Kanselir Jerman Angela Merkel dalam wawancara dengan TV Israel mengatakan, arus pengungsi ke Jerman ikut membawa „anti semitisme baru“. Merkel juga membela kesepakatan nuklir dengan Iran.
Iklan
"Kami memiliki fenomena baru (di Jerman), karena di antara banyak pengungsi ada, sebagai contoh, warga asal Arab yang membawa bentuk lain anti-Semitisme ke negara ini," kata Angela Merkel.
Selama tahun lalu, di Jerman terjadi peningkatan serangan anti-Semit. Minggu yang lalu, seorang pengungsi asal Suriah menyerang seorang pria dan menghujatnya sebagai Yahudi dalam bahasa Arab si Berlin. Tersangka kemudian menyerahkan diri ke polisi, setelah rekaman video serangan itu tersebar di media sosial. Hal itu sempat mengundang kemarahan publik Berlin.
"Fakta bahwa sekarang tidak ada sekolah, tidak ada sinagog, yang dapat dibiarkan tanpa perlindungan polisi, adalah (situasi yang) menyedihkan," tambah Merkel.
"Pertahankan Kesepakatan Nuklir dengan Iran”
Dalam wawancara dengan siaran televisi Channel 10 Israel, Kanselir Jerman Angela Merkel membela kesepakatan nuklir barat dengan Iran dan mengatakan, hal itu lebih baik daripada tidak memiliki kesepakatan sama sekali.
Merkel menegaskan posisi Jerman mengenai kesepakatan nuklir Iran yang berbeda dengan posisi pemerintah Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan keras mengkritik kesepakatan nuklir Iran karena menganggap, kesepakatan internasional itu tidak cukup untuk menahan ambisi nuklir Iran.
"Perdana Menteri Netanyahu percaya bahwa kesepakatan nuklir dengan Iran tidak memberikan keamanan yang diinginkan Israel," kata Merkel. "Kami percaya, aadalah lebih baik memiliki perjanjian ini, bahkan jika itu tidak sempurna, daripada tidak memiliki kesepakatan. Kami akan terus membahas ini, tetapi Jerman akan mengawasi dengan sangat ketat untuk memastikan bahwa perjanjian ini terpenuhi."
Kesepakatan nuklir itu dibuat tahun 2015 dan merupakan hasil negosiasi antara barat, termasuk Jerman dan Amerika Serikat, dengan Iran. Teheran setuju menurunkan program nuklirnya, sebagai imbalan negara-negara barat memperlonggar sanksi ekonomi.
Tujuh Dekade Israel: Perayaan yang Kontroversial
"Israel kaya akan berbagai budaya. Bersamaan dengan itu, negara ini dilanda masalah sosial dan politik," kata Corinna Kern. Lihat peringatan 70 tahun Israel melalui lensa fotografer yang bekerja di Tel Aviv ini.
Foto: DW/C. Kern
Perayaan besar: Mandi dalam gelembung sabun
Ketika menginjak usia 70 tahun, semua warga Israel bersama-sama merayakannya. Perayaan berlangsung, seperti di sini di Rabin Square, Tel Aviv, akan mencapai puncaknya di pesta pantai besar-besaran. 14 Mei 1948, David Ben-Gurion, perdana menteri pertama Israel, mengumumkan kemerdekaan Israel di Tel Aviv.
Foto: DW/C. Kern
Kembang api menandai perayaan di seluruh negeri
Sesuai dengan kalender Ibrani, perayaan Hari Kemerdekaan Israel tahun 2018 dimulai pada tanggal 18 April. Perayaan ulang tahun itu, bagaimanapun, telah dibayangi oleh ketegangan di perbatasan utara Israel, dan kekerasan baru serta protes di Gaza.
Foto: DW/C. Kern
Status kultus: 'Bapak Israel'
Di Tel Aviv, perdana menteri pertama Israel, David Ben-Gurion, selalu "membayangi." Patung ini menunjukkan dia melakukan aksi berdiri di atas tangan. Di lokasi dengan pose yang sama ketika dia difoto oleh fotografer Paul Goldman pada tahun 1957.
Foto: DW/C. Kern
Tel Aviv: Sebuah metropolis modern
Tel Aviv adalah kota Ibrani modern pertama. Garis langitnya kontras dengan rumah-rumah tua di Neve Tzedek. Pada tahun 1887, jauh sebelum deklarasi kemerdekaan Israel, kawasan itu adalah lingkungan Yahudi pertama yang dibangun di luar kota tua Jaffa.
Foto: DW/C. Kern
Neve Tzedek: Di mana hipster bertemu
70 tahun setelah pendirian Israel, Neve Tzedek adalah salah satu tempat paling keren di kota - lingkungan yang trendi berpadu dengan budaya Yahudi lama. Sementara kaum muda Israel dan turis berduyun-duyun ke bar, kafe, dan toko, sisi historis Israel selalu hadir.
Foto: DW/C. Kern
Waktupun berubah: Generasi pertama
Zion Howav dua tahun lebih tua dari usia Israel. Dia telah tinggal di Neve Tzedek sejak dia muda. "Lima puluh hingga 60 tahun yang lalu Anda tidak akan melihat orang-orang di jalanan pada hari Jumat sore, mereka semua akan pergi ke sinagoga," kata pria berusia 72 tahun itu.
Foto: DW/C. Kern
Kebijakan pemukiman Israel
Sejak Israel menandai pendiriannya, perselisihan atas permukiman Tepi Barat selalu membayangi. Maaleh Adumim, yang dikelilingi oleh Gurun Yudea, adalah salah satu yang jadi masalah. Bagi hak politik Israel, inilah salah satu prestasi utama negara. Bagi kaum kiri, mereka sangat merusak reputasi internasional Israel.
Foto: DW/C. Kern
Bangga dengan prestasi negaranya
Neri Ureli, 60 tahun usianya, tinggal di Maaleh Adumim. "Israel adalah negara yang telah melakukan begitu banyak hal dalam 70 tahun. Saya bangga karena [itu mulanya] dari nol. Untuk membangun di gurun juga sesuatu yang bersifat ideologis, bukan dalam arti politik, namun mengambil tanah yang tidak memiliki apa pun di atasnya dan menciptakan sesuatu dari ketiadaan."
Foto: DW/C. Kern
Seni ideologis Maaleh Adumim
Theodor Herzl, sering disebut sebagai "bapak spiritual Negara Yahudi," menghiasi dinding ini di Maaleh Adumim. Kota, rumah bagi 40.000 orang ini, adalah salah satu permukiman Israel terdekat ke Yerusalem di Tepi Barat yang diduduki. Tahun lalu, pemerintah mengumumkan rencana untuk memperluas kota.
Foto: DW/C. Kern
Kota dalam perselisihan
Sejak pemerintah Israel mengintensifkan kebijakan permukimannya, Maaleh Adumim telah menjadi titik konflik antara Palestina dan Israel. Ada rencana untuk menjadikannya salah satu pemukiman pertama yang secara resmi dianeksasi Israel, sehingga menyebabkan seluruh proses perdamaian Timur Tengah terancam. (Penulis Corinna Kern, ap/ml)
Foto: DW/C. Kern
10 foto1 | 10
Perbedaan pandangan pada politik pemukiman
Dalam wawancara TV itu, Angela Merkel juga menyinggung perbedaan pandangan antara Israel dan Jerman mengenai perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem timur, wilayah yang diduduki Israel dan diklaim oleh Palestina sebagai wilayah Negara Palestina Merdeka di masa depan.
"Saya pikir, situasi ini menyebabkan beberapa kerumitan, karena solusi dua negara sekarang menjadi lebih tidak mungkin melalui kebijakan pembangunan pemukiman," katanya.
Namun Angela Merkel menggaris bawahi, sekalipun ada perbedaan pandangan, Jerman selalu memiliki hubungan khusus dengan Israel "yang berasal dari tanggung jawab abadi (Jerman) atas Shoah". Shoah adalah istilah bahasa Ibrani yang digunakan untuk peristiwa pembantaian kaum Yahudi di Eropa oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia Ke-II.
7 Situs Bersejarah Penting di Yerusalem Bagi Umat Beragama
Yerusalem adalah kota yang punya makna simbolis bagi umat berbagai beragama. Sekaligus simbol ketegangan antara Israel dan Palestina serta Dunia Arab. Inilah 7 situs bersejarah yang penting di kota ini.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. Cupolo
Bukit Zaitun
Dari Bukit Zaitun para turis bisa melihat kawasan Kota Tua Yerusalem, yang punya makna penting bagi umat Nasrani, Yahudi dan umat Islam. Bukit Zaitun adalah lini pertahanan Arab-Yordania pada perang tahun 1967 yang kemudian berhasil direbut oleh Israel. Di latar belakang tampak Kubah Shakrah, tempat suci bagi umat Yahudi dan Muslim.
Foto: Reuters/R. Zvulun
Kubah Shakhrah
Bagi warga Yahudi, kubah Shakhrah di kompleks Al-Haram menyimpan batu besar, tempat di mana Bumi menurut kepercayaan mereka, diciptakan dan Nabi Ibrahim mengorbankan putranya. Sementara bagi umat Muslim, dari tempat inilah Nabi Muhammad melakukan perjalanan langit yang dikenal dengan Isra Mi'raj. Setelah Perang tahun 1967, Israel menyerahkan kompleks Al-Haram kepada umat Muslim.
Foto: picture-alliance / dpa
Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci ketiga terpenting bagi umat Islam, setelah Mekkah dan Medinah. Sedangkan bagi umat Yahudi, tempat ini punya makna simbolis karena disinilah Kabah pertama dan kedua mereka didirikan. Sejak 1967, Israel bertanggung jawab atas keamanan di tempat ini, sedangkan sebuah yayasan Islam bertanggung jawab untuk segala urusan sipil dan urusan peribadahan.
Foto: Reuters/A. Awad
Sabil Qaitbay
Mata air Qaitbay dianggap sebagai salah satu sudut paling cantik di kompleks Al-Haram. Meski dibangun dengan gaya Islam dengan membubuhkan ayat-ayat Al-Quran, menara mata air ini didesain oleh seorang arsitek beragama Kristen.
Foto: Reuters/A. Awad
Tembok Ratapan
Tembok ratapan adalah situs terpenting kaum Yahudi. Di sinilah mereka berdoa, terpisah antara lelaki dan perempuan. Umat Yahudi punya tradisi meninggalkan secarik kertas berisi harapan-harapan mereka di sela-sela batu dinding. Tradisi itu sekarang diikuti juga oleh umat beragama lain.
Foto: Reuters/R. Zvulun
Gerbang Damaskus
Gerbang Damaskus adalah pintu masuk utama menuju kota tua Yerusalem dan praktis menjadi perbatasan antara kawasan Kristen dan kawasan Arab. Tahun 2011, Israel merestorasi menara dan sebagian besar tembok yang hancur akibat Perang 1967. Kini Gerbang Damaskus menjadi salah satu atraksi wisata paling digemari turis mancanegara.
Foto: Reuters/R. Zvulun
Kota tua
Melewati Gerbang Damaskus, pengunjung akan tiba di kota tua yang dipenuhi para pedagang yang menjajakan barangnya di jalan-jalan sempit. Di bagian Kota Tua warga Yahudi, Arab dan Armenia hidup berdampingan. Tembok benteng yang mengelilingi Kota Tua dibangun pada abad ke 16 di masa Kesultanan Utsmaniyyah. Tahun 1981, bagian Kota di Yerusalaem dideklarasikan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.