1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Angka Infeksi COVID-19 di Kampung Olimpiade Tokyo Meningkat

19 Juli 2021

Penyelenggara mengkonfirmasi sedikitnya penambahan 10 kasus baru COVID-19 terkait Olimpiade pada Minggu (18/07). Dilaporkan dua atlet yang terpapar COVID-19 terdaftar sebagai atlet non-Jepang.

Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo digelar pada Jumat (23/07) di tengah status darurat COVID-19
Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo digelar pada Jumat (23/07) di tengah status darurat COVID-19Foto: Michael Kappeler/dpa/picture alliance

Setidaknya dua atlet dinyatakan positif terpapar virus corona di Tokyo Olympic Village pada hari Minggu (18/07). Terpaparnya kedua atlet tersebut hanya berjarak kurang dari seminggu sebelum pembukaan Olimpiade.

Penyelenggara telah mengkonfirmasi laporan ini dan menjelaskan bahwa kedua kasus terdaftar bukan sebagai atlet Jepang. Mereka mengatakan bahwa salah seorang atlet berada di kampung atlet, sementara yang satu lagi berada di tempat lain. Hal ini pun terjadi sehari setelah seorang non-atlet pertama dinyatakan positif di kampung atlet yang terletak di Teluk Tokyo tersebut.

Kampung atlet Tokyo merupakan kompleks apartemen dan ruang makan yang akan menampung 11.000 atlet dan ribuan staf pendukung lainnya selama perhelatan Olimpiade.

Secara keseluruhan, tercatat pada Minggu (18/07) ada 10 infeksi baru yang terkait dengan Olimpiade, termasuk awak media, kontraktor, dan personel. Angka ini menurun dibanding hari sebelumnya, yakni sebanyak 15 infeksi baru.

Ranjang terbuat dari kardus

Penyelenggara Olimpiade pada hari Senin (19/07) meyakinkan bahwa ranjang yang terbuat dari kardus yang disediakan untuk para atlet Olimpiade Tokyo merupakan tempat tidur yang "kokoh." Hal ini diumumkan setelah penyelenggara mendapat laporan peringatan bahwa ranjang tersebut tidak cukup kuat untuk aktivitas seks.

Pesenam Irlandia, Rhys McClenaghan, melalui postingan videonya di Twitter membuktikan kokohnya ranjang tersebut dengan melompat berulang kali di atas tempat tidur. Dilansir kantor berita AFP, hal tersebut bertujuan untuk mengkampanyekan pembatasan sosial.

"Tempat tidur dimaksudkan utuk menjadi tempat anti-seks. Tempat tidur itu terbuat dari kardus, benar, tapi tampaknya itu akan rusak dengan pergerakan yang tiba-tiba. Itu palsu, berita palsu!" cuit McClenaghan.

Akun resmi Twiter Olimpiade berterima kasih kepada McLenaghan untuk "membongkar mitos," menambahkan bahwa ranjang berkonsep berkelanjutan itu kokoh.

Atlet lari asal AS, Paul Chelimo melaui cuitannya di Twitter berkomentar bahwa ranjang kardus tersebut "dimaksudkan untuk mengurangi intimasi antar para atlet."

"Tempat tidur, (hanya) akan mampu untuk menahan beban dari satu orang untuk menghindari situasi di luar olahraga," ujarnya.

Sebelumnya pada Januari, produsen Airweave mengklaim bahwa ranjang kardus buatan mereka bisa menahan beban seberat 220 kilogram dan telah lulus uji ketegangan.

"Kami telah melakukan eksperimen, seperti menjatuhkan beban berat di atas tempat tidur," kata juru bicara Airweave kepada AFP. "Selama tempat tidur hanya dipakai untuk dua orang, tempat tidur harusnya cukup kuat untuk menahan beban."

Olimpiade Tokyo 2020, yang tertunda tahun lalu karena pandemi COVID-19, tetap diadakan meskipun ada tentangan luas dari para pakar kesehatan dan masyarakat umum.

Upacara pembukaan akan digelar pada hari Jumat (23/07) mendatang di saat Tokyo dan tiga prefektur tetangga mengeluarkan status darurat COVID-19. Status darurat akan berlangsung hingga tanggal 22 Agustus, jauh setelah Olimpiade ditutup pada 8 Agustus.

rap/hp (AFP, AP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait