Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menegaskan posisinya dalam masalah pencari suaka dan menuntut adanya solusi bersama dari Eropa. Sedangkan Mendagri Horst Seehofer menentang.
Iklan
Dalam pesan mingguan yang diberikan hari ini,Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menegaskan, migrasi adalah salah satu masalah paling menentukan bagi persatuan Eropa. Itu ditekankannya berkaitan dengan pertemuan dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang akan diadakan Selasa pekan depan, 19 Juni 2018.
Menteri dalam negeri Jerman Horst Seehofer mengusulkan langkah agar imigran segera ditolak di perbatasan negara, jika sudah mengajukan permintaan suaka di negara lain yang juga anggota Eropa. Hal itu ditolak Merkel dan sebagian besar anggota partai Merkel, yaitu Partai Kristen Demokrat (CDU). Mereka menuntut solusi bersama bagi Eropa.
Foto Realitas Kehidupan di Kamp Pengungsi Eropa
Fotografer Herlinde Koelbl melakukan perjalanan ke kamp-kamp pengungsi di Eropa pada tahun 2016 untuk mencari gambar yang belum pernah dilihat dunia. Hasilnya adalah kumpulan foto pedih.
Foto: Herlinde Koelbl, Foto: DW/H. Mund
Kehidupan sehari-hari pengungsi
Fotografer Herlinde Koelbl mengambil foto ini di Sisilia, Italia, di mana ribuan pengungsi, kebanyakan dari Afrika, mendapat bantuan begitu mereka tiba di Eropa. Ada yang beristirahat di pusat penerimaan awal sementara, sementara yang lain menunggu di bis. Keriuhan media telah berlalu, saat orang ini menuju ke toilet. Koelbl kebetulan berada di dekatnya dan menangkap gambar itu.
Foto: Herlinde Koelbl
Di Balik layar
Banyak gambar telah diterbitkan tentang pengungsi yang kebingungan setelah diselamatkan dari kapal penuh sesak dan diberi jaket pelampung. Namun, gambar dari apa yang terjadi di balik layar sangat sedikit. Herlinde Koelbl mencari tema yang tidak biasa dan sering menemukan gambar yang menceritakan kisah mereka sendiri lewat gambar itu.
Foto: Herlinde Koelbl
Perjalanan ke Eropa
Pakaian mengapung di air di pantai Mediterania, melayang dari pantai ke pantai. Tidak ada yang tahu apakah orang-orang memakai pakaian ini selamat dari perjalanan berbahaya melintasi lautan, atau apakah mereka termasuk di antara ribuan orang yang tenggelam.
Foto: Herlinde Koelbl, Foto: DW/H. Mund
benteng barikade
Perbatasan luar negara-negara Eropa diperkokoh militer dengan kawat berduri dan kadang-kadang terdapat tank untuk memastikan tidak ada yang lewat perbatasan. Koelbl kunjungi beberapa pos terdepan ini dan menemukan bahwa bahkan dalam rintangan seperti itu, para pengungsi berusaha untuk bertahan. Beberapa tinggal di tenda kecil yang dipasang di tanah dan menggantung cucian mereka di kawat berduri.
Foto: Herlinde Koelbl, Foto: DW/H. Mund
5 x 5 meter di Jerman
Ruang-ruang yang terhubung membentuk jaringan tempat tinggal yang lebih luas, tempat penampungan darurat ini terletak di pusat penerimaan pengungsi Jerman. Paling tidak, ruang-ruang tersebut menawarkan privasi lebih daripada tenda sementara yang compang-camping di kamp-kamp di Yunani atau Macedonia, kata Koelbl.
Foto: Herlinde Koelbl
Sejarah fotografi bermotif politik
Perhentian pertama pameran foto Koelbl adalah Gedung Kementerian Luar Negeri Jerman di Berlin. Gambar ini menunjukkan sang fotografer, yang awalnya bekerja sebagai perancang busana, pada saat pembukaan pameran foto. Herlinde Koelbl terkenal melalui proyek-proyek foto politik sebelumnya, di antaranya "Jejak Kekuasaan".
Foto: Matthias Nold
Komitmen jangka panjang
Herlinde Koebl hanya berfokus pada satu subyek selama periode waktu yang panjang. Beberapa foto sebelumnya dapat ditemukan pada pameran di Berlin Museum of Communication dalam rangkaian foto "Silent Mail: From Hearing and Understanding." Pameran "Pengungsi" ini dipajang di Litaraturhaus München bulan Mei 2017 dan juga dipamerkan di New York. (Ed: Heike Mund /ap/yf)
Sementara Seehofer sudah akan membicarakan usulnya dengan partainya, yaitu Kristen Sosialis (CSU), Senin lusa. Jika Merkel tidak menerima usulan Seehofer, Mendagri Jerman itu akan mengambil langkah-langkah sendiri.
Juga hari ini Kepala Komisi Uni Eropa Jean Claude Juncker memperingatkan agar tidak mengambil langkah sendiri dalam masalah politik pengungsi. "Kita harus punya hukum suaka yang berlaku bagi seluruh Eropa," demikian dikatakan Juncker dalam wawancara dengan radio Jerman BR.
Sementara itu, Jumat kemarin Mendagri Seehofer membebastugaskan kepala Badan Migrasi dan Pengungsi (BAMF), Jutta Cordt. Dalam beberapa pekan terakhir, badan yang dipimpin Cordt mendapat kritik tajam setelah terungkap, bahwa di cabang BAMF di kota Bemen terjadi beberapa kali pelanggaranperaturan hukum.
Cara Jerman Menolong Pengungsi
Hampir setiap hari ada tempat penampungan pengungsi yang dibakar di suatu tempat di Jerman. Tapi di samping berita buruk seperti itu, ada berita bagus. Yaitu bagaimana ribuan warga Jerman ulurkan tangan bagi pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Endig
Pesta Penyambutan
Pengungsi dan sukarelawan menari bersama dalam pesta penyambutan. 600 pemohon suaka di Heidenau ditempatkan di gedung bekas toko bahan bangunan, dan dilindungi pagar tinggi. Sebelumnya mereka takut meninggalkan tempat penampungan, karena kelompok ekstrem kanan mengadakan perusakan dan meneriakkan kecaman berhari-hari. Pesta diorganisir ikatan Dresden Bebas dari kelompok NeoNazi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Willnow
Selamat Datang di Sylt
Joachim Leber (tengah) membimbing keluarga dari Suriah ini. Ia adalah anggota organisasi Integrationshilfe Sylt (bantuan integrasi Sylt). Di pulau itu sekitar 120 pengungsi ditampung. Sebagian besar dari mereka berasal dari Afghanistan, Somalia dan Suriah. Sukarelawan mengajar mereka bahasa Jerman, memberi sokongan moral, dan jadi anggota keluarga. "Jerman juga dibantu setelah PD II," kata Leber.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Marks
Klub Sepak Bola Welcome United O3
Henning Eich dari klub Lok Potsdam menyambut para pemain dari klub Welcome United 03. Inilah tim sepak bola pertama Jerman yang sepenuhnya terdiri dari pengungsi. Klub ini langsung menang 3:2 dalam pertandingan lawan klub Lok Potsdam. Mereka bisa ikut main karena upaya klub SV Babelsberg . "Sepak bola menyatukan," kata Manja Thieme, yang mengurus tim internasional beranggotakan 40 orang.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Mehlis
Sepeda bagi Pengungsi
Tobias Fleiter memompa ban sepeda bagi seorang pengungsi dari Togo. Proyek "Bikes without Borders" adalah inisiatif dua sukarelawan. Awalnya mereka hanya punya lima sepeda. Sekarang tim sudah beranggotakan 15 sukarelawan, dan sudah memperbaiki serta menyediakan 200 sepeda. Inisiatif di Karlsruhe ini beri kesempatan kepada pemohon suaka untuk punya sarana transportasi.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
Aman di Jalan
