnya menerima kompromi dalam upaya untuk menyatukan blok oposisi.
Aliansi oposisi yang masih rapuh
Pemimpin IYI Meral Aksener minggu lalu mengatakan, dia tidak akan mendukung pencalonan Kemal Kilicdaroglu dan akan meninggalkan aliansi enam partai oposisi itu, jika pencalonan Kilicdaroglu dipaksakan.
Iklan
Meral Aksener mengatakan dia sebenarnya berharap Imamoglu atau Yavas yang akan menjadi kandidat utama. Kedua walikota itu memang sama-sama tampil lebih baik daripada Kemal Kilicdaroglu dalam berbagai jajak pendapat.
"Dengan menyesal saya katakan, sejak kemarin, koalisi enam telah kehilangan kemampuannya untuk mencerminkan keinginan rakyat dalam keputusannya," kata Meral Aksener kepada wartawan setelah bertemu dengan pejabat senior partai IYI. Menurut dia, Kemal Kilicdaroglu hanya punya peluang tipis untuk menang.
Blok itu berjanji pada Januari lalu untuk mengakhiri sistem presidensial yang ditetapkan Erdogan dan mengembalikan pemerintahan parlementer. Recep Tayyip Erdogan telah berkuasa selama 20 tahun terakhir dan terus memperkuat posisinya sebagai presiden dengan melemahkan lembaga peradilan, media dan kubu oposisi. Kalangan oposisi sekarang berharap, gempa bumi hebat yang melanda Turki dan kritik terhdap penanganan bencana pemerintah bisa memperbesar peluang mereka untuk menang.
Gempa Paling Mematikan di Abad-21
Gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 15.000 jiwa adalah salah satu dari gempa paling mematikan. Inilah daftar gempa paling mematikan di abad-21 versi USGS.
Foto: AP
Turki dan Suriah
Lebih dari 50.000 orang tewas dan ratusan gedung roboh akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada hari Senin, 6 Februari 2023. Layanan Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa berkekuatan 7,8 SR ini berpusat di utara kota Gaziantep, pusat industri utama di dekat perbatasan dengan Suriah. Gempa dilaporkan terasa hingga ke Kairo, Mesir.
Foto: DHA/AFP
Port au Prince, Haiti
Sedikitnya 320.000 tewas, 300.000 lainya cedera akibat gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter yang mengguncang Haiti 12 Januari 2010, dengan episentrum sekitar 25 km di barat ibu kota Port au Prince. Bencana kemanusiaan di Haiti berlarut akibat sangat buruknya manajemen krisis dari pemerintah serta penjarahan brutal oleh warga yang selamat dan kelaparan.
Foto: AP
Aceh, Indonesia
Sekitar 230.000 orang di 14 negara tewas akibat tsunami dahsyat yang melanda Samudra Hindia, 26 Desember 2004. Tsunami dipicu gempa berkekuatan 9,1 pada skala Richter, yang episentrumnya berada Samudra Hindia, sekitar 85 km di barat laut Banda Aceh. Jakarta mengklaim, korban terbanyak sekitar 165.000 orang berasal dari Indonesia mayoritasnya dari Banda Aceh.
Foto: AFP/Getty Images/Choo Youn Kong
Sichuan, Cina
Hampir 90.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang mengguncang Sichuan di Cina, pada 12 Mei 2008. Lebih dari lima juta bangunan runtuh. Korban kebanyakan tewas tertimpa bangunan yang runtuh, karena pembangunannya tidak mematuhi standar keamanan. Lebih dari lima juta warga Sichuan jadi tunawisma karena rumahnya hancur.
Foto: AFP/Getty Images
Kashmir, Pakistan
Lebih 84.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang melanda kawasan Kashmir Pakistan di pegunungan Himalaya, 8 Oktober 2005. Episentrum gempa terletak di sekitar kota Muzaffarabad. Juga dilaporkan 1.300 korban tewas di kawasan Kashmir India, dan puluhan tewas di Afganistan.
Foto: AFP/Getty Images/E. Feferberg
Bam, Iran
Lebih 40.000 orang tewas dan 30.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,6 pada skala Richter yang melanda Provinsi Bam di Iran, pada 26 Desember 2003. Sekitar 70 persen kawasan kota termasuk bangunan bersejarah terbuat dari lempung juga hancur total. Kebanyakan korban tewas akibat tertimbun bangunan yang runtuh.
Foto: AP
Fukushima, Jepang
21.000 tewas dan lebih 4.000 dinyatakan hilang, akibat tsunami yang melanda Fukushima 11 Maret 2011. Pemicunya adalah gempa dahsyat berkekuatan 9.0 pada skala Richter dengan episentrum di kawasan laut di timur Kepulauan Honshu. Bencana gempa dan tsunami juga diikuti bencana atom, akibat meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Daiichi di Fukushima.
Foto: picture alliance/dpa
Gujarat, India
Lebih dari 20.000 tewas akibat gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter, yang mengguncang negara bagian Gujarat di India, 26 Januari 2001, bertepatan dengan peringatan Republic Day ke-52. Ini gempa dahsyat pertama di abad ke-21 dengan korban tewas cukup banyak.
Foto: SEBASTIAN D'SOUZA/AFP/Getty Images
Kathmandu, Nepal
Dikhawatirkan hingga 10.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.9 pada skala Richter dengan episentrum 80 km di barat ibu kota Kathmandu, yang mengguncang Nepal 25 April 2015. Gempa juga memicu longsor salju (avalanche) yang menewaskan 250 warga dan puluhan pendaki gunung di Himalaya. Sejauh ini dikonfirmasi lebih 7.300 tewas, namun banyak warga yang masih dinyatakan hilang.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
Yogyakarta, Indonesia
Sekitar 5.800 tewas dan 36.000 cedera akibat gempa berkekuatan 6,3 pada skala Richter yang melanda Yogyakarta, 26 Mei 2006. Episentrum gempa dangkal ini berada di Samudra Hindia, sekitar 22 kilometer di tenggara Yogyakarta. Lebih 1.350 ribu bangunan hancur dan 1,5 juta orang jadi tunawisma.
Foto: AP
10 foto1 | 10
Pemimpin lama CHP yang belum pernah menang pemilu
Menurut rencana oposisi, presiden akan kembali menjadi jabatan seremonial saja, dengan masa jabatan maksimal tujuh tahun. Aliansi juga mengumumkan bahwa mereka akan melawan inflasi dan akan menguranginya menjadi persentase satu digit dalam waktu dua tahun.
Selain itu, mereka akan melanjutkan lagi upaya Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa dan mengembalikan kemandirian bank sentral negara tersebut.
Kemal Kilicdaroglu yang berusia 74 tahun adalah pemimpin lama partai oposisi terbsar CHP. Pencalonannya untuk pemilihan presiden didukung oleh partainya sendiri dan empat partai kecil lainnya dalam aliansi tersebut.
Dalam 13 tahun terakhir memimpin CHP, Kemal Kilicdaroglu belum berhasil memenangkan pemilihan nasional. Itu sebabnya banyak dari kalangan oposisi yang juga tidak setuju dengan pencalonannya.