1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Antisipasi Varian Delta, Selandia Baru Terapkan Pembatasan

23 Juni 2021

Otoritas Selandia Baru menaikkan peringatan COVID-19 ke tingkat dua Rabu (23/06) setelah seorang pelancong asal Australia yang baru kembali mengunjungi Wellington pada Selasa (22/06) malam positif COVID-19.

Selandia Baru dan Australia tangguhkan koridor "perjalanan gelembung"
Selandia Baru dan Australia tangguhkan koridor "perjalanan gelembung"Foto: Rick Rycroft/AP Photo/picture alliance

Setelah hampir empat bulan tidak mencatat adanya transmisi lokal virus corona, warga Selandia Baru kini harus kembali bersiap menjalani pembatasan mulai Rabu (23/06). Otoritas kesehatan Selandia Baru mengumumkan, mereka mendapatkan informasi seorang pelancong asal Australia positif COVID-19 setelah mengunjungi Wellington.

Pria tersebut diketahui menghabiskan waktu tiga hari di Selandia Baru, sebelum akhirnya dinyatakan positif saat kembali ke Sydney, Selasa (22/06) malam.

Wellington langsung meningkatkan peringatan COVID-19 mereka ke tingkat dua - satu tingkat di bawah penguncian - hingga hari Minggu (27/06) tengah malam mendatang, sebagai respons antisipasi penyebaran virus corona.

"Ini bukan penguncian...ini adalah tindakan pencegahan yang akan berlangsung di tempat sementara kita melacak dan menguji semua dari mereka yang kita butuhkan," kata Menteri Penanggulangan COVID-19 Chris Hipkins di Wellington.

Di bawah peringatan COVID-19 tingkat dua, kantor, sekolah, dan kegiatan bisnis bisa tetap beroperasi tetapi harus menerapkan aturan jaga jarak sosial. Aktivitas olahraga dan rekreasi juga diizinkan, dengan aturan jaga jarak fisik. Sementara kerumunan lebih dari 100 orang tidak akan diizinkan, termasuk di acara pernikahan, pemakaman dan acara lainnya.

Perjalanan bebas karantina ditangguhkan

Selain itu, otoritas Selandia Baru juga menangguhkan perjalanan bebas karantina ke dan dari negara bagian Australia New South Wales selama tiga hari mulai Selasa (22/06) tengah malam. Sejak April lalu, kedua negara menerapkan kebijakan yang disebut "gelembung perjalanan."

Penerbangan maskapai Qantas ke Wellington pada hari Jumat dan penerbangan maskapai New Zealand Air ke Sydney pada hari Senin masuk dalam daftar "hot spot" virus yang dibuat oleh otoritas Australia.

Kasus COVID-19 di Australia meningkat

Kasus Covid-19 di Sydney juga dilaporkan kembali meningkat. Otoritas setempat tengah berupaya menghentikan laju penyebaran virus corona varian Delta yang sangat menular agar tidak menyebar ke wilayah lain.

Lebih dari 30 orang telah dinyatakan positif COVID-19 sejak klaster itu muncul di daerah Pantai Bondi pekan lalu. Hal ini semakin mempersulit upaya Australia untuk menangani pandemi.

Perdana menteri negara bagian New South Wales, Gladys Berejiklian mengumumkan pembatasan baru yang mulai berlaku pekan depan, termasuk larangan perjalanan tidak penting ke luar Sydney dan pembatasan pertemuan sosial.

Berejiklian mengatakan, lima juta warga Sydney harus mematuhi larangan perjalanan yang berlaku untuk tujuh wilayah pemerintah daerah di mana kasus COVID-19 telah terdeteksi.

Data kasus harian COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di dunia

Meski demikian, restoran dan bar tetap diizinkan beroperasi dengan syarat tidak menggelar pementasan nyanyian dan tarian. Acara-acara besar pun masih dapat berlangsung dengan kapasitas tempat dibatasi hingga 50 persen.

Warga Sydney juga diwajibkan untuk mengenakan masker di semua lokasi, sebagai bentuk upaya menahan penyebaran varian Delta, yang telah diklasifikasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu dari empat varian COVID-19 yang menjadi perhatian.

Australia telah melaporkan lebih dari 30.350 kasus COVID-19 dan 910 kematian sejak mulai pecahnya pandemi. Sementara itu, Selandia Baru mencatat lebih dari 2.300 kasus positif dan 26 kasus kematian.

rap/as (Reuters, AFP, dpa, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait