1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

​​​​​​​Apa Dan Siapa Kelompok Ultra Kanan Reichsbuerger?

Wolfgang Dick
24 Juli 2018

Radikal dan kasar. Dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak orang mengidentifikasi diri mereka sebagai Reichsbuerger dan menarik perhatian pihak berwenang. Siapa mereka, bahaya macam apa yang dapat mereka sebabkan?

Plenarsitzung im Bayerischen Landtag - Reichsbürger
Foto: picture-alliance/dpa/P. Seeger

Kelompok ekstrem kanan ini menganggap kalau Jerman saat ini hanyalah sebuah konstruksi administratif yang masih diduduki oleh Aliansi Barat Pimpinan AS. Bagi mereka, yang berlaku adalah perbatasan negara dari masa Kekaisaran Jerman tahun 1937.

Lalu, siapa sebenarnya mereka, dan apa misi kelompok yang menamakan diri "Reichsbürger," yang diterjemahkan sebagai "Warga Negara Kekaisaran" itu? Mereka samapi sekarang membanjiri pihak otoritas Jerman dengan berbagai gugatan hukum, namun juga tidak ragu melakukan kekerasan.

Gerakan Reichsbürger terdiri dari sejumlah kelompok kecil dan juga individu yang terutama terdapat di negara bagian Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern dan Bayern.

Mereka tidak menerima legalitas pemerintahan dan sistem Republik Federal Jerman dan semua institusinya. Mereka menolak membayar pajak dan mendeklarasikan sendiri "wilayah nasional" yang mereka sebut "Kekaisaran Jerman Kedua", "Negara Bebas Prusia" atau "Kerajaan Jermania."

Anggota kelompok ini bahkan mencetak paspor dan surat izin mengemudi sendiri dan menganggap itu adalah dokumen resmi yang sah dikeluarkan oleh 'negara' mereka.

Mereka bahkan memproduksi kaos dan bendera untuk tujuan promosi. Reichsbürger mengabaikan fakta bahwa aktivitas itu termasuk ilegal dan tidak diakui oleh otoritas Jerman mana pun.

Mereka dengan bangga mendeklarasikan niat "melanjutkan perang melawan Republik Federal Jerman" di situs internet mereka.

Hanya sekumpulan orang eksentrik?

Badan intelijen dalam negeri Jerman, yaitu Kantor Perlindungan Konstitusi Bundesamt für Verfassungsschutz (BfV) memperkirakan, ada sekitar 16.500 anggota Reichsbürger di Jerman. Sebanyak 3.500 berbasis di Bayern sementara sekitar 2.500 tinggal di negara bagian Baden-Württemberg.

Sebagian besar mereka adalah laki-laki, rata-rata berusia di atas 50 tahun dan cenderung berasal dari segmen masyarakat yang kurang beruntung secara sosial.

Ratusan pengikut Reichsbürger menganut ideologi sayap kanan, Nazi dan anti-Semit. Seorang hakim pengadilan distrik di Sachsen-Anhalt menggambarkan mereka sebagai "ahli teori konspirasi" dan "tidak baik."

Bendera dan paspor keluaran kelompok ReichsbürgerFoto: picture-alliance/chromorange/C. Ohde

Bagaimanapun juga, bertambahnya tingkat radikalisasi kelompok ini semakin menjadi masalah. Radikalisasi sering dimulai dengan cara membanjiri pengadilan dengan gugatan, tuntutan pembayaran dan dengan mosi dan keberatan-keberatan.

Pihak berwenang di Jerman memang diharuskan untuk memproses setiap aduan formal yang mereka terima dan yang diajukan melalui prosedur secara benar, tanpa menghiraukan isi aduannya, .

Banyak walikota yang sudah memrotes banyaknya aduan dan keberatan ini. Karena selain harus berurusan dengan pekerjaan yang sangat tidak masuk akal, mereka juga sering diserang secara verbal dan bahkan secara fisik oleh anggota Reichsbürger. Anggota kelompok ini sering mengabadikan serangan tersebut dalam sebuah film kemudian mengunggahnya di internet seagai promosi.

Tindak kekerasan ekstrim

Sejak lama pihak berwenang mengamati ketertarikan kelompok ini terhadap senjata api dan dalam menyimpan sejumlah besar senjata. Laporan terbaru BfV Reichsbürger menyebutkan, mereka siap dan bersedia melakukan "tindakan kekerasan yang serius."

Polisi baru-baru ini menemukan sejumlah besar senjata dan amunisi dalam beberapa penggeledahan di rumah anggota Reichsbürger yang terus mempersenjatai diri.

Beberapa tahun terakhir ini, otoritas Jerman telah mencabut izin kepemilikan senjata untuk ratusan pengikut gerakan ini.

Mantan pemenang "Mister Jerman" Ardian Ursache, menghadapi tuduhan percobaan pembunuhan setelah menembak dan melukai petugas dalam serangan Agustus 2016.Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt

Anggota Reichsbürger dalam beberapa tahun terakhir juga telah melakukan berbagaiserangan terhadap petugas polisi saat penggerebekan - dan mereka sering berdebat bahwa mereka berhak membela "milik mereka."

Di Höxter, negara bagian Nordrhein-Westfalen, sebuah kelompok yang menamakan diri "Free State of Prussia" berusaha membangun milisi sendiri dengan menyelundupkan senjata dari luar negeri pada 2014.

Setelah menggerebek lingkaran perdagangan manusia di utara Jerman pada Mei 2018, polisi yakin bahwa setidaknya salah satu dari tersangka utama dalam lingkaran itu juga terlibat gerakan Reichsbürger.

Pada 2016, satu perwira polisi ditembak dan dibunuh oleh anggota gerakan Reichsbürger dalam suatu serangan polisi untuk merebut gudang senjata tempat mereka menimbun lebih dari 30 senjata api secara ilegal.

ae/hp