Angka kemiskinan ekstrem turun, sekalipun kelesuan ekonomi global masih membayang. Bank Dunia memuji kemajuan program pengentasan kemiskinan di Asia, termasuk di Indonesia.
Iklan
Bank dunia dalam laporan terbarunya yang dirilis hari Minggu (02/10) menyebutkan, 767 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2013 masih hidup di bawah kemiskinan ekstrim. Namun angka ini sudah turun jauh dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 881 juta orang. Itu berarti, sekitar 10,7 persen penduduk dunia berada di bawah kemiskinan ekstrem pada 2013, dibanding 12,4 persen pada tahun 2012.
Kenaikan pendapatan warga terutama terjadi di Asia, yaitu di di Cina, India dan Indonesia. Perkembangan itu telah mendorong penurunan drastis dalam kemiskinan dunia, kata Bank Dunia. Ukuran kemiskinan ekstrem adalah pengeluaran kurang dari 1,90 dolar AS per hari.
Inilah Provinsi Sarang Kemiskinan di Indonesia
Hampir separuh penduduk miskin Indonesia hidup di pulau Jawa. Data jumlah penduduk miskin yang dirilis Badan Pusat Statistik tidak cuma mengungkap ketimpangan demografi, tapi juga masalah pengagguran yang berakar.
Foto: DW/R. Nugraha
1. Jawa Timur
Dengan sekitar 4.775.000 kaum berpenghasian rendah, provinsi Jawa Timur berada di urutan teratas daerah yang memiiki penduduk miskin terbanyak di Indonesia. Lebih dari 3,2 juta di antaranya berada di perdesaan. Sementara 1,5 juta tersebar di kota-kota besar. Batas penghasilan bulanan untuk sebuah keluarga miskin di Jawa Timur berkisar di angka 318.000 Rupiah.
Foto: Getty Images/AFP/J. Kriswanto
2. Jawa Tengah
Meski lebih dari 20 ribu penduduk terangkat dari garis kemiskinan sejak awal tahun, Jawa Tengah tetap memiliki jumlah penduduk miskin terbesar kedua di Indonesia, yakni 4.505.780 juta. Batas pendapatan untuk kategori miskin di provinsi ini berkisar 310 ribu Rupiah per bulan.
Foto: picture-alliance/Nur Photo/P. Utana
3. Jawa Barat
Tidak berbeda jauh dengan Jawa Tengah, Jawa Barat mencatat 4,48 juta penduduk miskin tahun 2016. Namun tidak seperti provinsi lain di pulau Jawa, kebanyakan kaum miskin Jawa Barat hidup di perkotaan, jumlahnya mencapai 2,7 juta penduduk. Untuk dikategorikan miskin, seseorang harus berpenghasilan maksimal 319 ribu per bulan.
Foto: Imago/Xinhua
4. Sumatera Utara
Data jumlah penduduk miskin yang dilansir Badan Pusat Statistik mengungkap ketimpangan demografi antara pulau Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia. Sumatera Utara yang berada di peringkat empat dalam daftar provinsi berpenduduk miskin terbanyak, mencatat 1,5 juta penduduk yang berpenghasilan maksimal 352 ribu per bulan.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
5. Sumatera Selatan
Sebagian besar kaum miskin di Sumatera Selatan hidup di wilayah perdesaan. BPS mencatat, terdapat sekitar 1,12 juta penduduk yang cuma berpenghasilan 380 ribu Rupiah per bulan.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
6. Lampung
Sekitar 80% penduduk miskin Lampung yang berjumlah 1,1 juta hidup di wilayah perdesaan. Mereka dikategorikan miskin karena cuma berpenghasian maksimal 380 ribu per bulan. Bandingkan dengan Upah Minimum Regional sebesar 1,7 juta yang ditetapkan pemerintah provinsi.
Foto: Robertus Pudyanto/Getty Images
7. Nusa Tenggara Timur
Sebanyak 1,16 juta penduduk di Nusa Tenggara Timur saat ini digolongkan sebagai kaum miskin. Mereka yang hampir seluruhnya berada di perdesaan cuma berpenghasilan 290 ribu Rupiah per bulan. Masalah terbesar NTT adalah angka pengangguran yang tinggi, sebagaimana lazimnya provinsi di timur Indonesia. UMR untuk NTT dipatok di kisaran 1,6 juta Rupiah/bulan.
Foto: Imago/Zuma Press
8. Papua
Papua adalah provinsi terluas di Indonesia dengan jumlah penduduk tidak lebih banyak ketimbang Surabaya. Namun dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 898 ribu orang, hampir sepertiga penduduk Papua hidup dengan pendapatan di bawah 390 ribu Rupiah per bulan. Padahal pemerintah provinsi telah menetapkan UMR sebesar 2,4 juta Rupiah
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
9. Sulawesi Selatan
Sebanyak lebih dari 864 ribu penduduk Sulawesi Selatan hidup di bawah garis kemiskinan, dengan upah bulanan yang tidak mencapai 254 ribu Rupiah. Ironisnya wilayah di timur itu tercatat sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
Foto: DW/H. Pasuhuk
10. Aceh
Aceh sering dianggap provinsi berprestasi rendah, kendati bermandikan Rupiah berupa dana otonomi khusus dan pendapatan asli daerah yang nyaris mencapai 2 trilun Rupiah, provinsi paling barat Indonesia ini masih mencatat 859 ribu penduduk miskin. Selain itu Aceh juga tercantum sebagai provinsi ketujuh paling miskin di Indonesia versi Badan Pusat Statistik.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Simanjuntak
10 foto1 | 10
Namun lembaga dunia itu juga mengingatkan, upaya pengentasan kemiskinan global hingga tahun 2030 bisa terhambat, jika pertumbuhan ekonomi malah lebih banyak menghasilkan ketimpangan daripada pemerataan.
"Dunia punya hampir 1,1 miliar lebih sedikit warga miskin pada 2013 dibandingkan pada periode 1990an, ketika dalam periode itu populasi dunia meningkat hampir 1,9 miliar orang," kata laporan itu.
Konsentrasi kemiskinan ekstrem yang terbesar terlihat di kawasan sub Sahara, Afrika, dengan 41 persen warga berada di bawah kemiskinan. Mereka kebanyakan tinggal di kawasan pedalaman dengan sedikit akses terhadap pendidikan. Di Asia Selatan, angka kemiskinan ekstrem mencapai 15,1 persen; Amerika Selatan dan Karibia 5,4 persen; dan Asia Timur dan Pasifik 3,5 persen.
Bank Dunia juga memperingatkan, situasi di masa depan akan jauh lebih sulit untuk pengentasan kemiskinan, antara lain karena pertumbuhan melambat akibat kelesuan ekonomi global, dan karena kemiskinan ekstrem bisa diperburuk oleh konflik di Timur Tengah dan Afrika.
Lakukan Ini Jika Tidak Ingin Miskin
Kebiasaan bisa jadi pendukung atau penghancur. Kebiasaan yang baik bisa membuat kita hebat dalam berbagai hal, terutama soal uang. Di samping itu tentu ada juga langkah-langkah yang bisa diambil.
Foto: K.-U. Häßler - Fotolia
Menabung Uang
Saran yang biasa diberikan adalah menambung 10% dari pemasukan. Tapi Melinda Emerson penulis buku "Become Your Own Boss in 12 Months" mengatakan, ia menabung sampai sekitar 20%. Ia juga menyisihkan uang cadangan, jika bisnisnya mandeg dan klien tidak membayar tagihan. “Jadi saya tidak pernah bangkrut,” demikian tandas Emerson.
Foto: picture-alliance/Winfried Rothermel
Memanfaatkan Diskon dan Voucher
Ini salah satu cara mengurangi biaya hidup. Anda mungkin pernah dapat tawaran voucher? Voucher biasanya bisa digunakan untuk belanja lebih murah. Atau untuk hal lain, misalnya: parkir gratis. Diskon dan voucher bisa jadi cara menghemat yang bagus, asal diperhitungkan dengan baik. Alternatif lain: belanja dalam jumlah besar biasanya menurunkan harga satuan barang. Foto: 'reduziert' artinya diskon.
Foto: picture-alliance/dpa
Mengurangi Biaya Harian
Salah satu cara mengurangi pengeluaran adalah mengurangi biaya pemakaian listrik dan energi lain untuk kebutuhan sehari-hari. Ini bisa dilakukan dengan mematikan lampu jika tidak dipakai, atau memakai bohlam hemat energi. Mengambil langkah ini berarti penghematan uang sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Foto: picture-alliance/dpa
Menanam Modal
Anda bisa tanam uang di perusahaan. Untuk itu tidak perlu tanam modal di perusahaan besar. Investasi juga bisa dilakukan di perusahaan kecil, misalnya jika teman atau kerabat punya usaha kecil. Cara lain adalah membeli properti. Kunci dari semua langkah ini adalah menghimpun informasi dan memperhitungkan dengan baik. Perhitungan sebaiknya juga harus dilakukan dalam pembelian hal-hal kecil.
Foto: Fotolia/svort
Menetapkan Pengeluaran dan Terus Pantau
Menetapkan sistem pembayaran tertentu. Ini membantu untuk mengatur keuangan per bulan dan memantau pengeluaran. Misalnya membayar listrik selalu pada tanggal tertentu, juga menabung pada tanggal tertentu. Ini cara yang praktis, tetapi tidak boleh dilupakan. Harus terus dipantau, agar selalu punya gambaran tentang keuangan Anda.
Orang yang sukses biasanya menimba pendidikan lebih tinggi daripada sekolah menengah atas. Ketika membangun karir pertama kali, seorang pemberi pekerjaan tidak punya pegangan apapun untuk mempekerjakan Anda, selain ijazah dan nilai akhir. Jika orang punya pendidikan tinggi. Itu menolong Anda untuk mendapat posisi lebih tinggi dan biasanya juga mendapat gaji lebih besar.
Foto: Fotolia/alphaspirit
Memberi, Bukan Meraup Uang
Milyarder John Templeton mengungkap, orang harus dididik untuk memberi, bukan menerima. David Bach penulis 'best seller' bidang finansial dari New York Times sudah mencoba sistem ini dan berhasil. Semakin banyak Anda memberi, semakin banyak kembali kepada Anda, itu motonya. Jacki Zehner dari Goldman Sachs berpendapat sama. Zehner mengatakan tidak hanya "mendonorkan" uang, melainkan juga waktunya.
Foto: Fotolia
7 foto1 | 7
Laporan Bank Dunia juga menyoroti ketimpangan sebagai musuh utama upaya pengentasan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi tidak secara otomatis menghapuskan ketimpangan, demikian ditekankan. Negara yang paling sukses menghilangkan kemiskinan adalah mereka yang menerapkan kebijakan untuk memastikan, bahwa 40 persen penduduk termiskin bisa menikmati keuntungan terbesar dari pertumbuhan ekonomi.
"Semakin besar pertumbuhan pendapatan pada masyarakat dalam kelompok 40 persen itu, maka semakin cepat tingkat kemakmuran bisa mengubah kehidupan warga miskin dalam masyarakat", demikian pernyataan Bank Dunia. Tetapi jika keuntungan dari pertumbuhan ekonomi hanya terkonsentrasi pada kelompok masyarakat dengan situasi ekonomi yang sudah relatif baik, kemiskinan ekstrem akan tetap bertahan, tulis laporan itu selanjutnya.
Francisco Ferreira, pengawas program penelitian Bank Dunia tentang kemiskinan, ketimpangan dan pertanian, mengatakan bahwa sementara ketimpangan meningkat di beberapa negara industri maju, sejumlah negara diambang kemajuan berhasil membagikan hasil pertumbuhan kepada kaum miskin. Bank Dunia memuji keberhasilan di Brasil, Kamboja, Mali, Peru dan Tanzania.
Di Jantung Kemiskinan Eropa
Lebih dari 30 juta manusia hidup di terpinggirkan di Eropa, tanpa air bersih dan jaringan listrik. Sebagian adalah pecundang krisis ekonomi, sisanya etnis minoritas yang terlupakan.
Foto: FILIPPO MONTEFORTE/AFP/Getty Images
Realita buat Kaum Sinti & Roma
Sebagian besar anggota etnis minoritas Sinti dan Roma hidup di kawasan kumuh di pinggir kota-kota besar Eropa. Mereka yang terusir dari kampung halamannya sendiri itu terpaksa hidup berpindah-pindah. Sebab itu pula mereka tidak memiliki akses ke jaringan kesehatan dan bantuan sosial, terlebih pasar tenaga kerja di Eropa.
Foto: DW
Stigma Umum
Sebagian besar kawasan kumuh dibangun secara ilegal. Namun belakangan pemerintah lokal mulai mengakomodir kebutuhan kaum miskin. Menurut penelitian Komisi Eropa, satu dari empat warga Eropa merasa tidak nyaman memiliki suku Roma sebagai tetangga. Sebaliknya anggota etnis Roma yang hidup di kampung kumuh juga menghadapi diskriminasi setiap hari.
Foto: Pablo Blazquez Dominguez/Getty Images
Beratapkan Kemiskinan
Kondisi hidup kaum miskin di kawasan kumuh memenuhi definisi Perserikatan Bangsa Bangsa perihal rumah tangga kumuh, yakni ketidakadaan akses terhadap air bersih dan layanan kesehatan, serta kondisi rumah yang tidak bisa melindungi pemiliknya dari cuaca ekstrim.
Foto: AFP/Getty Images
Rahasia Gelap Eropa
Eropa yang sering diasosiasikan dengan kemakmuran menyimpan rahasia gelap berupa kawasan kumuh yang tersebar dari Perancis ke Serbia, hingga Turki. Kawasan kumuh terbesar di benua biru ini misalnya cuma berjarak beberapa kilometer saja dari ibukota Spanyol, Madrid. Cañada Real Galiana yang ditinggali oleh 30.000 orang itu telah bediri sejak 40 tahun lalu.
Foto: Pablo Blazquez Dominguez/Getty Images
Tanpa Jalan Keluar
Semua kawasan kumuh di seluruh dunia, termasuk juga Eropa, memiliki kesamaan, yakni minimnya peluang untuk keluar dari jerat kemiskinan. Tidak adanya pendidikan dan akses terbuka ke pasar tenaga kerja membuat kawasan kumuh menjadi rumah abadi buat sebagian orang, seperti bocah yang hidup di sebuah kamp dekat Belgrad, Serbia ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Keruntuhan Pasca Krisis
Kawasan kumuh Eropa tidak cuma didiami oleh anggota etnis minoritas Sinti & Roma. Terlebih selama krisis Euro melanda Spanyol, banyak orang yang tidak dapat membayar uang sewa rumah berpindah ke kawasan kumuh buat bisa bertahan hidup.
Foto: DW
Tergusur
Keluarga kecil ini hidup di sebuah kamp di luar kota Roma, Italia. Layaknya kawasan kumuh lain, kamp di Roma ini terancam digusur oleh pemerintah lokal. Kondisi tersebut, ditambah dengan jumlah penghuni yang selalu bertambah, mempersulit upaya penyaluran bantuan.
Foto: FILIPPO MONTEFORTE/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Resep untuk sukses pada umumnya sama: menjaga stabilitas makroekonomi dan inflasi rendah; memastikan pasar tenaga kerja berfungsi dengan baik, sehingga pertumbuhan benar-benar meningkatkan lapangan kerja dan upah. Caranya antara lain dengan diversifikasi ekonomi; pembangunan industri manufaktur dan jasa; serta kebijakan sosial yang proaktif di sektor kesehatan dan pendidikan."Menurunkan ketimpangan bisa dilakukan. Ini bukan impian", ujar Ferreira.
Laporan Bank Dunia menemukan lebih dari 40 negara yang berhasil menurunkan ketimpangan. "Hal ini telah berhasil dilakukan, baik secara global maupun di masing-masing negara," tandasnya.
10 Negara Termiskin di Dunia
Peringkat negara termiskin di dunia, dibuat berdasarkan produk domestik bruto (GDP) dari tiap negara. Berikut 10 yang termiskin menurut data 2015 yang dihimpun Global Finance. Semuanya berada di benua Afrika.
Foto: Getty Images/AFP/T. Karumba
10. Madagaskar
Kesulitan politik yang tak kunjung henti dan pemerintahan yang payah menghambat perkembangan ekonomi negara ini. 2015 Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, PDB nominal per kapita Madagaskar $ 475. Sebagai bandingan, di Indonesia: $ 3.509. Belakangan ini situasi politik lebih stabil. Rencana reformasi mulai berdampak dan meningkatkan pekerjaan di bidang pertanian, turisme dan industri.
Foto: picture-alliance/dpa/ Bruno Morandi
9. Guinea
Epidemi Ebola melanda Guinea tahun 2014. Penyakit meraup korban tewas dalam jumlah besar dan menghantam ekonominya, sehingga menyebabkan politik kurang stabil dan pertumbuhan ekonomi mandeg. Diperkirakan PDB Guinea kurang dari $1,400 tahun 2015. PDB nominal per kapita $573.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Jallanzo
8. Eritrea
Walaupun sektor pertambangannya cukup menjanjikan, Eritrea menderita di bawah salah satu pemerintahan yang paling represif di dunia. Terhadap negara itu, PBB menjatuhkan sangsi, sehingga ribuan warganya melarikan diri setiap tahun. Kemiskinan menyebar luas dan kemampuan berbelanja (KKB) per kapita tahun 2015 diperkirakan hanya sekitar $1,200. Foto: sebuah jalan di ibukota Asmara
Foto: AFP/Getty Images/P. Martell
7. Mozambik
Sebetulnya Mozambik mengalami pertumbuhan ekonomi yang lancar dalam dekade terakhir. Tapi laba tidak digunakan secara efektif untuk menguurangi kemiskinan, terutama di pedesaan angka kemiskinan sangat tinggi. IMF memperkirakan PDB nominal per kapita Mozambique tahun 2015 kurang dari $630. Foto: penjaja krem kulit. Krem ini katanya membuat kulit lembut dan mencegah keriput.
Foto: DW/S. Lutxeque
6. Niger
Industri ekstraktif beberapa tahun belakangan ini jadi penyumbang besar bagi perkembangan ekonomi. Tapi politik Niger tetap labil. Institusi negara lemah dan secara finansial tergantung pada donor. PDB nominal per kapita tahun 2015 diperkirakan $469.
Foto: DW/L. Hami
5. Burundi
Situasi politik yang tidak stabil belakangan ini mengancam perbaikan ekonomi dan institusinya. Burundi masih dirongrong korupsi besar-besaran, kemelaratan dan pembangunan yang terseok-seok. Tahun 2015 IMF memperkirakan KKB per kapita hanya $951. PDB nominal per kapita $336.
Foto: Jesko Johannsen
4. Liberia
Lieberia masih menderita akibat perang saudara 20 tahun yang meninggalkan negara itu dalam keadaan porak poranda. Sehingga ekonominya tetap lemah, walaupun beberapa bulan belakangan sudah ada perbaikan. Kemelaratan ada di mana-mana, juga buta huruf dan korupsi memperburuk standar hidup. PDB nominal per kapita diperkirakan $484 tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Jallanzo
3. Malawi
Ekonomi Malawi mulai membaik beberapa tahun belakangan ini. Tapi inflasi yang tak kunjung henti dan ketergantungan pada donor termasuk faktor yang mencegah langkah perbaikan dan peningkatan standar hidup. GDP nominal per kapita tahun 2015 hanya $242. Foto: dua anak di distrik Nkhata Bay, Malawi.
Foto: RIPPLE
2. Republik Demokrasi Kongo
Konflik tak kunjung henti mencegah perkembangan politik, institusional dan ekonomi negara ini. PDB nominal per kapita diperkirakan hanya $435 tahun 2015. Foto: tentara anak kerap digunakan dalam konflik.
Foto: Getty Images/AFP/L. Healing
1. Republik Afrika Tengah
Negara ini termasuk salah satu negara dunia yang paling tidak berkembang. Negara ini dibebani kekerasan sektarian bertahun-tahun, juga manajemen politik yang salah, korupsi, dan kemiskinan yang meluas. PDB nominal per kapita tahun 2015 adalah yang terendah di dunia, sekitar $380. Foto: demonstrators di ibukota Bangui meminta pengunduran diri Presiden Catherine Samba Panza (28 September 2015).