Artis tenar Angelina Jolie bersama Menlu Jerman Heiko Maas menuntut tindakan keras terhadap kekerasan seksual selama masa perang. Jerman mengajukan resolusi untuk diputuskan Dewan Keamanan PBB.
Iklan
Jerman saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Keamanan PBB dan sedang menyiapkan sebuah resolusi menentang kekerasan seksual sebagai taktik perang. Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mendapat dukungan dari Utusan Khusus PBB yang juga artis kondang, Angelina Jolie.
Keduanya lalu membuat seruan di rubrik opini harian Washington Post, mengimbau masyarakat internasional agar mengambil tindakan keras untuk menghukum para pelaku kekerasan seksual selama konflik bersenjata. Mereka juga menuntut dukungan lebih besar kepada para korban.
Jerman berharap bisa meloloskan resolusinya yang bertujuan mengatasi masalah kekerasan seksual dalam perang. Resolusi itu akan diajukan pada sesi sidang Dewan Keamanan PBB hari Selasa (23/4). Namun hingga saat terakhir, resolusi itu mendapat penentangan dari AS, yang menuntut perubahan teks dan mengancam akan memveto resolusi itu jika teksnya tidak memuat perubahan.
Memutus lingkaran impunitas
Angelina Jolie dan Menlu Jerman Heiko Maas dalam opininya di Washington Post mengecam bahwa dalam situasi konflik, "impunitas masih menjadi norma." Karena itu, keduanya mendesak "sanksi yang ditargetkan pada mereka yang melakukan dan mengarahkan aksi kekerasan seksual."
Selanjutnya mereka menulis, yang diperlukan adalah sistem pemantauan yang lebih baik untuk dapat "mengumpulkan bukti-bukti kejahatan ini" dan mencatat contoh kasus, di mana pihak yang berkonflik mengabaikan kewajiban mereka.
Selebriti Terkenal Murah Hati
Penyanyi, bintang film, model. Banyak selebriti menggunakan kekayaan atau waktu dan peran mereka sebagai orang terkenal, untuk memberikan pertolongan. Ini 10 di antaranya. Anda kenal mereka?
Foto: Getty Images/J. Merritt
Sir Elton John
Penyanyi asal Inggris ini jadi yang paling murah hati menurut Sunday Times. Tahun lalu ia menyumbangkan uang sebanyak 26,8 juta Pound Sterling, atau lebih dari 450 milyar Rupiah. Pria berusia 69 tahun itu terutama menyumbangkan dana ke yayasan Aids di Inggris dan AS yang didirikannya.
Foto: imago/Xinhua
Angelina Jolie
Utusan khusus Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) Angelina Jolie melancarkan kampanye menentang pemerkosaan yang digunakan sebagai senjata perang di Republik Demokratik Kongo dan Rwanda. Ibu dari lima anak itu mengatakan, “Jika dunia tidak bertindak, kita hanya akan berikan reaksi terhadap kekejaman dan mengobati korban, bukan mencegah pemerkosaan.”
Foto: Reuters/S. Sibeko
Louis Tomlinson & Niall Horan
Dua anggota One Direction ini bermain dalam pertarungan sepak bola antar selebriti untuk mencari dana dalam rangka kampanye Soccer Aid. Louis dan Niall beserta Robbie Williams, dan beberapa selebriti lain berhasil mengumpulkan dana lebih dari 87 milyar Rupiah bagi Badan PBB urusan Anak-Anak UNICEF UK. Dalam pertarungan, yang menang timnya Louis. Foto: Louis dan Niall, ke dua dan tiga dari kiri.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Morris
Naomi Campbell
Kampanye yang dipimpinnya, Fashion For Relief, membantu meraup dana bagi upaya memerangi virus Ebola. Campbell (44) mengikutsertakan sejumlah desainer terkenal, artis, merek ternama dan selebriti. Barang-barang yang disumbangkan berhasil dilelang dalam semalam dan menghasilkan dana 1,4 juta Pound Sterling, atau lebih dari 24 milyar Rupiah.
Foto: picture alliance/dpa/W. Oliver
Taylor Swift
Penyanyi asal AS ini terkenal selalu menyumbang. Penyanyi hit "I Knew You Were Trouble" itu menyumbang sekitar 52 milyar Rupiah bagi Country Hall of Fame Museum dan hampir dua milyar bagi sebuah sekolah di Alabama yang diterjang tornado. Ia juga melewatkan waktu berjam-jam dengan pasien kanker di New York.
Foto: picture alliance/ZUMAPRESS.com/I. Vidyashev
Orlando Bloom
Pria Inggris ini mengadakan kunjungan empat hari ke Liberia, dalam fungsinya sebagai "Goodwill Ambassador" dari UNICEF. Ia adalah selebriti pertama yang datang ke negara itu setelah virus Ebola mulai merebak. Karena Ebola, jutaan anak Liberia kehilangan separuh masa sekolah mereka. Kini mereka bisa sekolah lagi, walaupun masih ada tindakan pengamanan yang harus dilakukan, demikian Bloom (38).
Foto: picture-alliance/dpa/UNICEF
Keira Knightley
Ia begitu tersentuh oleh kesengsaraan yang disaksikannya di Sudan Selatan bersama organisasi kemanusiaan Oxfam tahun 2014 sehingga ia melancarkan kampanye pengumpulan dana. Ia mengatakan, semua pengungsi yang ditemuinya mengalami trauma yang tidak bisa dibayangkan. Oxfam memberikan pertolongan tanpa henti tapi situasi tambah buruk dan sumber dana makin menyusut.
Foto: picture-alliance/dpa/Rain
Pangeran William
Pangeran bergelar Duke of Cambridge itu ikut makan pagi bersama sejumlah warga tuna wisma berusia muda di London. Pangeran William jadi patron bagi tempat mereka berkumpul, Centrepoint sejak 2005. Tempat itu jadi istimewa baginya karena ketika kecil ia pernah berkunjung ke sana bersama ibunya, Putri Diana. Foto: Pangeran William dalam acara pengumpulan dana BAFTA, 2015.
Foto: picture-alliance/empics/Tim Ireland
Michelle Obama
Ibu negara AS itu meluncurkan Reach Higher Initiative tahun ini yang bertujuan mendorong semua warga muda AS untuk menimba pendidikan lebih tinggi. Ibu dari dua putri itu mengatakan, semua orang muda harus tahu, apapun latar belakang mereka, mereka bisa sukses di sekolah tinggi dan mendapat gelar. Sehingga bisa memperoleh masa depan lebih baik.
Foto: Reuters/U.Marcelino
Emma Watson
Bintang film yang bersinar lewat Harry Potter menyampaikan pidato yang dinilai salah satu yang paling berarti untuk perjuangkan hak perempuan. Dengan kampanyenya bersama PBB, #HeForShe, ia berseru kepada semua pria di dunia untuk ikut menciptakan penyetaraan jender. "Penyetaraan jender adalah masalah kalian juga,” demikian Watson yang pernah dapat gelar selebriti feminis sedunia tahun 2014.
Foto: Picture alliance/abaca/D. Van Tine
10 foto1 | 10
"Kita harus meningkatkan dukungan kepada para penyintas kekerasan seksual dan memastikan suara mereka menjadi pusat respon kita," kata Heiko Maas dan Angelina Jolie.
"Semua korban berhak mendapatkan akses penuh ke keadilan, kompensasi dan dukungan finansial untuk menjalani kehidupan yang bermartabat."
Keduanya selanjutnya menulis, resolusi yang diajukan "akan menjadi langkah yang sangat dibutuhkan untuk mengakhiri impunitas atas kekerasan seksual dalam konflik" dan "mengirim pesan penting kepada mereka yang berusaha untuk mengembalikan hak asasi manusia."
Pertempuran formulasi
Rancangan resolusi Jerman tentang kekerasan seksual dalam konflik, rencananya akan diperdebatkan dan diputuskan lewat pemungutan suara dalam sidang Dewan Keamanan PBB hari Selasa (23/4).
Menurut kalangan diplomatik yang dikutip oleh kantor berita Jerman, DPA, resolusi tersebut sebelumnya mendapat penentangan dari para pemilik hak veto, terutama dari Amerika Serikat, sehingga teksnya diperlunak. Juga mekanisme pemantauan dan pelaporan yang diusulkan dalam naskah aslinya ditentang keras oleh Cina, AS dan Rusia, sehingga akhirnya dihilangkan.
Seorang diplomat mengatakan kepada kantor berita DPA, Amerika Serikat mengancam akan memveto rancangan resolusi itu, jika teksnya tidak diubah, terutama yang menyangkut kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Jerman dan negara-negara Eropa lain seperti Inggris dan Prancis tadinya menolak ada perubahan teks pada bagian tentang dukungan terhadap korban dan akses pada program kontrasepsi. Mereka menyatakan, perubahan teks akan menjadi langkah mundur bagi hak-hak perempuan. AS keberatan dengan formulasi itu karena menganggap formulasi itu mendukung aborsi.
hp/as (dpa, afp)
10 Negara Di Mana Kekerasan Seksual Jadi Hal Lazim
Sekjen PBB Ban Ki Moon nyatakan data tunjukkan, kekerasan seksual jadi hal lazim di 19 negara yang dirundung konflik. Ditegaskan, kelompok ekstrimis jadi pelaku paling kejam. Berikut 10 negara di antaranya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Afghanistan
Kejahatan seksual seperti pemerkosaan adalah isu besar di Afghanistan. Menurut undang-undang pelaku pemerkosaan dihukum berat jika terbukti bersalah. Namun pada kenyataannya, kejahatan itu jarang dilaporkan. Terutama karena korban kejahatan seksual menghadapi risiko jauh lebih besar lagi, jika mereka berani melapor.
