Keberhasilan kandidat poros tengah, Emmanuel Macron, dalam pilpres Perancis ditanggapi dengan lega oleh pemimpin-pemimpin Eropa. Namun suara miring juga mulai bermunculan.
Iklan
Kemenangan tokoh poros tengah Perancis, Emmanuel Macron, dalam pemilihan kepresidenan seusai mengalahkan kandidat populis kanan, Marine Le Pen, disambut lega oleh pemimpin Eropa. Le Pen yang berambisi membawa Perancis keluar dari Uni Eropa mendapat 34,6% suara. Sementara Macron yang didukung partai konservatif dan buruh meraup 65,8%.
"Selamat kepada Emmanuel Macron atas kemenangan besarnya hari ini sebagai Presiden Perancis. Saya menantikan bekerjasama dengannya," kicau Presiden AS, Donald Trump, lewat Twitter. Macron yang baru berusia 39 tahun adalah presiden termuda Perancis sejak Napoleon Bonaparte, 1848.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, juga menyampaikan ucapan selamat, meski Macron berulangkali menyebut Brexit sebagai tindak "kriminal" dan mendukung isolasi Inggris dari pasar Uni Eropa.
Emmanuel Macron Presiden Baru Perancis
Macron dianggap sebagai sosok yang mengejutkan dalam pemilihan presiden kali ini. Dia terpilih jadi presiden termuda Perancis dalam sejarah. Berikut 5 hal yang perlu Anda ketahui tentang Macron.
Foto: picture alliance / Christophe Ena/AP/dpa
Mantan Bankir dengan Gaji Selangit
Sebelum bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, Macron bekerja sebagai inspektur keuangan kementrian ekonomi Perancis. Tahun 2008, ia membayar 50.000 Euro untuk bisa keluar dari ikatan dinas dengan pemerintah dan bekerja sebagai bankir. Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan membuat Perancis menjadi negeri yang lebih ramah bisnis dan mengurangi pajak perusahaan.
Foto: picture alliance/dpa/AP/C. Ena
Istrinya 24 Tahun Lebih Tua
Ia berkenalan dengan istrinya di usia 15 tahun. Saat itu Brigitte Marie-Claude Trogneux adalah guru bahasa Perancisnya, telah menikah dan memiliki anak. Setelah bercerai dari suami pertamanya, Trogneux dan Emmanuele Macron menikah di tahun 2007. Mereka tidak memiliki anak bersama, tapi Trogneux, 63 tahun, memiliki 3 anak dan tujuh cucu.
Foto: picture alliance/dpa/J-P. Brunet
Perancis Tidak Seharusnya Jadikan Muslim Sebagai Sasaran
“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini," ujar Macron saat kampanye bulan Oktober 2016. "Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme. Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil."
Foto: picture alliance/dpa/abaca/S. Lefevre
Pro Intervensi di Suriah
Menurut Reuters, Macron ingin meningkatkan anggaran pertahanan hingga dua persen, dari angka 1,8 persen produk domestik bruto (PDB). Ia juga pernah mengatakan, harus ada intervensi internasional di Suriah, jika ada bukti bahwa Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.
Marine Le Pen berjanji untuk menarik Perancis dari Uni Eropa seperti Inggris tahun 2016. Namun, Macron adalah pendukung Uni Eropa. Ia ingin ada beberapa perubahan, supaya Uni Eropa lebih kuat lagi. “Sejak 2008 kita gagal membangun Eropa. Sejak 2008 hanya ada generasi terlupakan yang melihat segelintir dari rencana kita terwujud. Tugas kita adalah membangun kembali impian Eropa."
Foto: picture alliance / Christophe Ena/AP/dpa
5 foto1 | 5
"Kemenangan anda adalah kemenangan bagi Eropa yang kokoh dan bersatu, juga untuk persahabatan Jerman dan Perancis," kata Jurubicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert. Katanya Merkel telah menghubungi Macron via telepon untuk memastikan sikap kooperatif Berlin atas berbagai isu bilateral dan Uni Eropa.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyebut kemenangan kandidat independen itu sebagai "kemenangan simbolis melawan gerakan kemunduran dan proteksionis, serta mendemonstrasikan dukungan kuat terhadap Uni Eropa."
Namun oleh tokoh-tokoh populis kanan Eropa, kekalahan Le Pen ditanggapi dengan serangan verbal terhadap pesaingnya itu. "Penipu besar telah terpilih hari ini. Macron akan menjadi boneka (Jean-Claude) Juncker," kicau Nigel Farage, bekas ketua umum partai anti Uni Eropa di Inggris, UKIP. "Le Pen," kata Heinz-Christian Strache, Ketua Umum Partai Kebebasan Austria, "pantas mendapat kehormatan, Dia sekarang akan membangun kekuatan oposisi terkuat melawan Macron."
Brigitte Trogneux: Perempuan Paling Dibicarakan di Perancis
Usianya 24 tahun lebih tua dari suaminya, calon presiden Perancis, Emmanuel Macron. Ia kini jadi permpuan paling diperbincangkan di Perancis dan dianggap calon ‘first lady’ termodern di Istana Élysée.
Foto: picture-alliance/abaca/H. Szwarc
Mendadak, jadi buah bibir di Perancis
Selalu tampil mesra di hadapan publik, Emmanuel Macron mencium bibir istrinya Brigitte Trogneux , saat unggul dalam putaran pertama pemilu Perancis. Macron kerap memuji istrinya yang disebutnya amat berkontribusi dalam hidupnya – membentuk bagaimana ia menjadi sosok seperti sekarang ini. Perempuan ini menjadi buah bibir saat Macron jadi kandidat terkuat di pemilu presiden Perancis 2017.
Foto: picture-alliance/abaca/H. Szwarc
Dicintai seorang murid remaja
Kisah pertemuan Emmanuel Macron dan Brigitte dimulai di Amiens, kota yang tenang di utara Perancis. Brigitte guru bahasa Perancis dan Latin di La Providence, Amiens. Selain itu ia pun pembimbing kelompok teater, dimana Emmanuel Macron saat masih remaja berusia 15 tahun jadi anggotanya. Usai pertunjukan teater, Macron mencium pipi pembimbingnya yang kala itu berusia 40 tahun dan jatuh cinta.
Foto: Colourbox/Pressmaster
Percintaan penuh tentangan
Di usia 17 tahun, Macron sudah bertekad mengawini Brigitte. Dalam buku Emmanuel Macron: A Perfect Young Man yang ditulis Anne Fulda, orang tua Macron menyuruh Trogneux menjauhi putra mereka, setidaknya sampai berusia 18 tahun. Macron dikirim ke Paris untuk menyelesaikan studi. Namun jarak tak menghalangi hubungan mereka. Brigitte bercerai dari suaminya dan 2007 menikah dengan Macron.
Foto: Colourbox/M.Standret
Punya 3 anak, putrinya bekerja jadi juru kampanye Macron
Dari suami sebelumnya, Brigitte punya 3 anak. Anak bungsunya, Tiphaine Auziere (30) bekerja dalam tim kampanye Macron. Dia menyebut ayah tirinya sebagai sosok "berkepribadian luar biasa" dan "cerdas". Anak sulung Trogneux, Sebastien, 2 tahun lebih tua usianya dari Macron. Sedangkan anak tengahnya, Laurence, seumur Macron & berada di kelas yang sama saat pertama Brigitte jumpa dengan Macron.
Foto: picture-alliance/Anadolu Agency/A. de Russe
Berperan dalam pemerintahan jika Macron menang
Jika Macron menang, jangan harap Trogneux tiba-tiba berhenti memainkan peran utama dalam hidupnya di tempat kerja. "Jika saya terpilih - tidak, maaf, ketika kami terpilih - dia akan berada di sana, dengan perannya sendiri" kata Macron . "Saya berutang banyak padanya, dia membantu saya menjadi diri saya sendiri."
Foto: picture-alliance/AP Photo/C. Ena
Keluarganya Chocolatiers kaya di Amiens
L'Express mencatat bahwa keluarga BrigitteTrogneux terkenal di utara Prancis karena cokelatnya. Sepupu Brigitte, Jean-Alexandre Trogneux, memimpin bisnis keluarga yang pada tahun 2013 saja hasilkan 4 juta Euro. Cokelat bisa dipesan secara online. mereka secara online. Produk paling terkenal perusahaan adalah makaron atau Macrons d'Amiens. Nama yang kebetulan sekali bukan?
Foto: trogneux.fr
Memutuskan tidak punya anak
Macron menjelaskan bahwa dia dan istrinya telah memutuskan untuk tidak mempunyai anak. Dari anak-anak Brigitte dengan suami terdahulu, pasangan kini sudah punya 7 cucu. Macron menyebutkan: “Tanpa harus menjadi anak-anak dan cucu biologis, saya membanjiri mereka dengan cinta.“
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Feferberg
Arti penting Brigitte bagi Macron
Brigitte telah menjadi pemandu dan guru Macron sejak berusia 15 tahun. Ia berperan aktif dalam kampanye, menasihatinya dan mengatur agendanya. “Emmanuel Macron tidak akan bisa memulai karir politik tanpa bantuan istrinya," kata Marc Ferracci, seorang penasihat kampanye dan saksi pada pernikahan pasangan itu tahun 2007. "Kehadiran Brigitte amat penting baginya." (ap/as/berbagai sumber)