1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Angka Pengangguran AS Capai Rekor Tertinggi Akibat Corona

9 Mei 2020

Krisis akibat pandemi corona sebabkan pemutusan hubungan kerja paling masif di AS sejak zaman malaise di dekade 1930-an. Pada Mei, pengangguran diperkirakan capai 25 persen.

Warga AS yang terkena dampak pembatasan sosial melakukan protes
Foto: picture-alliance/Orlando Sentinel/S. M. Dowell

Tingkat pengangguran di Amerika Serikat semenjak merebaknya wabah corona di sana melonjak menjadi 14,7 persen pada April 2020, menurut Departemen Tenaga Kerja AS di Washington. Ini berarti sekitar 20,5 juta lapangan pekerjaan sudah tidak lagi tersedia sejak bulan April.

Angka ini melonjak drastis karena sebelumnya tingkat pengangguran pada Maret hanya mencapai 4,4 persen dan pada Februari 3,5 persen, level yang diklaim terendah dalam beberapa dekade. 

Angka pengangguran saat ini yang hanya sedikit berada di bawah 15 persen juga telah melampaui angka pengangguran pada krisis keuangan 2009 yang berada pada 10 persen.

Tingkat pengangguran sebesar ini sebelumnya pernah terjadi pada masa Depresi Hebat atau malaise yang dimulai di AS pada tahun 1929 dan berkembang menjadi krisis ekonomi global yang cukup bersejarah. 

Pengangguran di bulan Mei diperkirakan capai 25 persen 

Para ahli memperingatkan bahwa keadaan ini bisa jadi lebih buruk. Angka-angka terbaru yang berdasarkan survei dinilai tidak sepenuhnya mencerminkan keadaan di lapangan akibat krisis corona karena hanya mencakup data hingga pertengahan April. Pada saat itu banyak orang masih belum mendaftar sebagai pencari kerja. 

Seorang penasihat ekonomi terkemuka untuk Presiden AS Donald Trump, Kevin Hassett, juga memperingatkan kepada media CNN bahwa angka tersebut dapat naik menjadi lebih dari 20 persen pada Mei, bahkan mungkin hingga 25 persen. 

Pandemi telah menyebabkan krisis ekonomi yang menghancurkan di Amerika Serikat. Virus corona dan langkah-langkah untuk menahan penyebarannya melumpuhkan banyak industri. Banyak perusahaan harus tutup sementara, beberapa perusahaan bahkan harus gulung tikar selamanya. 

Trump: “Tidak mengejutkan” 

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Fox News bahwa lonjakan tingkat pengangguran "sepenuhnya telah diprediksi" dan "tidak mengejutkan." Dia berjanji akan menurunkan rasio ini dan mengatakan bahwa warga AS adalah "pejuang" dan akan kembali bekerja. 

Trump ingin mencatatkan keberhasilan ekonomi untuk bekalnya menuju pemilu 2020. Keberhasilan di bidang ekonomi selama ini ia gembar-gemborkan sebagai keberhasilan politiknya. Namun, sebelumnya angka pengangguran telah cenderung menurun bahkan di bawah pendahulunya Barack Obama setelah krisis keuangan global pada 2008/2009. 

Jutaan warga tanpa pekerjaan dan asuransi 

Kepemilikan suransi kesehatan di Amerika Serikat sering dikaitkan dengan ketersediaan asuransi dari tempat kerja. Dengan demikian, jutaan orang Amerika yang kehilangan pekerjaan kemungkinan telah juga kehilangan perlindungan asuransi atau tidak dapat lagi membayarnya di tengah pandemi ini. Lebih dari 1,25 juta infeksi corona dan lebih dari 75.000 kematian telah dikonfirmasi di Amerika Serikat. Ini adalah angka tertinggi di seluruh dunia. 

Untuk pemilihan presiden pada bulan November mendatang, Trump mendorong agar segera kembali ke normalitas supaya kegiatan ekonomi dapa kembali berjalan. Banyak negara bagian telah mencabut pembatasan aktivitas terkait corona yang berlaku sejak awal bulan April.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa terlalu cepat melonggarkan pembatasan sosial dapat menyebabkan peningkatan infeksi yang tiba-tiba - dan bahkan lebih banyak korban meninggal. 

ae/yp (dpa, afp, rtr)