Antony Blinken Calon Menlu AS di Pemerintahan Biden
23 November 2020
Joe Biden mengajukan Antony Blinken sebagai menteri luar negeri AS yang baru dalam pemerintahan mendatang. Penasehat luar negeri berusia 58 tahun ini pernah menjadi wakil menlu di masa pemerintahan Obama.
Iklan
Presiden terpilih AS Joe Biden akan mengumumkan asisten kebijakan luar negeri lamanya Antony John Blinken sebagai menteri luar negeri barunya dalam pemerintahan mendatang. Media AS termasuk New York Times dan Bloomberg melaporkan hal itu hari Minggu (22/11) mengutip sumber di dalam Gedung Putih.
Antony Blinken, 58, pernah menjabat sebagai wakil Menlu dan penasihat keamanan nasional selama pemerintahan Obama 2009 sampai 2013 dan telah memiliki hubungan dekat dengan Biden, ketika dia menjadi wakil presiden. Blinken memulai karirnya sebagai penasihat kebijakan luar negeri di Departemen Luar Negeri AS pada masa pemerintahan Bill Clinton.
Joe Biden mengatakan dia ingin menggiring AS kembali kepada kebijakan multilateral dan bergabung lagi dengan perjanjian internasional, termasuk Kesepakatan Iklim Paris yang ditinggalkan pemerintahan Donald Trump. Biden juga mengatakan akan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Pilih Antony Blinken untuk hindari konflik tajam
Jabatan di kabinet AS harus disetujui oleh Senat. Saat ini, kubu oposisi Republik masih menguasai mayoritas di Senat yang beranggotakan 100 orang.
Riuh Rendah Suasana Pesta Demokrasi di AS
Antusiasme yang catatkan rekor, hingga keprihatinan akan krisis kesehatan dan ekonomi. Pemilu Amerika Serikat tahun 2020 pada Selasa (03/11) disebut sebagai pemilu dengan jurang perbedaan terdalam.
Foto: Jeff Swensen/Getty Images
Kampanye hingga momen terakhir
Baik Donald Trump dari Partai Republik maupun Joe Biden dari Demokrat memanfaatkan waktu hingga jam-jam terakhir sebelum tempat pemilihan dibuka. Biden mendatangi rumah masa kecilnya di Scranton, sedangkan Trump terlihat masih berkampanye di Michigan pada Selasa (03/11) dini hari. Trump juga mengunjungi markas kampanyenya di Arlington, Virginia, untuk berterima kasih kepada puluhan timnya.
Foto: Carlos Barria/REUTERS
Antrean panjang sebelum matahari terbit
Warga yang berhak memberikan suara berbondong datangi tempat pemungutan suara di seluruh negeri. Bahkan sebelum matahari terbit, para pemilih ini mengantre dengan jarak aman dalam barisan yang mengular di sekitar sekolah, stadion, dan gereja. Beberapa dari mereka bahkan ada yang rela berkendara selama 5 jam untuk bisa memilih.
Foto: Joel Lerner/Xinhua News Agency/picture-alliance
Jumlah pemilih catatkan rekor
Sebelum hari H pada Selasa (03/11), lebih dari 100 juta pemilih telah memberikan suara sejak awal baik melalui surat atau secara langsung, menurut U.S. Elections Project dari Universitas Florida. Jumlah ini pecahkan rekor, para ahli memprediksi ini adalah tingkat keterlibatan tertinggi sejak 1908 dan total suara dapat mencapai 160 juta, lebih banyak 138 juta suara dibandingkan pemilu 2016.
Foto: Rebecca Cook/REUTERS
Prihatin krisis corona dan ekonomi
Krisis kesehatan akibat wabah corona dan keadaan ekonomi jadi prioritas utama bagi sekitar setengah pemilih AS dalam memberikan suara, demikian menurut jajak pendapat Edison Research, Selasa (03/11). Dalam 4 tahun, pemerintahan Trump berhasil menggenjot ekonomi AS dan catatkan rekor angka pengangguran paling rendah. Namun keberhasilan ini seolah tersapu wabah corona mulai Maret 2020.
Foto: Jacquelyn Martin/AP/dpa/picture alliance
Diwarnai disinformasi
Twitter Inc dan Facebook Inc pada Selasa (03/11) menangguhkan beberapa akun berita baru yang dinilai melanggar kebijakan mereka. Salah satu akun yang ditangguhkan adalah SVNewsAlerts, yang memiliki lebih dari 78.000 pengikut di Twitter. Akun ini berhasil menambahkan lebih dari 10.000 pengikut dalam sepekan terakhir.
Foto: Erin Scott/REUTERS
Trump klaim kemenangan
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (04/11) tidak ragu mengklaim kemenangan atas rivalnya Joe Biden. Klaim kemenangan dari Trump muncul tak lama setelah Biden menyapa pendukungnya di Delaware dan menyatakan keyakinan akan menang pemilu. Hingga tulisan ini dipublikasi, masih ada jutaan suara yang belum dihitung. (ae/vlz, AP, Reuters, AFP)
Foto: Carlos Barria/REUTERS
6 foto1 | 6
Dalam susunan Senat yang baru hasil pemilu 3 November, kubu Republik menguasai 50 mandat dan kubu Demokrat 48 mandat. Dua kursi masih akan diperebutkan dalam pemilihan putaran kedua di negara bagian Georgia pada Januari mendatang. Jika kedua mandat itu jatuh ke tangan demokrat dan pembagian kekuatan menjadi 50:50, maka keputusan akan berada di tangan wakil presiden terpilih Kamala Harris.
Dengan menominasikan Antony Blinken, Joe Biden menghindari potensi konflik keras dengan Senat AS, dengan tidak mengajukan Susan Rice, diplomat yang sempat disebut media sebagai calon kuat menlu AS mendatang. Susan Rice adalah dipomat senior AS dan sejak lama jadi sasaran kritik kubu Republik, terutama dalam kasus serangan mematikan ke perwakilan AS tahun 2012 di Benghazi, Libya.