Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengajak para pendukungnya untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada tanggal 14 Februari mendatang. Anies meminta untuk mengawasi penghitungan suara.
Iklan
"Insyaallah kita diantarkan kepada kemenangan, nah kami mohon kepada semua, nanti pada tanggal 14 seperti pesan Gus Imin tadi, satu, datang ke TPS, lalu siangnya awasi penghitungan," kata Anies dalam acara deklarasi ulama di Gedung Adi Poday, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (31/1/2024).
Anies tak ingin suara tiba-tiba hilang. Dia kemudian menyinggung acara di Sumenep yang tiba-tiba listrik gedung mati sebelum acara.
"Jangan sampai nanti seperti listrik, tahu-tahu hilang, jangan sampai nanti suaranya tahu-tahu hilang, betul tidak?" sebutnya.
Lebih lanjut, Anies kemudian bercerita mengenai keluhan yang diterima dari warga. Menurutnya ada ibu-ibu yang mengeluhkan harga susu mahal.
"Pas kami keliling, kenapa kita harus mengamankan suara, karena ada jutaan orang yang menginginkan kehidupan lebih baik, saya berjumpa dengan ibu-ibu yang datang penuh semangat dan bilang 'Pak, susu untuk anak-anak mahal, Pak biaya pendidikan mahal, anak saya pintar tapi tidak bisa sekolah sampai tuntas karena biayanya mahal, Pak saya sudah sekolah tinggi-tinggi biaya mahal tidak dapat pekerjaan, Pak saya nelayan, kalau melaut dibatasi cuma 12 mil, yang besar-besar boleh ambil ikan besar, yang kecil-kecil hanya boleh ambil ikan kecil'," katanya.
Pemilu 2024: Cara Unik Kampanye Capres dan Cawapres
Ketiga pasangan capres dan cawapres gencar mempromosikan visi dan misinya dengan berbagai cara untuk menarik minat para pemilih. Yuk simak kegiatan unik mereka!
Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images
Anies Baswedan live TikTok
Agar semakin dekat dengan pemilih generasi Z, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menggunakan TikTok untuk tanya jawab langsung. Menurutnya, kampanye di media sosial, khusunya TikTok, lebih efektif dibanding memasang baliho karena bisa membuka diskusi langsung dengan masyarakat.
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggunakan pendekatan dengan ‘slepet sarung', gerakan menyabetkan sarung yang umum di kalangan santri. Menurutnya, gimik ini adalah gambaran untuk memberantas berbagai ketidakadilan di Indonesia serta menghadirkan kemakmuran dan keadilan.
Foto: Ajun Ally/Pacific Press/picture alliance
Joget gemoy ala Prabowo Subianto
Jika Anies menggunakan TikTok untuk berbincang, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto memilih ‘joget gemoy' untuk menarik minat para pemilih pemula yang tertarik dengan hal-hal menyenangkan seperti berjoget. Menurut catatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024, terdapat 106,3 juta pemilih berusia 17-40 tahun atau setara 52%.
Foto: Pradita Utama/detikcom
Gibran Rakabuming bagi-bagi susu saat kampanye
Berbeda dengan pasangan politiknya, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membagikan susu gratis pada masyarakat saat berkampanye, seperti yang terjadi di Maluku Tengah pada hari Senin (08/01). Bagi-bagi susu gratis ini merupakan salah satu program yang diusung oleh paslon nomor urut 2 untuk mengentaskan masalah anak kekurangan gizi (stunting).
Foto: DIKA/AFP/Getty Images
Ganjar-Mahfud tiru salam Hunger Games
Paslon Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menggaungkan salam tiga jari yang identic dengan film The Hunger Games. Melalui media sosial X, Ganjar menuliskan makna salam tiga jari. "Tiga jari tiga janji: Taat pada Tuhan, patuh pada hukum, dan setia pada rakyat,” jelasnya.
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
‘Tabrak Prof' buatan Mahfud MD
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD membuat acara ‘Tabrak Prof' dan juga berkampanye di media sosial TikTok. Sebagai seorang yang selama ini berkecimpung di dunia hukum, gaya komunikasi Mahfud dianggap terlalu formal. Dengan dialog langsung, dia ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa berbicara lebih luwes. (aw/hp)
Foto: Ari Saputra/detikcom
6 foto1 | 6
Begitu pula ketika Anies bertemu dengan para petani. Anies mengatakan dapat keluhan soal pupuk.
"Bapak Ibu sekalian, ketemu petani pupuknya sulit, petaninya makin hari makin miskin, jutaan orang menginginkan perubahan, karena itu tanggal 14 Februari besok, yang ibu dan bapak amankan bukan suaranya Anies, bukan suaranya Muhaimin, yang diamankan itu adalah suara perubahan yang diinginkan jutaan rakyat Indonesia di seluruh Nusantara, itu yang akan diamankan, bukan suara paslon, ini suara rakyat yang ingin perubahan ," tutupnya.
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!