Bagaimana caranya naik kereta dari A ke B? Apa artinya tanda-tanda ini? Di mana saya bisa beli karcis? Itu dipelajari pengungsi dari Suriah di Halle, negara bagian Sachsen-Anhalt, di stasiun utama kota itu. Seorang polisi juga menunjukkan, bahwa mereka harus berdiri di belakang garis putih, jika sebuah kereta datang. Jika tidak bisa berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Ikatan Perenang Pertama bagi Pengungsi
Di Schwäbisch Gmünd, pengungsi bisa belajar berenang. Ludwig Majohr (pakai topi) memberikan pelajaran berenang. Ikatan yang baru didirikan terutama harus mendorong integrasi, demikian Majohr. "Kami para perenang saling bantu", kata sukarelawan lain, Roland Wendel. "Kami tidak menanyakan nasionalitas." Delapan orang yang sudah pensiun dari profesi mereka aktif membantu pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Bayi Pengungsi Pertama
49 sentimeter, 3.000 gram. Sophia nama bayi perempuan ini. Ia adalah bayi pertama, yang lahir di kapal angkatan bersenjata Jerman "Schleswig-Holstein". Ibunya, Rahmar Ali dari Somalia, jadi pengungsi yang beruntung mendapat bimbingan dokter menjelang melahirkan. "Dalam momen seperti inilah orang merasakan telah melakukan sesuatu yang berguna," kata seorang tentara, yang hadir saat Sophia lahir.
Foto: Reuters/Bundeswehr/PAO Mittelmeer
#WelcomeChallenge
Dengan tagar ini, lewat YouTube dan Facebook sekelompok orang yang memberikan bantuan sukarela menyerukan lebih banyak orang untuk ikut aktif. Mereka yang menolong, sumbangkan foto aksinya. Koki kenamaan Sarah Wiener juga diminta membantu. Ia membawa 150 porsi sup dan roti ke tempat penampungan di Berlin dan membaginya dengan senyum.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Fischer
Bahasa Jerman untuk Sehari-Hari
Sebagi salah satu sukarelawan, Karl Landherr mengajarkan bahasa Jerman kepada seorang pemohon suaka di Thannhausen, Bayern. Landherr yang pensiunan kepala sekolah bersama beberapa rekan juga membuat buku untuk belajar bahasa Jerman bagi pengungsi. Bukunya berorientasi pada hidup sehari-hari, berisi banyak tips, dan sekarang digunakan di seluruh Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Aktif di Tempat Penampungan Pakaian
Di tempat penampungan pengungsi di Berlin semua tempat penuh. Sebelumnya sudah ada tiga tempat baru yang dibuka. Salah satunya adalah sekolah Teske di Berlin Schöneberg yang tidak digunakan. Gedung ini bisa tampung 200 orang. Banyak sukarelawan juga aktif di sini, misalnya untuk mengatur tempat penampungan pakaian hasil sumbangan.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
10 foto1 | 10
Perlu penengah untuk atasi konflik
Kanselir Merkel meminta ketua Parlemen Bundestag, Wolfgang Schäuble (CDU) untuk menjadi penengah. Schäuble adalah seorang politisi kawakan yang dihormati di kalangan parlemen Jerman, Bundestag. Masalahnya, selama ini Schäuble juga dikenal sebagai pembantu Merkel yang sangat loyal.
Apakah Wolfgang Schäuble akan berhasil merajut kompromi antara CDU dan CSU masih belum jelas. Tapi dia harus melakukannya segera, karena tidak tersisa banyak waktu lagi sampai Senin mendatang (18/6).
ml/ap (dpa, epd)
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Jutaan pengungsi hijrah ke Eropa antara tahun 2015 dan 2016. Pemberitaan migrasi gelap dan penderitaan para pengungsi beberapa tahun terakhir turut mempengaruhi opini publik di Eropa.
Foto: picture alliance/AP Photo/E. Morenatti
Upaya mempertahankan hidup
Pengungsian dan penderitaan: Ratusan ribu orang, kebanyakan berasal dari Suriah, masuk ke Yunani dari Turki tahun 2015 dan 2016. Sekitar 10.000 orang terdampar di pulau Lesbos, Chios dan Samos. Tahun 2017, tercatat sudah lebih dari 6.000 pengungsi yang datang dari Januari sampai Mei.
