Politikus Malaysia, Anwar Ibrahim, dibebaskan dari penjara yang membuka jalan kembalinya ia ke panggung politik nasional sebagai pengganti Mahathir Mohamad setelah hasil pemilihan umum yang mengejutkan.
Iklan
Upacara serah terima dari Departemen Penjara berakhir. Politikus yang dipenjara, Anwar Ibrahim berterima kasih kepada Mahathir Mohamad karena telah membantu proses pengampunannya. Anwar bersikeras bahwa dia meminta pengampunan bukan untuk hukumannya, melainkan karena adanya ketidakadilan. Demikian dikutip dari Malaysiakini.com.
Anwar Ibrahim mengatakan dia sekarang akan membantu dan mendukung pemerintahan baru sebagai warga biasa.
Anwar, yang duduk bersebelahan istrinya, wakil Perdana Menteri Malaysia , Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail, berkata kepada media: “Minat saya sekarang ialah tentang kebajikan negara. Saya sudah maafkan beliau (Dr Mahathir) dan beliau pun sudah membuktikan ketulusannya, beliau melakukan pengorbanan, … saya ingin katakan… ia seperti suatu deja vu!”
Dilansir dari Strait Times, istri Anwar, Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, menyatakan pemerintah tidak perlu terburu-buru menjadikan suaminya sebagai PM Malaysia. "Saat ini, kami ingin pemerintah dipimpin oleh (Perdana Menteri) Tun Dr. Mahathir Mohamad berjalan dengan lancar."
Kenapa Pemilu Malaysia Cacat Demokrasi?
Oposisi Malaysia membutuhkan keajaiban buat menguasai parlemen lewat pemilu nasional, bahkan ketika jumlah suara yang mereka kumpulkan melebihi koalisi pemerintah 2013 silam. Apa sebabnya?
Foto: Imago/Richard Wareham
Siasat Demografi
Jumlah penduduk pada daerah pemilihan sangat menentukan. Koalisi pemerintah biasanya menang di dapil yang dihuni bangsa Melayu. Namun banyak dapil tersebut berpenduduk sedikit seperti di Sabah atau Serawak. Sebaliknya kelompok oposisi berharap pada dapil berpenduduk multi-etnis yang berjumlah sedikit, meskipun ramai pemilih. Akibatnya sepertiga pemilih menentukan separuh jumlah kursi di parlemen.
Foto: Imago/imagebroker
Akal-akalan Daerah Pemilihan
Setiap 10 tahun sekali Komisi Pemilu (SPR) memetakan ulang daerah pemilihan sesuai sensus penduduk terbaru. Tapi oposisi mengritik pembagian dapil menguntungkan pemerintah. Penduduk keturunan yang cenderung memilih partai oposisi digabung dengan dapil pendukung oposisi, sementara warga Melayu disebar agar menjadi mayoritas di dapil lain. Akibatnya jumlah dapil pendukung pemerintah berlipat ganda.
Foto: picture alliance / dpa / S. Kahnert
Kejanggalan Daftar Pemilih
Sejumlah LSM mengeluhkan "kejanggalan" dalam daftar pemilih, termasuk keberadaan 2,1 juta pemilih baru yang tidak memiliki alamat. Komite Parlemen 2011 silam sempat memerintahkan SPR membersihkan daftar pemilih, namun hingga kini "rekomendasi" tersebut diabaikan. Atas dasar itu organisasi anti korupsi, Bersih, memperkirakan 15% pemilih tidak memenuhi syarat untuk mencoblos.
Foto: Getty Images
Dagelan Pemantau Asing
Pemerintah berusaha meyakinkan pemilu kali ini berjalan demokratis, antara lain dengan mengundang 25 perwakilan asing, termasuk dari Indonesia. Namun sisa negara yang diundang tidak memiliki kredibilitas demokrasi, antara lain dari Azerbaidjan, Maladewa, Pakistan, Uzbekistan, Kamboja dan Kirgistan. Komisi HAM Malaysia juga mengeluhkan pemantaunya ditolak oleh Komisi Pemilu untuk mengawasi TPS
Foto: picture alliance/zumapress
Peluru di Balik UU Anti Hoax
Bulan lalu parlemen mengesahkan UU Anti Hoax yang mengharamkan berita palsu. Namun aturan tersebut belakangan lebih sering digunakan buat mengintimidasi oposisi dan meredam laporan mengenai dugaan korupsi Dana Investasi Malaysia 1MDB yang ikut menyeret keluarga Perdana Menteri Najib Razak. Bekas PM Mahathir Mohammad baru-baru ini digugat ke pengadilan lantaran hal serupa.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Ismail
Drama di Hari Pencoblosan
Ketetapan hari pemungutan suara digelar pada pertengahan minggu memicu kontroversi besar di Malaysia. Pasalnya banyak pemilih yang harus pulang kampung untuk bisa mencoblos. Meski kemudian ditetapkan sebagai hari libur nasional, kelompok oposisi mengklaim bakal kehilangan suara lantaran banyak pendukungya yang bekerja di luar kota, termasuk di antaranya setengah juta calon pemilih di Singapura.
Foto: picture-alliance/dpa
6 foto1 | 6
Ditambahkan Wan Azizah lebih lanjut: "Kami ingin pemerintahannya membawa perubahan dan reformasi yang dibutuhkan." Wan Azizah meninggalkan karier cemerlangnya sebagai dokter ketika harus mendampingi suaminya yang diangkat menjadi wakil perdana menteri Malaysia tahun 1993 silam, sebelumnya akhirnya Anwar dipecat.
Menjalani operasi
Anwar Ibrahim keluar dari sebuah rumah sakit Kuala Lumpur , Malaysia (16/05) - di mana ia baru-baru ini menjalani operasi bahu - setelah menghabiskan masa tiga tahun di penjara atas kasus sodomi—sebuah kasus yang disebut oleh para pendukungnya ‘digodog‘ untuk menghancurkan karier politiknya.
Sambil tersenyum dan terlihat ceria lengkap dengan jas dan dasinya, pria berusia 70 tahun itu memberikan acungan jempol ke kerumunan wartawan sebelum dibawa pergi dengan mobil untuk melakukan audiensi dengan raja Yang Dipertuan Agong Malaysia, Muhammad V.
Anwar selama ini giat menyuarakan reformasi, pemerintahan yang bersih dan berakhirnya gaya otoriter pemerintah sebelumnya. Pembebasannya dari penjara ini, menyusul kekalahan tak terduga dari koalisi Barisan Nasional (BN) yang memegang kekuasaan selama enam dasawarsa terakhir, dalam pemilu baru-baru ini di negeri jiran itu.
Mencemooh PM Najib Razak Lewat Karikatur
Kartunis Malaysia, Zunar, diancam 43 tahun penjara lantaran menggugat budaya korupsi di negerinya. Ironisnya ia dikenakan UU Penghasutan 1948 yang ditetapkan pemerintahan kolonial Inggris
Foto: Getty Images/AFP/M. Rasfan
Bahasa Kebebasan
Tidak jarang Zunar berurusan dengan pemerintah Malaysia. Berulangkali ia dibui lantaran karikaturnya dinilai terlalu kritis terhadap negara. Namun ia bersikukuh. "Mereka bisa merantai tangan saya, kaki saya, leher atau seluruh tubuh saya," ujarnya, "tapi saya tidak akan berhenti menggambar."
Foto: Zunar
Perdana Menteri Perampok
Adalah Perdana Menteri Najib Razak yang paling sering muncul dalam karya Zunar. Ia belum lama ini diduga terlibat dalam skandal korupsi sebesar 2,6 miliar Dollar AS dari dana investasi Malaysia 1MDB. Sekitar 700 juta Dollar AS diantaranya mendarat di rekening pribadi Razak. Sang perdana menteri berdalih uang itu merupakan "dana sumbangan kampanye" dari Arab Saudi.
Foto: Zunar
Hartawan Berdosa
Zunar menilai Razak adalah kelptokrat paling tamak sedunia. Ia bahkan menggeser Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, di tempat kedua. Resminya harta Mugabe diklaim sebesar 10 juta Dollar AS. Tapi sang diktatur punya seribu cara menilap uang negara tanpa menyisakan bukti hukum.
Foto: Zunar
Keadilan Terarah
Perdana Menteri Razak tidak perlu mengkhawatirkan langkah hukum terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi 1MDB, keluh Zunar. "Kami punya seorang menteri kehakiman, mahkamah agung dan gedung pengadilan, tapi kami tidak punya keadilan," ujarnya.
Foto: Zunar
Kebebasan di Balik Jeruji
Buat menghadapi suara-suara kritis pemerintah Malaysia menggunakan Undang-undang dari era penjajahan Inggris. "Sedition Act" alias UU anti Penghasutan melarang perdebatan umum yang memiliki tendensi "subversif." Aturan tersebut kini sering digunakan buat membungkam wartawan, seniman dan penulis seperti Zunar.
Foto: Zunar
Demi Kepentingan Bisnis
Zunar juga mengritik Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Buatnya perjanjian perdagangan bebas dan kemitraan yang baik dengan Malaysia lebih penting ketimbang perlindungan HAM dan situasi mengenaskan tahanan politik di negeri tersebut.
Foto: Zunar
Kritik Bergambar
Karya karikatur Zunar saat ini sudah berjumlah ribuan. Sejak dua dekade ia berjuang melawan korupsi dengan pensil dan kertas. Kendati terancam hukuman ia tetap bersikukuh menggambar karikatur yang bersifat kritis. Zunar bahkan menyediakan gambar karikaturnya secara gratis di situs pribadinya, www.zunar.my
Mantan otokrat Mahathir Muhammad yang berusia 93 tahun telah memimpin BN selama 22 tahun hingga 2003. Setelah pensiun, ia memimpin kelompok oposisi yang memenangkan pemilu pekan lalu di tengah meningkatnya kemarahan masyarakat atas skandal korupsi besar-besaran pemerintah.
Mahathir mengatakan dia akan menjalankan pemerintahan selama dua tahun selama periode transisi, namun ia pun mengisyaratkan-- pada akhirnya, kendali politik akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim.
Malaysia yang tak bisa lepas dari Dr. M
Mahathir Mohamad mencetak sejarah sebagai pemimpin pemerintahan tertua di dunia. Ia akan memimpin pemerintahan bersama mantan musuh politiknya, Wan Azizah, yang ia angkat sebagai wakilnya.
Foto: picture alliance/AP/D. Chan
Perdana menteri terlama
Mahathir, yang adalah seorang dokter, pernah memimpin Malaysia pada 1981 hingga 2003 dan dijuluki "Bapak Modernisasi" Malaysia. Ketika menjabat sebagai PM, ia memimpin Partai Ketubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (Pekembar), partai inti dari koalisi Barisan Nasional (BN) yang memimpin pemerintahan Malaysia sejak merdeka tahun 1957.
Foto: Getty Images/AFP/M. Vatsyayana
Kritikus menyebutnya diktator
Kritikus menyebut bahwa Mahathir adalah seorang diktator, terutama karena penerapan Akta Keselamatan Dalam Negeri (AKDN) dibawah 22 tahun pemerintahannya. AKDN memungkinkan pemerintah untuk menangkap pihak yang dianggap melawan pemerintah dan memenjarakan mereka tanpa tuntutan atau putusan pengadilan.
Foto: AP
Dari lawan jadi kawan
AKDN dianggap sebagai alat pemerintah untuk menekan kritik. Implementasi AKDN paling menonjol adalah pada tahun 1987 dalam Operasi Lalang dimana pemerintahan yang dipimpin Mahathir membungkam oposisi dengan memenjarakan banyak anggota partai, termasuk Anwar Ibrahim (kiri foto), yang hingga kini masih mendekam di penjara.
Foto: AFP/Getty Images/F. Silvan
Dari kawan jadi lawan
Pada 2016, Mahathir keluar dari partai yang ia besarkan karena skandal korupsi 1MDB yang menjerat Najib Razak. Mahathir, yang adalah mentor Razak dan membantunya memenangi pemilu 2009 untuk menjadi perdana menteri, menyebut bahwa Partai Pekembar sudah berubah menjadi partai Razak. Ia pun mendirikan partai Pribumi Bersatu Malaysia dan berlabuh ke oposisi untuk mencalonkan diri di pemilu 2018.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Ismail
Dr. M beraksi kembali
Mahathir dengan partainya maju di pemilu 2018 sebagai calon dari koalisi partai-partai oposisi Pakatan Harapan (PH) melawan koalisi partai pemerintah Barisan Nasional (BN) yang dipimpin Najib Razak. Koalisi menang dengan merebut 122 kursi dari keseluruhan 222 kursi pemerintahan dan Mahathir dilantik pada 10 Mei 2018. Ini adalah kemenangan oposisi pertama kalinya dalam sejarah Malaysia.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Hoe
Rekonsiliasi yang tak terduga
Mahathir akan memimpin pemerintahan didampingi Wan Azizah, istri Anwar Ibrahim, yang ia angkat sebagai wakilnya. Ia berencana untuk memegang jabatan PM selama dua tahun dan akan membebaskan Anwar Ibrahim untuk kemudian mengangkatnya menjadi perdana menteri.
Foto: Reuters/L. Seng Sin
6 foto1 | 6
Melihat ketatnya pengawasan terhadap media, pemerintah, polisi dan aparatur pemilu , sebelumnya banyak yang memperkirakan BN menuju kemenangan. Namun para pengamat gagal mengukur kedalaman atas keengganan masyarakat pada mantan pemimpin Najib Razak, yang dituduh ‘merampok‘ dana investasi negara. Mahathir telah melarang Najib meninggalkan negara itu sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Tak langsung masuk pemerintahan
Namun Anwar Ibrahaim tidak dapat langsung bergabung dengan pemerintah dalam waktu dekat. Pertama-tama, ia harus terpilih menjadi anggota parlemen, kedudukannya yang telah dicopot dari pada tahun 2015 ketika tuduhan menyodomi seorang asisten laki-laki muda dikukuhkan pada tingkat banding, -- sebuah keputusan yang mengirimkannya ke penjara.
Pengukuhan vonis hukum dipandang oleh banyak orang telah diatur oleh pemerintah Najib untuk meredam ancaman politik Anwar yang makin meningkat.
Pembebasan Anwar juga membentuk semacam ‘reuni‘ dengan mentornya yang pernah satu kali berubah menjadi musuh dan sekarang bersekutu lagi dengannya- Mahathir.
Anwar Ibrahim yang karismatik adalah bintang politik yang meningkat pada 1990-an di bawah kepemimpinan Mahathir. Ia memimpin berbagai kementerian dan mendapatkan pujian di luar negeri sebagai seorang reformis. Dia menjadi wakil perdana menteri dan dianggap sebagai penerus Mahathir .
Namun ‘persekutuan‘ kedua pria itu mengalami kehancuran spektakuler yang mencengkeram politik negara. Keduanya berbeda pendapat dalam hal penanggulangan krisis ekonomi yang terimbas dari krisis global. Anwar dipecat dan didakwa dengan tuduhan korupsi dan sodomi, tuduhan yang dilihat bermotif politik.
Sejak masalah merundung suaminya, kehidupan Wan Azizah, pun berubah drastis. Ia terjun langsung ke dunia politik demi memperjuangkan keadilan bagi suaminya. Protes yang belum pernah terjadi sebelumnya pun akhirnya meletus.
Setelah menghabiskan masa enam tahun di penjara, Anwar kemudian menggunakan kekuatannya untuk menyatukan massa oposisi yang sebelumnya tidak ada harapan, sebelum kemudian tuduhan sodomi kembali melemparkannya sekali lagi ke dalam belantara politik.
ap/rzn(afp/straittimes/malaysiakini)
Sensor Malaysia Nilai Despacito "Tidak Islam"
Malaysia melarang pemutaran video lagu Despacito, yang jadi hit di banyak negara, di media milik pemerintah, karena dinilai "cabul" dan "tidak Islam." Sebelumnya sudah ada kasus-kasus serupa.
Foto: Youtube
Bernyanyi Tanpa Mengerti
Lirik lagu Despacito, yang dinyanyikan penyanyi Luis Fonsi, dalam bahasa Spanyol. Partai Islam Amanah yang mengecam lagu itu berargumentasi, "banyak anak kecil menyanyikan lagu itu tanpa mengerti kata-katanya.
Foto: picture alliance/AP Photo/L.Sladky
Ada Yang Lolos
Tapi sejumlah orang Malaysia berkomentar di media sosial, bahwa ada lagu-lagu lain yang juga cabul tapi lolos sensor, karena liriknya tampak tidak berbahaya. Misalnya "Milkshake" oleh Kelis, "Whistle" oleh Flo Rida, atau hit tahun 1997 "Barbie Girl" oleh Aqua.
Foto: picture-alliance/dpa
Sering Diputar
Sejumlah situs juga memberikan daftar lagu yang sebaiknya ditarik dari daftar pemutaran karena sering terdengar diputar di media. Misalnya "Bang Bang" oleh Ariana Grande, Jessie J and Nicki Minaj. Sebuah situs menambahkan catatan untuk lagu ini: "bukan tentang tembakan senjata."
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Sayles
Urusan Politik
Sensor tidak hanya terbatas karena isi yang "berbau" seks, narkotika, alkohol atau tidak senonoh. Kata-kata "Mazel Tov", yang dalam bahasa Ibrani berarti "semoga beruntung" disensor di Malaysia dari lagu band Black Eyed Peas yang berjudul "I Gotta Feeling." Penyebabnya: Malaysia tidak mengakui negara Israel, tidak punya hubungan diplomatis dan melarang warganya untuk berkunjung ke Israel.
Foto: picture alliance / abaca
Jangan Ikutkan Kepercayaan
Kata-kata Halleluyah dalam lagu Justin Bieber "As Long As You Love Me" juga jadi korban sensor Malaysia. Tapi lagu "Take Me To Church" oleh Hozier boleh diputar. Sebuah situs online mengutip perkataan seorang mantan DJ radio milik negara yang mengatakan, jika liriknya "rancu" bisa lolos dari sensor.
Foto: Getty Images/AFP/T. A. Clark
Terlalu Linglung untuk Punya Adat?
Lagu Lady Gaga yang berjudul "Born This Way", yang liriknya antara lain berbunyi: "tidak peduli homoseksual, heteroseksual atau bi, lesbian, transgender, aku dalam jalan yang benar" dinilai "menghina jika dipandang dari segi ketaatan sosial dan agama." Itu pernah menyulut kemarahan si penyanyi, juga kelompok LGBT di Malaysia.
Foto: picture alliance/dpa/F. von Erichsen
Kami Pilih "Tidak"
Tahun 2011, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia melarang "Undilah" (yang bermakna "pergi berikan suara") karena isinya dinilai "menghina segmen-segmen masyarakat tertentu. Lirik lagu ini adalah campuran bahasa Malay, Inggris dan Mandarin. Videonya menampilkan sejumlah tokoh lokal (dan beberapa politisi oposisi), dan isinya mendorong rakyat untuk mendaftarkan diri dan memberikan suara.
Foto: Youtube
Satu Bahasa Saja
2004 lagu-lagu Malaysia yang berisi lirik dalam bahasa Inggris dilarang setelah pemerintah dikritik dan dituduh mengizinkan mereka "mencemari kemurnian dan kesucian bahasa Malaysia." Ironisnya, sensor terhadap Despacito menyulut tumbuhnya cover version dan parodi, misalnya lagu berjudul "Incognito", lagu lucu versi Malaysia tentang pria yang diputus pacar (foto). Penulis: Brenda Haas (ml/hp)