Jenis angsa tertentu ibaratnya atlet kawakan. Mereka menyeberangi Himalaya, pegunungan tertinggi dunia dalam delapan jam. Itu tidak mudah ditiru, apalagi oleh manusia.
Iklan
Jenis angsa Anser Indicus yang juga dikenal dengan sebutan 'bar-headed goose' termasuk jenis burung kelana. Jadi di musim semi mereka meninggalkan India yang jadi tempat berdiam di musim dingin, dan terbang ke arah utara, sampai tiba di Asia Tengah untuk mengeram telur.
Dalam perjalanan, angsa-angsa itu melewati jalur yang melelahkan, karena dihalangi pegunungan Himalaya. Itu artinya, angsa-angsa itu harus terbang sampai ketinggian lebih dari 7.000 meter.
Udara Menipis
Jika dibandingkan, tekanan udara di ketinggian itu, hanya sekitar setengah dari tekanan udara di permukaan laut. Tubuh yang menghadapi kondisi ini harus mampu menghadapi udara dengan kadar oksigen lebih rendah dari biasanya. Bagi angsa Anser Indicus itu tampaknya bukan masalah.
Bagaimana angsa-angsat itu menghadapi situasi ekstrem dianalisa peneliti Lucy Hawkes dari University of Exeter. Mereka melakukan tes olah raga pada hewan tersebut. Dalam kotak plastik transparan, mereka membuat hewan-hewan tersebut berjalan cepat. Pada saat bersamaan, mereka mengurangi kadar oksigen sedikit demi sedikit, sampai situasinya sama seperti di atas Himalaya.
Ternyata angsa-angsa itu mampu berlari pada kecepatan sama selama 15 menit. Bagi pendaki gunung terlatih saja, itu ibaratnya utopia. Kata pakar pendakian gunung Stefan Nestler. Ia pernah mendaki Mount Everest hingga 7.200, dan mengenal kesulitan yang dihadapi orang, jika kadar oksigen dalam udara terlalu rendah. Karena tubuh manusia harus menyesuaikan diri secara berkala dengan kurangnya oksigen, jika ingin mendaki gunung.
Penyesuaian diri bisa butuh beberapa hari atau bahkan beberapa pekan. Menurutnya, antara setiap lokasi tempat orang bermalam, ketinggiannya tidak boleh lebih dari 300 meter. "Pada ketinggian 7.000 meter saya sudah terengah-engah setelah berjalan lima langkah," ungkap Nestler.
Jadi apa trik yang digunakan 'bar-headed goose', yang jelas bisa menghadapi situasi ini dengan kekuatan tubuh yang bisa diandalkan?
Burung Kembara Hidup Berkelana
Banyak Burung Kembara terancam. Pencemaran lingkungan, hilangnya ruang hidup, perburuan, aliran listrik dan perubahan iklim ancam mereka.
Foto: picture alliance/dpa
Musim Dingin di Sini, Musim Panas di Sana
Milyaran burung kembara setiap tahun berpindah tempat tinggal antara musim panas dan dingin. Banyak burung juga bermukim di Jerman saat musim dingin. Misalnya bangau. Di musim semi mereka terbang ke tempat berkembangbiaknya di Skandinavia. Tiap tahun PBB menyerukan perlindungan atas bangau pada Hari Burung Kembara.
Foto: picture alliance/dpa
Utusan Musim
Untuk mengetahui musim, orang hanya perlu melihat burung jenis apa yang sedang ada. Jika angsa abu-abu tiba di Jerman, musim dingin sudah dekat. Kalau mereka pergi, musim semi datang. Angsa abu-abu yang bermukim selama musim dingin bahkan jadi atraksi menarik di daerah Jerman, Niederrhein.
Foto: picture-alliance/dpa
Juara dalam Terbang Jarak Jauh
Kedidi Putih (Calidris Alba) dengan langkahnya yang khas di sepanjang pantai bisa ditemukan di hampir semua pantai berpasir di dunia. Beratnya hanya 50 gram. Tapi rute perjalanannya termasuk yang terpanjang di dunia. Burung ini berkembangbiak di daerah kutub Arktik, dan bermukim di daerah subtropis selama musim dingin.
Foto: Jeroen Reneerkens
Burung Kembara Yang Dilindungi
Semacam bangau besar yang di Jerman disebut Weißstorch, atau Klapperstorch, termasuk burung kembara. Jenis ini hidup di Eropa Tengah, dan melewati masa dingin di Afrika. Burung itu menjadi simbol hewan yang ruang hidupnya terancam tindakan manusia. Jumlahnya mencapai titik terendah tahun 80-an. Dengan langkah perlindungan intensif, jumlahnya sekarang bertambah.
Foto: picture alliance/wildlife
Dibenci dan Diburu
Di daerah Jerman, Oberrhein, burung Kormoran Besar tiba di akhir musim panas sebagai tamu di musim dingin. Jenis burung ini semakin banyak yang tinggal dan berkembangbiak di sepanjang sungai Rhein, sepanjang tahun. Kormoran Besar terutama memakan ikan, sehingga menjengkelkan bagi industri perikanan. Oleh sebab itu burung ini diburu dan dibunuh, dan itu sekarang masih berlangsung.
Foto: AP
Persinggahan Yang Mematikan
Karena perburuan yang tak terkontrol, banyak burung kembara tidak dapat mengakhiri perjalanannya. Misalnya di Malta, perburuan burung menjadi olah raga rakyat. Walaupun ada ketetapan Uni Eropa, penembakan burung untuk bersenang-senang diperbolehkan. Sementara banyak burung kembara yang singgah di Malta, ketika terbang dari Eropa ke Afrika atau sebaliknya.
Foto: picture-alliance/dpa/Komitee gegen den Vogelmord
Mati Tersengat Listrik
Tiap tahunnya, di seluruh dunia jutaan burung mati karena tersengat listrik di kabel listrik yang membentang di antara tiang listrik besar. Terutama burung berukuran besar seperti bangau dan sejenis Rajawali biasanya terlambat mengenali bahaya ini. Penandaan dan langkah perlindungan lain yang ditempatkan pada tiang listrik bisa mencegah kematian burung.
Foto: picture-alliance/dpa
Di Tepi Pantai Laut Utara...
Haematopus Ostralegus, dalam bahasa Inggris disebut Eurasian Oystercatcher, tempat mengeramnya di daerah pantai. Ia berkembangbiak di tepi pantai terutama di daerah Laut Utara, di musim panas mereka bisa mudah ditemukan. Tapi jumlahnya kian berkurang. Burung ini termasuk jenis satwa yang paling menderita akibat perubahan iklim.
Foto: picture-alliance/dpa
Pantai Bersih Penting untuk Selamat
Dara Laut Kecil berkembangbiak di pantai-pantai Amerika bagian utara, misalnya di Teluk Meksiko. Bagi jenis burung seperti ini, bencana minyak, seperti setelah meledaknya anjungan minyak Deepwater Horizon, menjadi bahaya sangat besar. Pencemaran minyak di daerah tempat burung ini berkembangbiak bisa berarti musnahnya satu generasi.
Foto: AP
Terus Bergerak
Jenis burung laut Albatros, bisa terbang sangat jauh, dengan lebar sayapnya yang sampai 3,5 meter jika dibentangkan. Burung ini melewatkan sebagian besar hidupnya dengan terbang di atas laut. Kecuali jika sedang mengeram. Penangkapan ikan dengan jaring panjang berbahaya bagi Albatros. Karena jika tersangkut pada jaring ini, burung dapat tertarik ke dalam laut dan mati.
Foto: picture-alliance/dpa
Mengerti Burung Kembara
Sejauh ini, peneliti burung belum mengerti banyak tentang rute terbang dan pergerakan burung kembara. Untuk mendapat informasi lebih banyak, pakar Ornitologi menempatkan cincin pada kaki burung. Di banyak negara para penggemar burung mengamati datangnya burung-burung yang mengenakan cincin dan melaporkan pengamatan mereka ke pusat.
Foto: WMBD
Satu Hari bagi Burung Migrasi
Lindungi burung migrasi. Kita membutuhkan mereka! Itu diserukan PBB setiap tahunnya, pada Hari Burung Migrasi. Pada hari itu, di seluruh dunia misalnya diadakan pengamatan burung bersama-sama. Burung migrasi tidak hanya penting bagi ekosistem, melainkan juga sangat memperkaya hidup manusia.
Foto: Jerome Spaggiari
12 foto1 | 12
Otot Besi
Untuk bisa bekerja, otot butuh oksigen. Dan oksigen disalurkan oleh hemoglobin, yaitu protein yang mengandung zat besi, yang terdapat di dalam sel darah merah. Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke paru-paru dan seluruh tubuh. Pembangkit energi pada sel-sel, yang disebut mitokondria, mengubah oksigen menjadi energi.
Keunggulan angsa Anser Indicus dibanding mamalia dan jenis angsa lain adalah: otot-ototnya mengandung pembuluh darah jauh lebih banyak. Oleh sebab itu, para ilmuwan menduga, otot-otot angsa ini mendapat lebih banyak pasokan darah.
Selain itu, mereka memiliki variasi zat warna darah yang mampu menyimpan oksigen dengan lebih baik. Oleh sebab itu oksigen yang dialirkan ke otot bisa cukup, walaupun yang tersedia hanya sedikit.
Trik lainnya yang dimilik angsa ini: mitokondria terletak sangat padat di dekat pembuluh darah, oleh sebab itu dapat sangat cepat menerima oksigen dan mengubahnya jadi energi. Keunggulan ini memungkinkan angsa menyesuaikan diri dengan situasi sulit di atas Himalaya dalam waktu singkat.