Foto: AFP/Getty Images/A. Karimi
Republik Afrika Selatan
Negara ini menghadapi banyak masalah, antara lain konflik tak kunjung henti yang juga menyebabkan keadaan ekonominya parah. Posisi kaum perempuan sangat rentan dalam situasi seperti ini, sehingga mereka kerap jadi korban kekerasan. Foto: pasar di ibukota Bangui.
Foto: Sia Kambou/AFP/Getty Images
Kolumbia
Kekerasan bersenjata di negara itu menyebabkan tingginya kekerasan seksual terhadap perempuan. Pemerintah Kolumbia berkali-kali dituduh gagal menyelidiki laporan tindak kekerasan seksual. Tindak kriminal itu kerap terjadi terhadap perempuan yang terpaksa mengungsi. Selain itu angka kekerasan domestik juga tinggi. Foto: demonstrasi bagi hak-hak perempuan dan anti kekerasan di Bogota.
Foto: GUILLERMO LEGARIA/AFP/GettyImages
Republik Demokrasi Kongo
Menurut studi, diperkirakan lebih dai 400.000 perempuan diperkosa di Republik Demokrasi Kongo tiap tahunnya. Pemerkosaan kerap dijadikan "senjata perang" oleh pihak-pihak yang bertikai. Foto: seorang perempuan menunggu hasil proses pengadilan terhadap 11 tentara yang dituduh melakukan pemerkosaan dan kejahatan terhadap kemanusiaan di kota Baraka.
Foto: AP
Irak
Sekjen PBB mengimbau pemerintah Irak untuk melaksanakan resolusi Dewan Keamanan no 1325 (2000) termasuk melatih aparat keamanan untuk membela hak-hak perempuan. Juga melaksanakan program reintegrasi perempuan dan anak-anak yang jadi korban kekejaman ISIS. Foto: sebuah keluarga Yazidi di Ba Adre, Irak. Mereka terpaksa mengungsi akibat sepak-terjang ISIS.
Foto: Imago/ZUMA Press
Libya
Korban kekerasan seksual lazimnya tidak mendapat pertolongan. Sebaliknya, korban sering dianggap mencoreng nama keluarga dan komunitas. Ia bisa menghadapi kekerasan serius dari orang-orang yang seharusnya membela, bahkan bisa dibunuh dengan dirajam. Foto: demonstrasi kaum perempuan. Mereka menyatakan, "Tripolis adalah ibukota semua orang Libya, tapi tanpa senjata."
Foto: DW/V. Stocker
Mali
Sekjen PBB Ban Ki Moon menyerukan kepada pemerintah Mali, merumuskan strategi nasional untuk memerangi kekerasan seksual dan kekerasan lain berdasarkan gender. Pemerintah diimbau untuk bekerjasama dengan badan PBB United Nations Action against Sexual Violence in Conflict, Foto: seorang perempuan pengungsi Mali, di dekat perbatasan dengan Aljazair.
Foto: DW/El Kebir Nour El Hayet
Myanmar
Myanmar diimbau oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon agar melaksanakan agenda reformasi dan ambil langkah konkret untuk menjaga keamanan korban kekerasan seksual akibat konflik etnis, dan menyeret pelakunya ke pengadilan. Foto:seorang perempuan sedang memandang pamflet yang disebarkan partai politik saat kampanye pemilu.
Foto: AP
Somalia
Korban pemerkosaan di ibukota Mogadishu menurut Amnesty International, mayoritasnya adalah pengungsi. PBB catat 1.700 kasus pemerkosaan di tempat penampungan pengungsi. Sepertiga korban berusia di bawah 18. Sekitar 70% pelaku adalah pria berseragam. Foto: kaum perempuan yang mengungsi akibat kekerasan dan bencana kekeringan di kamp pengungsi Dadaab.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/GettyImages
Suriah
Sejak meletusnya perang saudara di Suriah tahun 2011, aksi kekerasan seksual dan kekerasan gender meningkat. Terutama ISIS praktekan perbudakan seks dan pelecehan kaum perempuan. Banyak warga Suriah yang lari akibat perang, pemboman udara dan kekerasan ISIS ke negara tetangga Turki. Foto: Perempuan dan anak-anak pengungsi Suriah di daerah Suruc, di bagian tenggara Turki.