Anggota kelompok teroris Neonazi NSU Beate Zschaepe dinyatakan bersalah atas pembunuhan 10 orang dan divonis penjara seumur hidup. Pembelanya menyatakan, Zschaepe akan mengajukan banding.
Iklan
Beate Zschäpe, 43 tahun, adalah satu-satunya dari tiga anggota kelompok teroris Neonazi NSU (National-Sozialistischer Untergrund) yang masih hidup. Dua orang lainnya, Uwe Böhnhardt dan Uwe Mundlos, ditemukan tewas membakar diri November 2011, setelah perampokan bank yang gagal di kota Eisenach. Beberapa hari kemudian Beate Zschäpe menyerahkan diri ke polisi. Namun sebelumnya, dia membakar apartemen bersama mereka di Zwickau untuk menghilangkan barang bukti.
Kelompok teroris NSU antara tahun 2000 dan 2007 membunuh 10 orang, kebanyakan imigran. Kelompok itu juga dinyatakan melakukan dua serangan bom, beberapa percobaan pembunuhan dan aksi perampokan.
Hakim di Pengadilan München Manfred Götzl mengatakan, ketiga anggota NSU itu telah melakukan "serangan yang dimotivasi secara ideologis" dan membunuh warga asing, dan merencanakan pembunuhan bersama. Untuk sepuluh kasus pembunuhan dan kejahatan-kejahatan lainnya itu, Götzl menjatuhkan vonis penjara seumur hidup.
Hakim Manfred Götzl menambahkan, serangan-serangan NSU hanya bisa berhasil karena ketiga anggota merencanakannya bersama-sama. Sampai saat ini memang tidak ada bukti konkrit bahwa Zschäpe terlibat langsung dalam aksi pembunuhan. Selain Zschäpe, tiga orang lain yang membantu NSU divonis antara dua setengah tahun sampai sepuluh tahun penjara.
Reaksi menuntut penyeldikan lebih lanjut
Putusan pengadilan di München menandai berakhirnya salah satu proses pengadilan terpenting dalam sejarah pasca perang Jerman. Proses itu juga merupakan salah satu yang paling paling kompleks, yang berlangsung selama lima tahun. Ada lebih dari 430 hari proses dengan mendengarkan ratusan saksi. Sembilan korban pembunuhann NSU adalah pria berlatar belakang imigran, sedangkan korban kesepuluh seorang polisi perempuan.
Setelah putusan itu dikeluarkan, sejumlah organisasi, termasuk partai-partai politik oposisi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa putusan itu bukanlah akhir dari pengusutan teror NSU. Mereka menuntut penyelidikan lebih lanjut terhadap jaringan teroris Neonazi itu. Hal itu juga disampaikan perwakilan keluarga korban.
"(Kanselir) Angela Merkel dan banyak (politisi) lainnya menjanjikan kepada korban penyelidikan yang tuntas. Janji itu kosong," kata Gökay Sofuoglu, ketua organisasi komunitas Turki TGD, dalam sebuah pernyataan.
Naik banding
Beate Zschaepe akan mengajukan banding atas vonis bersalah dan hukuman seumur hidup itu, demikian disampaikan pengacaranya Wolfgang Heer.
"Putusan tentang keterlibatan Beate Zschäpe dalam pembunuhan dan perampokan yang dilakukan anggota NSU Uwe Böhnhardt dan Uwe Mundlos tidak dapat dibenarkan. Kami akan mengajukan banding melawan putusan itu, "kata Heer.
Dia menambahkan, Beate Zschäpe terbukti "tidak pernah berada di satu tempat kejadian dan tidak pernah menembakkan senjata atau meledakkan bom".
Mantan menteri kehakiman Jerman Heiko Maas yang sekarang menjabat Menteri Luar Negeri lewat akun Twitter mengatakan: "Melawan kekerasan rasis, kita (Jerman) tidak hanya cukup menggunakan kekuatan hukum. Melawan intoleransi dan kebencian diperlukan keberagaman suatu masyarakat yang terbuka. Apa yang dilakukan pelaku, tidak dapat ditebus dengan apapun. Para korban tak akan terlupakan."
Menentang Kejahatan Nazi
Kejahatan Nazi dan Hitler di Jerman pasti dikecam. Penggunaan simbol Nazi juga dilarang. Ini tampak pada warga Köln yang protes rasisme dan kejahatan neo Nazi yang menyerang warga keturunan asing dan sebabkan 22 cedera.
Foto: picture-alliance/dpa
Menentang Neonazi, Rasisme dan Diskriminasi
Sepuluh tahun lalu, tanggal 9 Juni, di jalan ini, Keupstraße di kota Köln terjadi serangan bom yang jelas bermotif rasisme. Pelakunya, gerakan neonazi bawah tanah NSU sedang disidang. Tahun ini di Keupstraße diadakan pesta kebudayaan besar-besaran selama tiga hari, untuk menunjukkan sikap menentang rasisme. Presiden Jerman Joachim Gauck juga hadir.
Foto: picture-alliance/dpa
Birlikte - Zusammenstehen
Di bawah moto "Birlikte - Zusammenstehen" (Birllikte-berdiri bersama) ikatan bernama sama yang terdiri dari sejumlah organisasi di Köln dan pemerintah kota mengadakan pesta kebudayaan. Acaranya antara lain konser musik, drama, tarian, film, kesusastraan dan diskusi antara selebriti dan rakyat biasa. Temanya: menentang rasisme dan ide-ide ekstrem kanan.
Foto: DWAndrea Grunau
22 Cedera
Tanggal 9 Juni 2004, menjelang pukul 4 sore, ledakan keras menggunjang Keupstraße di Köln. Paku yang ditempatkan dalam bom beterbangan dan melukai 22 orang, sebagian cedera parah. Polisi tidak menilai serangan itu berlatar belakang ekstrem kanan. Baru akhir 2011 jelas, bahwa organisasi teror "Nationalsozialistischer Untergrund" (NSU) bertanggungjawab atas serangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Kejahatan NAZI dan Hitler
Nazi dan pemimpinnya Hitler menjunjung tinggi paham rasisme. Bagi mereka ras Aria adalah yang terbaik. Konsekuensinya, bagi mereka ras lain dianggap rendah. Secara sistematis Nazi mencari, menyiksa dan membunuh warga Yahudi di Eropa. Mereka diangkut dalam jumlah besar dalam kereta sempit (foto) ke kamp konsentrasi. Selain itu Nazi juga mendiskriminasi semua orang yang tidak berpandangan sama.
Foto: picture alliance / AP Photo
Pembebasan Kamp Konsentrasi
Ketika Jerman yang dikuasasi Nazi kalah Perang Dunia II, semua tahanan di kamp konsentrasi dibebaskan. Misalnya kamp konsentrasi Bergen-Belsen yang dibebaskan tentara Inggris (foto). Terdapat 1.000 kamp konsentrasi dan tujuh kamp pembantaian. Itu menjadi tempat pembunuhan jutaan orang, oposisi politik, juga tempat kerja paksa, percobaan medis pada manusia dan untuk menahan tawanan perang.
Foto: picture alliance/dpa
Presiden Jerman pada Peringatan di Köln
Tahun ini, di depan puluhan ribu warga di Keupstraße, Presiden Joachim Gauck hadir dalam peringatan puncak anti rasisme. Ia juga menyatakan penyesalan, bahwa keluarga korban sepuluh tahun lalu tidak mendapat dukungan sewajarnya, sebaliknya bahkan diduga terlibat kriminalitas yang menyebabkan serangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Warga Penting Köln Ikut Serta
Warga Köln juga bisa melihat 'pahlawan lokal' kota mereka, yang menunjukkan sikap anti rasisme. Di samping kelompok musik terkenal seperti Höhner dan Bap, juga tampil beberapa pelawak.
Foto: picture-alliance/dpa
Pemusik dengan Pesan Jelas
Bastian Campmann dari band Kasalla yang menggunakan dialek Kölsch dalam lagu-lagunya menyatakan semua warga Köln sama, baik Jerman maupun Turki. Band dari daerah lain juga ikut serta, misalnya Die Fantastischen Vier dari Stuttgart. "Kita harus sering bangkit dan mengambil tindakan terhadap kekuatan ekstrem kanan", kata Smudo.