Anggota keluarga korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh pekan lalu menuntut penjelasan, mengapa pesawat dinyatakan layak terbang. Mereka juga menuntut agar pencarian dilanjutkan.
Iklan
Pemerintah Indonesia menyatakan akan memperpanjang selama tiga hari pencarian penumpang pesawat Lion Air JT610 yang jatuh ke laut setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pekan lalu. Pemerintah juga melanjutkan pencarian "black box" ke dua dari bangkai pesawat Boeing 737 MAX beberapa menit setelah lepas landas.
Dalam konferensi pers yang penuh emosi, keluarga penumpang menuntut penjelasan dari pihak berwenang, termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Soerjanto Tjahjono.
Tragedi Pesawat Lion Air
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh ke laut setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Pangkalpinang. Pesawat jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi (29/10).
Foto: picture-alliance/E. Thompson
Menanti kabar
Anggota keluarga penumpang pesawat Lion Air sambil berdoa menunggu kabar nasib sanak saudaranya dengan penuh kekhawatiran. Foto diambil di bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Senin pagi (29/10). Pesawat mengangkut 188 orang, termasuk 1 anak-anak, 2 bayi dan 7 orang awak pesawat.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Sutrisno
Benda-benda yang ditemukan di laut
Ketua Basarnas M. Syaugi menyatakan Senin, "Ada puing-puing pesawat, pelampung, HP, dan ada beberapa potongan tubuh," yang ditemukan. Selain itu juga ditemukan sejumlah benda yang diduga milik penumpang pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Antara lain tas, dompet dengan uang dan kartu tanda pengenal dan unit ponsel.
Foto: picture-alliance/dpa/BNPB
Lokasi jatuhnya pesawat
Kedalaman air di lokasi jatuhnya Lion Air sekitar 30-35 meter. Sejauh ini badan pesawat belum ditemukan. Ketika ditanya jumlah anggota tim yang dikerahkan untuk mencari pesawat, Deputi Operasi Basarnas Nugroho Budi W mengatakan: "Sampai saat ini 350 orang tapi nanti ditambah lagi untuk mempercepat evakuasi. Nelayan juga banyak yang mau bergabung.
Foto: picture-alliance/dpa/Z.Kaixin
Penyebab jatuhnya pesawat masih tanda tanya
Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 9 tersebut diketahui sempat mengalami masalah teknis pada penerbangan sebelumnya. Sebelum hilang kontak, pilot pesawat sempat meminta izin return to base (RTB) ke petugas pengawas Bandara Soekarno-Hatta. Demikian keterangan Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko, seperti dilaporkan kompas.com. Foto arsip: Pesawat Thai Lion Air, Boeing 737 MAX 9. (hp/ml)
"Kami inilah korbannya. Coba bayangkan jika Anda dalam posisi kami," ungkap Najib Fuquoni, salah seorang anggota keluarga korban. Ia menuntut adanya penyelidikan independen atas jatuhnya pesawat.
Muhammad Bambang Sukandar, ayah dari seorang korban lainnya mengatakan, teknisi Lion Air harus memikul "tanggung jawab sepenuhnya", jika terbukti mereka tidak melaksanakan tugas dengan baik yaitu menangani masalah teknis yang sudah timbul ketika pesawat terbang dari Bali ke Jakarta.
"Ini bukan masalah sepele, ini menyangkut nyawa orang," dikemukakan Sukandar sambil menahan tangis. Ia menambahkan, jangan biarkan hal seperti ini terjadi terus di Indonesia.
Catatan buruk keselamatan penerbangan
Indonesia adalah salah satu pasar penerbangan yang berkembang paling pesat di dunia, tetapi catatan tentang keamanan dan keselamatan penerbangan buruk. Pihak berwenang menyelidiki 137 kecelakaan penerbangan yang serius antara 2012 dan 2017.
Saat konferensi pers hari Senin (12/11), anggota keluarga penumpang pesawat meminta pendiri perusahaan Lion Air, Rusdi Kirana, untuk berdiri. Ia berdiri, namun tidak memberikan komentar, hanya mengatupkan kedua tangan minta maaf. CNN melaporkan, setelah tahu kehadiran Rusdi di ruangan itu, emosi para anggota keluarga tambah naik.
Seorang ayah yang anaknya termasuk dalam daftar penumpang pesawat menyebut Rusdi Kirana, sebagai pendiri pesawat dengan tarif rendah itu, gagal menyelamatkan konsumen. Anggota keluarga lain juga mengeluh karena tidak dihubungi Lion Air saat pesawat jatuh.
Pencarian Difokuskan Pada Tubuh Utama Pesawat
Setelah "black box" pesawat Lion Air JT 610 ditemukan, kini tim khusus akan menganalisa rekaman di dalam alat pencatat itu. Sementara ini, sebagian besar badan pesawat ditemukan dalam bentuk serpihan.
Foto: Reuters/Beawiharta
Badan pesawat ditemukan dalam bentuk serpihan
Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Isswarto mengatakan, tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL) menemukan badan pesawat Lion Air JT 610 dalam bentuk serpihan. Badan pesawat berada di kedalaman 25-35 meter pada titik jatuhnya. Jenazah penumpang pun ditemukan tak jauh dari puing-puing pesawat. Demikian dikutip dari Kompas.com.
Foto: Reuters/E. Su
"Black box" ditemukan
Yang sering disebut "black box" sebenarnya terdiri dari dua alat perekam, yaitu perekam data penerbangan (flight data recorder-FDR) dan perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder-CVR). "Black box" Lion Air JT610 sudah ditemukan dan akan diteliti tim khusus.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Adimaja
Serpihan pesawat sudah ditemukan sebelumnya
Seorang anggota TNImembawa pecahan tubuh Lion Air JT610. Sehari setelah pesawat jatuh Senin 29 Oktober 2018, sejumlah pecahan tubuh pesawat sudah ditemukan tim Basarnas dan TNI.
Foto: Reuters/Antara Foto
Temuan barang milik penumpang dan bagian tubuh korban
Hingga Rabu 31 Oktober malam tim SAR gabungan telah mengirimkan 56 kantong jenazah ke RS Polri. Kantong-kantong berisi bagian tubuh korban. Selain itu juga dikumpulkan pecahan bagian pesawat serta barang-barang milik penumpang yang ditemukan tim pencari di lokasi kecelakaan di Laut Jawa.
Foto: Reuters/Beawiharta
Menatap harta milik keluarga
Anggota keluarga penumpang pesawat Lion Air hanya bisa menatap barang-barang milik penumpang yang ditemukan di laut, dan diangkut ke Posko pencarian di Tanjung Priok. Pencarian kini diarahkan kepada tubuh utama pesawat. Ed.: ml/as
Foto: Reuters/Beawiharta
5 foto1 | 5
Penyelidikan penyebab kecelakaan
Lion Air yang didirikan 1999, terkait dalam sedikitnya 15 insiden keamanan. Saat anggota keluarga menunggu hasil penyelidikan tentang penyebab kecelakaan, industri penerbangan global juga menyoroti kecelakaan yang untuk pertama kali melibatkan Boeing 737 MAX
Penyelidikan atas pesawat tipe itu juga dlakukan, papar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia menandaskan, pihaknya juga menjalankan penyelidikan khusus atas prosedur operasi dan kualifikasi awak pesawat.
Sejauh ini, upaya pencarian bangkai pesawat sudah melibatkan 151 orang penyelam, 5 helikopter dan 61 kapal, mulai dari kapal penangkap ikan hingga kapal berukuran besar yang dilengkapi pemindai sonar serta drone bawah air. Seorang penyelam meninggal saat melaksanakan tugas mencari "black box" ke dua, bagian pesawat, serta jenasah korban.
ml/hp (rtr, cnn)
Cara Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat Terbang
Korban jatuhnya pesawat terbang seperti kasus Sriwijaya Air SJ182, seringnya sulit dikenali karena jasadnya rusak berat. Ilmu forensik memiliki metode standar untuk identifikasi korban yang sulit dikenali.
Foto: itestro/Fotolia.com
Sidik Jari atau Dactyloscopy
Korban tewas akibat jatuhnya pesawat atau tabrakan kereta api biasanya jumlahnya ratusan dan tidak utuh. Metode klasik identifikasi adalah dactyloscopy alias pelacakan sidik jadi. Nyaris tidak ada orang yang sidik jarinya identik. Dengan membandingkan sidik jari antemortem dan postmortem biasanya dapat dilacak jati diri korban.
Foto: picture alliance/ZB
Ciri Fisik atau Anthropometri
Jika jasad korban tidak rusak berat, berbagai ciri fisik juga dapat dijadikan acuan. Misalnya tanda tertentu pada tubuh, tahi lalat, bekas luka operasi, tatoo atau mungkin cacat tubuh. Beragam ciri bisa dicocokkan dan dilacak untuk menentukan jati diri korban.
Foto: AFP/GettyImages
Forensik Gigi atau Odontologi
Bentuk dan susunan gigi tiap orang juga unik. Di negara maju kebanyakan warganya rutin datang ke dokter gigi dan memiliki citra rekam gigi. Untuk korban kecelakaan yang jasadnya rusak berat, citra Röntgen gigi dengan segala ciri khasnya, termasuk gigi palsu atau yang dicabut bisa digunakan sebagai metode identifikasi jatidiri.
Foto: Fotolia/djma
Citra Röntgen
Salah satu metode identifikasi adalah dengan membandingkan citra rontgen saat masih hidup dan setelah meninggal. Misalnya melacak bekas kecelakaan, patah tulang atau deformasi lain. Namun sayangnya tidak banyak warga yang memiliki citra rontgen tubuh atau bagian tubuh. Tapi cara inipun sering digunakan untuk identifikasi korban kecelakaan pesawat atau bencana alam.
Sidik Jari Genetika
Metode paling anyar adalah melacak kode DNA yang merupakan sidik jari yang tidak bisa dipalsukan. Caranya dengan mengambil sampel DNA korban untuk dibandingkan dengan sampel sidik jari genetika orang terdekat, biasanya adik, kakak atau orang tua. Cara ini amat akurat tapi memerlukan penguasaan teknik dan waktu relatif lama.
Foto: Fotolia/Gernot Krautberger
Dari Kepolisian ke Kepentingan Sipil
Ilmu forensik mulai digunakan polisi pada abad ke-18 untuk lacak korban atau pelaku kejahatan. Pencarian jejak dan analisa material bukti di tempat kejadian perkara, biasanya mampu mengungkap jati diri korban kejahatan yang tidak dikenal, sekaligus menangkap tersangka pelaku. Kini metodanya makin diperluas hingga ke ranah masyarakat sipil terutama untuk identifikasi korban kecelakaan dan bencana.