Anggota NATO Didesak Beri Lebih Banyak Senjata untuk Ukraina
15 Juni 2022
Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan anggota NATO harus berbuat lebih untuk Ukraina. Sementara itu, Zelenskyy menyebut hasil pertempuran di Donbas akan menunjukkan pihak yang dominan dalam perang saat ini.
Dia menambahkan bahwa para pejabat terkait akan bertemu di Brussel pada Rabu (15/06) untuk mengoordinasikan dukungan lebih lanjut.
Pada hari Selasa (14/06), Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pihaknya hanya menerima sebagian kecil dari senjata yang diminta dan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyebut Barat "tidak berbuat cukup" untuk mendukung Kyiv.
Sementara itu, tujuh negara NATO menjanjikan dukungan mereka untuk permohonan Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi. Dukungan itu disuarakan setelah pertemuan di kediaman resmi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Den Haag, yang diselenggarakan bersama oleh mitranya dari Denmark, Mette Frederiksen.
Para pemimpin lain yang hadir adalah Presiden Rumania dan Perdana menteri Belgia, Polandia, Portugal, dan Latvia.
Negara Pemasok Senjata ke Ukraina
Perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina terus berkobar. PBB berusaha medorong dialog damai. Namun, sejumlah negara NATO mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Senjata apa yang sudah dan akan disuplai ke Ukraina?
Foto: Thomas Imo/photothek/picture alliance
Amerika Serikat, Beragam Senjata
Pentagon memasok beragam persenjataan ke Ukraina senilai 2,5 miliar USD. Antara lain peluru kendali anti pesawat terbang Javelin buatan Inggris (foto). Selain itu, AS merencanakan pengiriman 300 kendaraan lapis baja dan sejumlah meriam artileri yang bisa dikendalikan lewat GPS lengkap dengan amunisinya. Juga Washington akan kirim 11 helikopter transport tipe MI-17 buatan Uni Sovyet.
AS juga mengirim sekitar 300 Drone Switchblade yang dipuji gampang dikendalikan dan tidak perlu stasiun peluncur canggih di darat. Dengan bobot hanya beberapa kilogram Switchblade bisa diangkut dengan ransel dan punya daya jelajah hingga 10 km. Drone sekali pakai ini bisa dikendalikan secara presisi untuk diledakkan menghancurkan target musuh.
Foto: AeroVironment/abaca/picture alliance
Jerman, Tank Gepard
Pemerintah Jerman sudah menyetujui pengiriman senjata berat, berupa tank anti serangan udara jenis Gepard. Dikembangkan tahun 1970-an, tank ini selama tiga dekade jadi tulang punggung sistem pertahanan anti serangan udara Jerman. Dilengkapi meriam kaliber 23mm yang mampu menembus lapis baja, dulu terutama dirancang untuk melumpuhkan helikopter tempur MI-24 buatan Rusia.
Foto: Carsten Rehder/dpa/picture alliance
Turki, Drone Bayraktar
Turki sudah memasok 20 drone tempur Bayraktar TB2 ke Ukraina. Penjualan drone ini pada tahun 2021 mulanya tidak ada kaitannya dengan perang yang dilancarkan Rusia. Tapi seiring perkembangan situasi di Ukraina, drone buatan Turki ini jadi salh satu senjata berat yang dikirim ke Ukraina dari salah satu anggota NATO.
Foto: Mykola Lararenko/AA/picture alliance
Republik Ceko, Tank T-72 M4
Republik Ceko menjadi negara pertama anggota NATO yang mengirim senjata berat ke Ukraina. Bulan Januari 2022 seiring penguatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, Praha mengirim amunisi dan granat anti panser. Setelah invasi Rusia, Republik Ceko mengirimkan tank tipeT-72 M4 buatan Uni Sovyet (foto) dan panser tipe MBP.
Foto: Jaroslav Ozana/CTK/dpa/picture alliance
Polandia, MIG-29
Polandia merencanakan pengiriman sejumlah pesawat tempur tipe MIG-29 buatan Rusia ke Ukraina lewat negara ketiga. Namun NATO menolak rencana ini, karena dengan itu berarti pakta pertahanan Atllantik Utara akan dianggap terlibat secara langsung dalam perang di Ukraina. Warsawa akhirny hanya mengirim senjata tempur dan amunisinya.
Foto: Cuneyt Karadag/AA/picture alliance
Negara NATO Lain, Akan Kirim Senjata Taktis
Anggota NATO lainnya seperti Inggris, Prancis, Belanda, Belgia dan Kanada sudah menjanjikan pengiriman bantuan persenjataan ke Ukraina. PM Inggris Boris Johnson sesumbar akan mengirim rudal anti armada laut, sementara PM Belanda Mark Rutte menjanjikan akan mengirim panser tempur. Namun sejauh ini belum ada yang melakukan pengiriman senjata (as/yf)
Foto: U.S. Army/Zuma/imago images
7 foto1 | 7
Zelenskyy: Hasil pertarungan Donbas akan signifikan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan mempertahankan wilayah Donbas di Ukraina timur adalah hal yang "penting" karena hasilnya akan menunjukkan "siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang."
"Bertahan di Donbas sangat penting," kata Zelenskyy di Telegram dalam pidato hariannya kepada orang-orang Ukraina.
Pasukan Rusia meningkatkan serangan belum lama ini di Donbas dan menguasai sebagian besar wilayah Luhansk, dengan pertempuran yang sangat intens di kota Severodonetsk.
Iklan
Rusia minta pasukan Ukraina 'letakkan senjata' di Sievierodonetsk
Rusia mengatakan kepada pasukan Ukraina di sebuah pabrik kimia di Sievierodonetsk untuk "menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata mulai pukul 8 pagi waktu Moskow pada hari Rabu (15/06)," kata Mikhail Mizintsev, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia kepada kantor berita Interfax.
Warga sipil akan diizinkan pergi melalui koridor kemanusiaan, tambahnya.
Ukraina mengatakan lebih dari 500 warga sipil saat ini terjebak bersama tentara di dalam pabrik kimia Azot, di mana para pasukan melawan serangan Rusia selama berminggu-minggu, hingga menghancurkan sebagian besar kota Sievierodonetsk.
AS perpanjang pembayaran energi ke Rusia hingga Desember 2022
Departemen Keuangan AS mengumumkan akan mengizinkan beberapa transaksi terkait energi dengan Sberbank, VTB Bank, Alfa-Bank, dan beberapa entitas Rusia lainnya hingga 5 Desember 2022, memperpanjang batas waktu sebelumnya yang ditetapkan pada 24 Juni.
Pembayaran ke Rusia untuk produk energi akan memberikan waktu bagi negara-negara Eropa bersiap menghadapi hampir seluruh embargo minyak.
Sekjen NATO desak bantuan senjata berat untuk Ukraina