Foto: Getty Images/AFP/A. Messinis
Berjalan kaki menembus Eropa
Tahun 2015 dan 2016, lebih satu juta orang mencoba mencapai Eropa Barat dari Yunani atau Turki melalui rute Balkan - lewat Makedonia, Serbia dan Hungaria. Aliran pengungsi hanya terhenti ketika rute ini ditutup secara resmi. Saat ini, sebagian besar pengungsi memilih rute Mediterania yang berbahaya dari Libya ke Eropa.
Foto: Getty Images/J. Mitchell
Kemarahan global
Gambar ini mengguncang dunia. Mayat bocah Aylan Kurdi berusia tiga tahun dari Suriah hanyut di pantai di Turki, September 2015. Foto ini tersebar luas dengan cepat lewat jejaring sosial dan menjadi simbol krisis pengungsi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/DHA
Kekacauan dan keputusasaan
Kerusuhan di menit-menit terakhir: Ribuan pengungsi mencoba masuk ke dalam bus yang sudah penuh sesak dan kereta api di Kroasia setelah mengetahui rute melalui Eropa akan segera ditutup. Pada Oktober 2015, Hongaria menutup perbatasannya dan membuat kamp penampungan tempat pengungsi tinggal selama proses pendaftaran suaka.
Foto: Getty Images/J. J. Mitchell
Perbatasan ditutup
Penutupan resmi rute Balkan bulan Maret 2016 menyebabkan kondisi kacau-balau di seberang perbatasan. Ribuan pengungsi yang terdampar mulai marah dan putus asa. Banyak yang mencoba menyeberangi perbatasan dengan segala cara, seperti para pengungsi ini di perbatasan Yunani-Makedonia tak lama setelah perbatasan ditutup.
Seorang anak berbalut debu dan darah: Foto Omran yang berusia lima tahun mengejutkan publik saat dirilis tahun 2016. Ini menjadi gambaran kengerian perang saudara dan penderitaan rakyat di Suriah. Setahun kemudian, gambar-gambar baru Omran beredar di internet dalam kondisi yang sudah lebih baik.
Foto: picture-alliance/dpa/Aleppo Media Center
Belum tahu tinggal di mana
Seorang pria Suriah membawa putrinya di tengah hujan di perbatasan Yunani-Makedonia di Idomeni. Dia berharap bisa hidup aman dengan keluarganya di Eropa. Menurut peraturan Dublin, permohonan suaka hanya bisa diajukan di negara pertama tempat pengungsi menginjak Eropa. Yunani dan Italia menanggung beban terbesar.
Foto: Reuters/Y. Behrakis
Mengharapkan pertolongan
Jerman tetap menjadi tujuan utama para pengungsi, meski kebijakan pengungsi dan suaka di Jerman sejak munculnya arus pengungsi diperketat. Tetapi Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan Jerman tetap terbuka bagi pengungsi. Sejak 2015, Jerman telah menerima sekitar 1,2 juta pengungsi. Kanselir Merkel jadi ikon harapan bagi banyak pengungsi baru.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Situasi darurat di penampungan
Di utara Prancis, pihak berwenang membersihkan "hutan" yang terkenal di Calais. Kamp itu terbakar saat dilakukan evakuasi bulan Oktober 2016. Sekitar 6.500 penghuninya disalurkan ke tempat-tempat penampungan lain di Perancis. Setengah tahun kemudian, organisasi bantuan melaporkan banyak pengungsi anak-anak yang menjadi tunawisma di sekitar Calais.
Foto: picture-alliance/dpa/E. Laurent
Tenggelam di Laut Tengah
Kapal penyelamat organisasi bantuan dan pemerintah setempat terus melakukan pencarian kapal migran yang terancam tenggelam. Meski pelayaran sangat berbahaya, banyak pengungsi tetap berusaha melarikan diri dari konflik dan kemiskinan. Mereka berharap menemukan masa depan yang lebih baik di Eropa. Pada tahun 2017 ini saja, sudah 1.800 orang meninggal di perjalanan. (Teks: Charlotte Hauswedell/hp,rn)