Antisipasi Zika, Bandara Aktifkan Pemindai Suhu Tubuh
2 September 2016
Bandar udara di Indonesia mengaktifkan pemindai suhu tubuh di gerbang kedatangan, untuk mengantisipasi ancaman penyebaran virus Zika.
Iklan
Hindari Zika, Bandara Aktifkan Pemindai Suhu Tubuh
01:14
Guna mencegah penyebaran virus Zika, pemerintah Indonesia memeriksa wisatawan yang datang dari Singapura dengan pemindai tubuh. Pemeriksaan dilakukan setelah berbagai laporan mengenai semakin banyaknya penyebaran virus tersebut di negara tetangga ini.
Departemen Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup Singapura menyebutkan sudah ada lebih dari 30 penularan virus itu secara lokal di Singapura, dari lebih 150 kasus yang dilaporkan.
Wisatawan yang tiba di bandara Jakarta juga diberi kuesioner kesehatan sehingga mereka dapat mengenali gejalanya dan bisa segera melaporkannya ke otoritas kesehatan apabila mengalami gejalanya.
Sejauh ini di Indonesia belum dilaporkan merebaknya infeksi Zika, tetapi terdapat seorang perempuan Indonesia di Singapura yang terinfeksi zika.
Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan seorang wanita 58 tahun yang berwisata ke Singapura menjadi kasus infeksi Zika yang pertama di Malaysia. Wanita itu bersama suaminya mengunjungi Singapura selama tiga hari mulai 19 Agustus.
ap/ vlz (ap)
Ikan, Nyamuk dan Kodok Dikerahkan Lawan Virus Zika
Negara-negara di Amerika Selatan kembangkan beragam cara berantas vektor virus Zika. Sebagian besar pilih cara alami yang lain dengan rekayasa genetika. Targetnya terutama musnahkan jentik dan reduksi populasi nyamuk.
Foto: Reuters/U. Marcelino
Kerahkan Pasukan Ikan
Para petani di El Salvador mengerahkan ikan yang di kawasan itu disebut ikan Zambo. Remaja dikerahkan menangkapi ikan air payau ini untuk disebar lagi di kolam atau tong persediaan air. Ikan ini terkenal lahap memakan larva alias jentik nyamuk Aedes aegypti vektor virus Zika. (Foto: ikan air tawar Brasil)
Foto: Matheus Volcan
Nyamuk lawan Nyamuk
Kolumbia dan Brasil, dua negara yang paling parah dilanda virus Zika yang tidak mematikan tapi menyebabkan “mikrosephalus“ pada janin, mengembangkan teknik nyamuk lawan nyamuk. Para ilmuwan di Universitas Antioquia Kolumbia kembangbiakan nyamuk jenis lain pembawa bakteri “Wolbachia“ yang memblokir kemampuan nyamuk Aedes tularkan virus pada manusia.
Foto: Imago
Kodok Pemangsa Nyamuk
Di Argentina kini mulai dijual kodok yang dipromosikan sebagai pemangsa nyamuk Aedes. Para pedagang yang cerdas memanfaatkan panik virus Zika dengan mengklaim, kodok yang harga sekornya 7 US Dolar itu mampu menumpas nyamuk penyebab infeksi Zika dan demam berdarah. Kodok dipromosikan lebih efektif ketimbang repelent anti nyamuk.
Foto: picture alliance/WILDLIFE/P. Oxford
Gunakan Insektisida Organik
Peru menggunakan insektisida organik untuk musnahkan jentik nyamuk Aedes aegypti yang juga vektor penyakit demam berdarah Dengue-DBD dan Chikungunya. Pembasmi serangga dibuat dari campuran coco, yucca, asparagus dan kentang. “Biolarvacides“ organik ciptaan ahli biologi Palmira Vetosilla ini murah, tak beracun dan ampuh basmi larva nyamuk Aedes.
Foto: AP
Radiasi Mandulkan Nyamuk Jantan
Meksiko memilih cara lebih canggih, yakni memandulkan nyamuk jantan dengan radiasi. Dengan begitu populasi larva bisa ditekan drastis, karena nyamuk betina tidak bisa bertelur. Para ilmuwan menegaskan, nyamuk vektor virus Zika tidak bisa diberantas habis, tapi bisa ditekan hingga populasinya minimal.
Foto: Kerry Skyring
Fumigasi
Cara yang paling lazim digunakan di negara-negara dengan kasus Zika atau demam berdarah Dengue tinggi adalah fumigasi atau pengasapan. Lazimnya digunakan insektisida DDT yang sudah dilarang di berbagai negara sejak beberapa dekade silam. Fogging ampuh bunuh nyamuk dewasa tapi tidak efektif basmi jentik. Cara ini memberi rasa aman semu pada masyarakat agar tidak panik hadapi wabah Zika.