1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Anonymous Filipina Ancam Lebih Banyak Serangan Cyber

5 November 2013

Seminggu setelah 30 situs-situs pemerintah lumpuh, seribu anggota bertopeng dari kelompok hacker Anonymous Filipina mendatangi parlemen Filipina, mendesak pemberantasan korupsi.

Foto: Fotolia/Amir Kaljikovic

Hari Selasa (05/11/13), sekelompok hacker yang mengklaim memiliki hubungan dengan kelompok aktivis internasional Anonymous berhadapan dengan puluhan polisi anti huru-hara di luar gedung DPR di pinggiran kota Quezon, di sebelah utara Manila.

Para hacker - memakai topeng Guy Fawkes - memblokir jalan dan menyebabkan macetnya lalu lintas di sekitar gedung parlemen selama sekitar satu jam.

"Kami berada di sini hari ini untuk menuntut sistem pemerintahan baru," kata salah satu pemimpin kelompok yang tidak menyebutkan namanya. "Kami adalah setiap orang dan bisa siapa saja. Kami tidak akan tinggal diam dan kami akan melanjutkan kegiatan kami."

Dana Gentong Babi

Sebagian besar dari pengunjuk rasa berpakaian hitam. Para hacker itu meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah dan memegang plakat yang bertuliskan: "Korupsi takut akan kami, mereka yang jujur mendukung kami, para heroik bergabung dengan kami."

Sebelumnya, dengan menyebut diri Anonymous Filipina, kelompok itu menulis di halaman Facebook mereka, daftar situs-situs yang telah mereka bajak. Salah satu seruannya adalah meminta dukungan untuk protes menuntut penghapusan proyek yang dijuluki "Dana Gentong Babi". Proyek itu disinyalir dipakai politisi untuk patronase politik.

Sementar pada website yang mereka bajak, tertera pesan: "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi ini adalah cara termudah yang bisa kami lakukan untuk menyampaikan pesan kami kepada Anda, saudara-saudara yang kami kasihi, yang lelah dengan kekejaman ini dan demokrasi palsu, yang lelah dengan pemerintah ini dan politisi yang hanya memikirkan diri sendiri."

Gerakan berantai

Pekan lalu kelompok Anonymous meluncurkan serangan cyber simultan yang melumpuhkan lebih dari 30 situs-situs milik beberapa pemerintah. Mereka membajak situs dengan pesan menyerukan publik untuk mendukung tujuan mereka.

Simbol AnonymousFoto: Avier Soriano/AFP/Getty Images

Jaringan aktivis global Anonymous telah melakukan sejumlah serangan dengan cara membajak situs dan melakukan ancaman serupa dalam beberapa pekan terakhir.

Anonymous Indonesia pekan lalu telah merusak lebih dari 170 situs Australia. Sementara itu, setelah adanya ancaman, pemerintah Singapura meningkatkan pertahanannya.

Di Filipina, gerakan ini memprotes dugaan korupsi di badan legislatif atas penyalahgunaan miliaran Dolar dana pembangunan yang dilakukan oleh politisi untuk dapat kembali terpilih.

afp/rtr(AP/VLZ)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait