Pernah buang air kecil ketika berenang di laut? Kedengarannya menjijikan, tapi apa Anda tahu apa dampaknya bagi dunia laut? Simak dampaknya yang sudah diteliti oleh American Chemical Society (ACS).
Iklan
Berenang di laut menjadi salah satu hiburan masyarakat. Ada kalanya, orang buang air kecil ketika bermain-main di laut. Tapi pernahkah Anda berpikir apa dampaknya bagi kehidupan di bawah air tersebut?
Air di laut mengandung sodium dan klorida. Sementara dalam urin ---baik urin manusia maupun urin hewan laut-- terdapat urea, yang berasal dari sisa nitrogen.
Peneliti American Chemical Society (ACS) memberi contoh: volume di Samudera Atlantik 350 triliun liter. Jika semua orang di muka bumi buang air kecil ke laut, maka perbandingan urea dalam laut menjadi miniskul 60 per triliun. Apabila urea tercampur dengan air maka akan menghasilkan amonium, yang merupakan makanan habitat di laut. Demikian penjelasan yang dilansir di Youtube, dalam demo yang dibuat American Chemical Society (ACS).
Tapi jangan buang air di kawasan terumbu karang. Karena dampaknya malah berbeda. Demikian pula di kolam renang. Dalam video itu disebutkan, gabungan senyawa-senyawanya malah berdampak buruk bagi kesehatan manusia´.
ap/vlz(asc/youtube)
Periksakan ke Dokter, Jika Air Kencing Anda...
Tidak ada salahnya mulai memperhatikan urin Anda setelah buang air kecil. Warna, bau dan konsistensi urin bisa memberi petunjuk akan apa yang terjadi pada tubuh Anda.
Foto: Fotolia/Nikola Bilic
Berbau Manis
Ini tidak ada hubungannya dengan hobi Anda yang makan permen. "Urin berbau manis sering menjadi petunjuk penting diagnosa penyakit diabetes", ujar pakar kesehatan Holly Phillips, M.D. Bagi penderita diabetes, bau manis bisa mengindikasi tingkat gula darah mereka tidak terkendalikan.
Foto: Elena Schweitzer - Fotolia.com
Warna Keruh
Ini bisa menjadi indikasi infeksi saluran kemih (ISK). Warna keruh berasal dari kotoran bakteri dan leukosit. Walau Anda tidak merasa sakit dan tidak memiliki gejala ISK, amati seksama perubahan warna urin Anda.
Foto: picture-alliance/dpa
Merah Muda
Walau penyebabnya mungkin kebanyakan makan semangka atau buah lain yang berwarna kemerahan, merah muda bisa menandakan adanya darah dalam urin Anda. Ini bisa merupakan gejala infeksi saluran kemih, batu ginjal atau bahkan kanker.
Foto: Fotolia/Africa Studio
Bau Busuk
Air kencing memang tidak seharusnya wangi seperti bunga mawar. Tapi jika baunya sangat menyengat, seperti misalnya makanan busuk, ini cara kandung kemih memperingatkan Anda bahwa di bagian itu terjadi infeksi.
Foto: Jörg Beuge/Fotolia
Seperti Terbakar
Anda mungkin pernah merasakannya setelah terlalu banyak makan sambal. Namun, rasa perih yang seperti terbakar saat buang air kecil bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) atau penyakit menular kelamin seperti klamidia atau gonore.
Foto: Fotolia/sommai
Desakan Buang Air Kecil
Ini pertanda klasik infeksi saluran kemih. Gejala yang paling sering ditemukan adalah rasa terbakar ketika buang air kecil dan harus sering buang air kecil atau desakan untuk buang air kecil. Atau gejala sistisis, kondisi yang sulit terdiagnosa dan menyebabkan rasa sakit kronis pada kandung kemih.
Foto: AP Graphics
Bolak-Balik ke WC
Anda mungkin hamil. Ini gejala dini yang dipicu oleh perubahan hormon yang mempercepat aliran darah dari ginjal. Penyebab lainnya Anda harus sering buang air kecil adalah konsumsi minumal alkohol dan kafein. Jika terus terjadi, periksakan ke dokter. Karena bisa juga pertanda diabetes atau tumor.