1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Ingin Tingkatkan Hubungan Dagang Jerman-Cina

24 Mei 2018

Merkel menegaskan, hubungan baik dengan Cina adalah langkah penting untuk memecahkan krisis internasional. Merkel juga ingin akses pasar lebih besar bagi perusahaan Jerman di Cina.

Merkel in China
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler

Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Beijing Kamis (24/5) mengatakan, kerja sama erat antara kedua negara sangat penting untuk menyelesaikan berbagai krisis global.

Merkel memulai kunjungan dua hari ke Cina untuk membahas hubungan dagang kedua negara, masalah perjanjian atom dengan Iran dan konflik perdagangan dengan Amerika Serikat. Kanselir Jerman ini disertai delegasi bisnis Jerman.

Merkel mengatakan; "Baik Berlin maupun Beijing akan mempertahankan kesepakatan atom dengan Iran dari 2015 yang bermaksud mencegah Iran melanjutkan program senjata nuklirnya." Sebagai imbalan, sanksi ekonomi atas Iran akan dicabut. Namun Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menyatakan AS menarik diri dari kesepakatan itu dan ingin merundingkan kesepakatan baru.

Angela Merkel mengatakan kepada Li Keqiang selama pertemuan di Beijing, ada ruang lingkup untuk kerjasama yang lebih erat dan kedua belah pihak. Kedua pihak harus mengadakan pertemuan bilateral secara teratur, tidak hanya untuk bisnis dan perdagangan, melainkan juga untuk membahas tema hak asasi manusia.

"Percakapan kami akan benar-benar fokus pada masalahnya dan apa solusi serta peluangnya", tambah Merkel. "Jadi kami bisa memberi kontribusi dalam sistem multilateral global."

German carmakers look to growing Chinese market

01:59

This browser does not support the video element.

"Jerman juga akan melanjutkan komitmen terhadap kemitraan trans-Atlantik dengan Amerika Serikat", kata Kanselir Jerman itu. Meskipun ada peningkatan ketegangan dan perbedaan pandangan antara Berlin dan Washington. Jerman dan Cina mengecam keputusan Trump keluar dari perjanjian nuklir Iran. Kedua negara juga menghadapi ancaman sanksi tarif impor dari pemerintahan Trump.

Merkel mencari akses pasar lebih besar

Hari Jumat (25/5) Angela Merkel dijadwalkan melakukan perjalanan ke pusat teknologi Cina di Shenzhen bersama delegasi bisnis Jerman. Para tokoh bisnis dan anggota parlemen Jerman sejak lama memprotes akses bisnis yang tidak seimbang. Mereka juga mengatakan, Cina tidak selalu menghormati aturan atau undang-undang hak cipta dan paten internasional.

Para pimpinan bisnis Jerman meminta Cina melonggarkan persyaratan berbisnis di negara itu dan membuka akses pasar yang lebih besar lagi, sebagaimana perusahaan-perusahaan Cina yang bisa berkegiatan lebih bebas di Jerman.

Keluhan-keluhan itu menjadi lebih nyaring dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena investasi Cina ke Eropa meningkat pesat dari 700 juta Euro pada 2008 menjadi 35 miliar Euro hanya dalam waktu delapan tahun.

Selama pembicaraan dengan Li Keqiang, Angela Merkel memuji pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi Cina yang berlangsung cepat dan terus mencatat rekor.

hp/as (dpa, rtr, ap)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait