1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
MigrasiJerman

Angka Imigrasi 2024 ke Jerman Menurun

17 Januari 2025

Menurut lembaga survei, migrasi akan jadi salah satu isu terpenting jelang pemilu federal 23 Februari. Seperti apa angka konkretnya? Berikut data terbaru pemerintah Jerman.

Ilustrasi pemeriksaan di perbatasan Jerman
Ilustrasi pemeriksaan di perbatasan JermanFoto: Roberto Pfeil/dpa/picture alliance

Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi, BAMF, menyampaikan laporan tahunan tentang jumlah imigrasi dan emigrasi untuk tahun 2023 pada pertengahan minggu ini. Berdasarkan data BAMF, jumlah orang yang datang ke Jerman menurun tajam dibandingkan tahun 2022.

Pada presentasi laporan migrasi baru-baru ini di Berlin, Menteri Dalam Negeri Federal Nancy Faeser menunjukkan bahwa jumlah permohonan suaka baru saat ini menurun lagi.

Statistik tahun 2024 menyebutkan, 210.000 aplikasi suaka baru diajukan ke otoritas Jerman pada tahun lalu. Jumlah ini turun sekitar sepertiga dibandingkan 2023.

Hampir dua juta orang berimigrasi pada tahun 2023, dan sekitar 1,3 juta orang beremigrasi. Jumlah ini termasuk orang-orang yang mengajukan suaka, datang untuk alasan kemanusiaan atau ingin bekerja, belajar, atau melakukan penelitian di Jerman.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Dibandingkan dengan angka imigrasi tahun 2022, jumlah imigran pada 2023 berkurang sekitar setengahnya. Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa lebih sedikit pengungsi akibat perang Ukraina yang datang ke Jerman. Karena meluasnya perang agresi Rusia pada bulan Februari 2022, sekitar satu juta warga Ukraina menjadi mayoritas dari 1,4 juta imigran tahun itu.

Setelah puncak migrasi pada tahun 2015, imigrasi neto, yaitu keseimbangan antara mereka yang berimigrasi dan beremigrasi, terus menurun hingga tahun 2020. Dalam tahun 2020 dan 2021, jumlah imigrasi neto hanya 220.000 dan 330.000 akibat pandemi corona dan pembatasan perjalanan.

Jumlah migrasi pengungsi dari Ukraina menurun

Meskipun jumlah warga Ukraina yang datang pada tahun 2023 jauh lebih sedikit dibandingkan tahun pertama perang, mereka tetap merupakan kelompok imigran terbesar pada tahun 2023, diikuti oleh pencari suaka dari Suriah. Menurut angka BAMF, Turki ketiga terbesar para imigran di Jerman.

Jumlah permohonan suaka baru meningkat lagi pada tahun pelaporan 2023 setelah mencapai titik terendah sekitar 102.000 pada tahun Corona 2020. Akan tetapi, jumlah tersebut masih jauh di bawah rekor tertinggi pada tahun 2016, yakni 720.000 pencari suaka baru. 

Jerman tetap jadi tujuan utama pencari suaka di Uni Eropa

Dibandingkan dengan negara-negara lain di Uni Eropa, Jerman akan tetap menjadi negara tujuan paling populer bagi pencari suaka pada tahun 2023 dan 2024. Spanyol, Prancis, dan Italia mengikuti.

Menurut aturan prosedur suaka Uni Eropa, negara-negara masuk pertama, yaitu negara-negara di perbatasan luar Uni Eropa seperti Yunani, Italia, dan Spanyol, sebenarnya bertanggung jawab utama atas para pencari suaka.

Akan tetapi, sebagian besar masih berhasil menyeberangi perbatasan dari Eropa Tengah dan Utara. Menurut Menteri Dalam Negeri Faeser, peningkatan kontrol perbatasan di perbatasan Jerman pada tahun 2024 membantu mengurangi "pendatang ilegal" dan, sebagai hasilnya, jumlah permohonan suaka berkurang.

Saat menyampaikan laporan migrasi, Faeser menunjukkan bahwa sekitar 25 juta dari 84 juta orang di Jerman punya latar belakang migrasi, yaitu mereka sendiri yang berimigrasi atau lahir dari setidaknya satu orang tua imigran.

Jerman telah menjadi negara tujuan imigrasi selama beberapa dekade. Dalam kampanye pemilihan saat ini, Faeser menyerukan lebih banyak rasa hormat terhadap prestasi para migran yang bekerja di rumah sakit, perusahaan, dan industri serta "menjaga negara tetap bisa berlangsung."

Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait