1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Apa Kata Netizen DW Tentang Isu Pemindahan Ibukota?

2 Mei 2019

Beberapa hari lalu DW Indonesia menempatkan polling di Facebook tentang lokasi baru ibu kota Indonesia. Sebagian besar memilih Kalimantan. Berikut rangkuman tanggapan warganet.

Indonesia, Jakarta
Foto: picture-alliance

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memindahkan ibu kota. Lokasinya direncanakan berada di tengah lokasi Indonesia.

Yang pertama-tama kami tanyakan adalah, di pulau mana sebaiknya ibu kota Indonesia ditempatkan? Dari pilihan antara Kalimantan dan Sulawesi, yang menjawab Kalimantan 86%, dan yang menjawab Sulawesi 14%

Dari mereka yang memilih Kalimantan, Andi Baalbeck mengatakan, “Pindah ke Samarinda aja, supaya bisa melihat dari dekat lubang lubang besar menganga sisa aktivitas penambangan batubara yg janjinya mau di reklamasi atau dijadikan taman bermain.......atau merasakan asap kebakaran hutan yg terjadi tiap tahun.“

Komentar itu ditanggapi Engky Aryangga dengan mengatakan: Sekalian bekas lubang tambangnya dijadikan lokasi istana dan gedung dpr yg baru

Yusan Triananda menyahut dengan tanggapan lebih positif: Jadikan danau, sekeliling hijaukan.

Estati Sudibyo juga setuju jika ibu kota dipindahkan ke Kalimantan. Ini alasannya: “Kalimantan paling aman dari bencana alam. Masyarakat di Palangka raya lbh moderate. Shg masalah2 spt di Jawa mkn tdk terjadi. Tapi blm tahu sejujurnya. Ini hny pandangan dari jauh. Tanpa penelitian. Mkn perlu analisa lbh baik dr institusi2 terkait.“


Tetapi dari warga Kalimantan sendiri, ada yang tidak setuju, jika ibu kota pindah ke Kalimantan.

Misalnya Petrus Dedek yang mengatakan: “Jangan Kalimantan, kami sudah tenang dan damai, cukup HGU sawit dan tambang yang ada sekarang. Jangan lagi perusahaan2 besar itu merampok tanah dan hutan kami. Hutan dan ladang kami masih cukup menghidupi kami. Jangan ganggu kami dengan politik yang terlalu pelik, kami tidak mau jadi Jakarta dan pulau Jawa yang setiap hari isi beritanya berebut kekuatan politik. Kami tidak mau nanti ada gerombolan tukang demo dan persekusi. Kami sudah bahagia, tolong !”

Dan banyak yang setuju dengan Petrus Dedek. Misalnya Ta Lee, yang berujar: “Petrus Dedek sy sungguh sangat setuju. Saya warga KalTim mendukung ibukota tidak di pulau Kalimantan, terlebih bila di KalTim“

Juga Midahc Cie'NyOnyaa BhWeell: “Petrus Dedek saiaa sangatt setuju 👍👍👍 
Saiaa warga KalSeL mendukung ibu'kota tdk dipulau kalimantan... kami sudah tenang hidup rukun dll.“


Selain menjawab pertanyaan itu, sejumlah pembaca DW Indonesia juga mengungkapkan pendapat tentang topik pemindahan ibu kota.

Yoga Putra memberikan tanggapan demikian: “Pemindahan ibukota indonesia bukanlah sebuah solusi masalah justru ini dapat menggandakan masalah. Dengan adanya pemindahan ibukota maka secara tak langsung akan menimbulkan gelombang migrasi ke ibukota baru itu termasuk di daerah satelitenya yang dengan adanya ini akan menimbulkan makin rusaknya lingkungan di daerah tersebut apalagi kalimantan "konon" adalah salah satu paru parunya indonesia“

Gus A Gus Nggak perlu. Bukan soal ibukotanya yg penting tp penyebaran/pemerataan pembangunan...meliputi infrastruktur, SDM/SDA dsb. Percuma klo perpindahan ibukota ternyata hy soal pembangunan fisik spt Istana Presiden, Kantor parlemen dan kantor2 kementrian saja sementara misalnya tiap akhir pekan para pejabatnya weekend di Jakarta...punya bisnis di Jawa...membangun properti di Jawa.

Ada yang memilih pulau lain lagi, yaitu Fikar: “Kenapa sumatra gak masuk dalam daftar... padahal posisi sumatra sngat strategis... di Riau misalnya.. dekat malaysia singapura…“

Yang tanggapannya sinis juga ada, misalnya Lukman Chara: “Pulau Kalimantan aja,
habisin tuh hutan² yg masih trsisa, jadikan gedung² bertingkat. nah,kalau nanti udh banjir lagi,pindah lagi ke pulau yg masih banyak hutannya,gitu tros... 😂😂“

Ed.: ml/hp