1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Apa itu El Nino?

Brigitte Osterath24 Juli 2014

Usai melewati bulan Juni bersuhu global terpanas yang pernah terekam, fenomena iklim El Nino bisa kembali tahun 2014. Di Indonesia ancamannya kekeringan, gagal panen dan kebakaran hutan.

Foto: AFP/Getty Images

Menurut Layanan Cuaca Amerika Serikat, El Nino mungkin kembali musim panas ini. Periset Jerman bahkan memperkirakan El Nino nantinya dapat lebih sering terjadi.

Apa sebenarnya El Nino?

El Nino adalah anomali iklim di Pasifik Selatan. Fenomena ini terjadi antara pesisir barat Amerika Latin dan Asia Tenggara, namun efeknya bisa dirasakan ke seluruh penjuru dunia dan seringkali berujung pada bencana alam.

Sementara El Nino menyebabkan curah hujan tinggi di Amerika Latin, belahan bumi lainnya terancam kekeringanFoto: picture-alliance/dpa

Umumnya permukaan air laut yang hangat mengalir ke arah barat dari Amerika Latin, sementara arus air dingin mengarah dari kedalaman laut menuju pesisir Amerika Latin. Pada tahun-tahun El Nino, arus itu mereda dan terkadang arahnya kebalikan. Permukaan air laut di pesisir Australia dan Indonesia jatuh beberapa derajat, sedangkan suhu air di Amerika Latin naik. Fenomena El Nino terakhir terjadi tahun 2009 dan 2010. Periode El Nino biasanya bertahan selama setahun.

Apa saja dampak lingkungannya?

Terumbu karang, plankton dan ganggang mati di perairan yang lebih hangat lepas pantai Amerika Latin. Ikan-ikan pergi mencari perairan baru karena kekurangan pangan. Ini tentu berdampak pada industri perikanan Amerika Latin.

Air yang menghangat juga mengakibatkan wilayah-wilayah bertekanan rendah di pesisir barat Amerika Latin. Ini menyebabkan hujan lebat, longsor, banjir dan badai. Di Pasifik Barat - di Indonesia dan bagian utara Australia - justru sebaliknya: kekeringan, gagal panen dan kebakaran hutan.

Sepanjang El Nino, angin muson yang biasanya membawa hujan yang dinanti-nanti, entah datang terlambat atau tidak datang sama sekali.

Apa saja penyebabnya?

Kalangan ilmuwan belum tahu persis. Namun ada indikasi bahwa El Nino bukan perbuatan manusia dan sudah terjadi secara alamiah selama berabad-abad. Meski begitu, efek gas rumah kaca dapat memperparah fenomena El Nino, sehingga terjadi lebih sering atau lebih intens.

Dari mana asal nama El Nino?

Variasi yang disebabkan El Nino cenderung mencapai klimaks sekitar periode Natal. Para nelayan Peru, yang terkena dampak terbesar karena kekurangan pancingan, menyebut fenomena iklim ini El Nino – berarti ‘bocah lelaki' dalam bahasa Spanyol, yang kalau menggunakan huruf kapital merujuk pada bayi Yesus.

Apa arti prakiraan terbaru dari otoritas Amerika Serikat?

Pusat Prediksi Iklim (CPC) pada Layanan Cuaca Amerika Serikat memperkirakan 70 persen peluang El Nino akan menyapa belahan utara bumi musim panas ini. Dan 80 persen probabilitas bahwa fenomena iklim ini akan datang pada musim gugur atau musim dingin mendatang. Namun menurut CPC, El Nino tidak akan terlalu intens. Para pakar memprediksi intensitas lemah hingga moderat.

CPC merilis prakiraan bulanan untuk satu tahun ke depan, berdasarkan suhu permukaan laut yang terekam di wilayah-wilayah tertentu. Variasi El Nino pada tahap awal teridentifikasi.

Sepermanen apa fenomena iklim El Nino?

Berdasarkan beberapa model iklim yang sudah teruji, periset di Pusat Helmholtz untuk Riset Laut GEOMAR di Jerman telah memperhitungkan bahwa El Nino bisa terjadi lebih sering.

Pada tahun 2100, menurut mereka, arus udara yang lazim dapat melemah secara umum dan bergerak ke arah timur akibat pemanasan global. Ini dapat berujung pada dampak El Nino secara permanen. Namun periset mengatakan dampaknya akan minimal.

Ada juga bukti yang bertentangan. Faktanya, data dari tahun 1979 hingga 2013 justru menunjukkan bahwa ada intensifikasi sirkulasi udara secara keseluruhan, yang dapat merusak siklus El Nino. Prediksi suram terkait dampak permanen El Nino sementara ini masih berdasarkan prakiraan.