Kunjungan Merkel ke Washington Jumat ini diduga akan sangat rumit. Pasalnya Trump menilai politik pengungsi Merkel amburadul. Sebaliknya Merkel memandang politik imigran Trump tidak adil.
Iklan
Angela Merkel telah melihat dan mengalami semua hal terkait hubungan Trans Atlantik. Dalam masa pemerintahan dua presiden AS sebelumnya, George W.Bush dan Barack Obama, hubungan ini mengalami masa sulit. Baik gara-gara perang Irak maupun akibat skandal penyadapan NSA.
Walau menghadapi berbagai krisis, Berlin tetap menjaga hubungan erat dengan Washington. Merkel tetap menghargai Bush atau Obama sebagagai mitra bicara dalam permasalahan menyangkut Eropa.
Inilah Wajah Islamofobia Barat
Mereka menunggangi dan bahkan ikut menggulirkan gelombang Islamofobia demi keuntungan politik. Celakanya, isu yang sama bisa menghantarkan mereka ke pucuk kekuasaan.
Foto: picture-alliance/Ralph Goldmann
Donald Trump
Boleh jadi tidak membenci Islam, tapi ia menunggangi gelombang Islamofobia pasca serangan teror di Paris dan penembakan massal di San Bernardino untuk mendongkrak dukungan politik jelang pemilu kepresidenan. Donald Trump juga pernah mengumbar bakal melarang umat Muslim memasuki Amerika Serikat, atas alasan keamanan.
Foto: Reuters/L. Nicholson
Marine Le Pen
Eropa sedang dihantui Le Pen dan kemenangan partainya Front National. Anggota parlemen Eropa ini gemar mengumbar isu anti Eropa dan imigran buat menjaring dukungan. 2010 silam Le Pen mencibir kaum Muslim yang melaksanakan ibadah sholat di jalan lantaran mesjid penuh. Menurutnya hal tersebut adalah sebuah pendudukan, serupa dengan pendudukan NAZI Jerman di era Perang Dunia II.
Foto: Reuters/P. Rossignol
Lutz Bachmann
Pendiri gerakan anti Islam Jerman, Pegida, ini tidak menyembunyikan kekagumannya pada sosok Adolf Hitler. Ia pernah memuat fotonya berseragam NAZI dengan model rambut dan kumis ala sang diktatur. Bachmann gemar menyulut sikap antipati pada Islam lewat media sosial. Terakhir ia menyerang sebuah peternakan karena menyediakan daging halal. "Kita di sini tidak ingin berurusan dengan Islam," tulisnya.
Foto: Reuters/F. Bensch
Geert Wilders
"Tidak ada yang namanya Islam moderat," tutur Geert Wilders. Sosoknya tidak asing lagi buat kaum Muslim. Pendiri Partai Kebebasan ini pernah mendesak agar Belanda melarang Al-Quran, serupa seperti buku Mein Kampf karangan Adolf Hitler. "Akar masalahnya adalah sifat Islam yang fasis, ideologi sakit tentang Allah dan Muhammad seperti yang terulis dalam Mein Kampf Islam: Al-Quran," tulis Wilders.
Foto: Reuters
Dansk Folkeparti
Tahun ini Partai Rakyat Denmark menjelma menjadi kekuatan politik terbesar kedua. Salah satu bintangnya adalah Morten Messerschmidt (gambar), yang gemar menyebut minoritas Muslim Eropa sebagai beban. Dari sederet program yang dijajakan Dansk Folkeparti, sebagian besarnya membidik Islam, antara lain menghentikan migrasi Muslim dan menyamakan Islam dan terorisme berkedok agama
Foto: picture-alliance/dpa
UKIP
Serupa seperti Dansk Folkeparti di Denmark dan Perussuomalaiset di Finnlandia, UK Independence Party alias UKIP mengakomodasi suara ekstrim kanan yang kerap membidik Islam. Salah seorang fungsionaris UKIP, John Kearney, misalnya pernah menyerukan kepada kaum Katholik agar "bersedia mati," demi menangkal dominasi Islam di dunia.
Foto: Reuters/S. Plunkett
6 foto1 | 6
Angela Merkel menghadapi pemerintahan AS di bawah Donald Trump berbeda dari dua pendahulunya, dan memandangnya sebagai tantangan terbesar. "Kanselir Jerman itu harus meretas jalan yang sama sekali baru, untuk membangun hubungan yang tetap berfungsi dengan presiden Amerika Serikat", kata John Harper pakar politik louar negeri dari John Hopkins University di Bologna.
Gaya Trump yang cepat dan agresif, seringnya lewat pesan pendek twitter, atau secara pribadi memusuhi media, berlawanan dengan gaya Merkel, yang menanggapi berbagai hal dengan tenang dan penuh kehati-hatian. Perbedaan yang paling mencolok adalah ideologi yang dianut kedua tokoh politik ini.
Why it won't be easy to act like nothing happened
01:03
Ada secercah harapan
Hanya ada harapan kecil dalam pertemuan Merkel-Trump yang bisa mencapai titik temu. "Salah satunya memancing presiden baru AS itu untuk mengakui proses G-20 untuk memberikan gagasan, agar bisa memecahkan masalah dalam sebuah strukur bersama", kata Josef Janning, kepala biro European Council on Foreign Relation – ECFR di Berlin. Persiapan KTT G20 yang akan digelar di Hamburg bulan Juli mendatang, adalah salah satu alasan utama kunjungan Merkel ke Gedung Putih.
Hal lainnya, yang kemungkinan hendak dibahas Merkel dalam lawatan ke Washington adalah hubungan antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa. Trump yang pendukung Brexit sudah menyatakan, tidak memandang penting Brussel dan hendak menjalin hubungan langsung dengan masing-masing negara. Kanselir Jerman hendak membuat jelas, bahwa Uni Eropa tidak hanya penting bagi Jerman tapi juga buat Amerika Serikat.
Trump: Populis, Mogul, Presiden
Pengusaha real estate, penulis buku, bintang televisi, dan kini presiden AS ke-45. Berikut langkah kehidupan sosok yang dianggap banyak orang sebagai konyol.
Foto: picture-alliance/dpa
Bersama Keluarga
Diapit oleh keluarga yang menjadi pendukung terberatnya: Donald Trump bersama istri, Melania, kedua putrinya, Ivanka dan Tiffany, putranya Eric dan Donald Junior, serta cucunya Kai dan Donald Junior III. Tiga anak Trump merupakan "Senior Vice President" dalam "Trump Organization".
Foto: picture-alliance/dpa
1984
Foto ini diambil saat Trump meresmikan kasino Harrah's di Trump Plaza, Atlantic City. Selain warisan yang diterimanya, kasino ke-5 yang dibuka di AS setelah dilegalkannya judi ini merupakan salah satu dari sekian banyak investasi Donald Trump yang membawanya menjadi miliarder.
Foto: picture-alliance/AP Images/M. Lederhandler
Sang Ayah: Frederick Junior
Modal untuk memulai bisnis sebesar satu juta US Dollar diperoleh Trump dari ayahnya, Frederick. Setelah kematiannya pada 1999, Frederick mewariskan kekayaan sebesar 400 juta US Dollar kepada Donlad Trump dan tiga saudaranya, Maryanne, Elizabeth dan Robert.
Foto: imago/ZUMA Press
Miliarder dengan Namanya
Keagresifannya dalam berinvestasi membawa Trump pada banyak kegagalan, namun juga membawa keberhasilan jangka panjang misalnya Trump Tower di New York City. Kekayaannya saat ini dikatakan sebesar 10 miliar US Dollar. Tapi para pakar menaksir, hanya sepertiga dari jumlah tersebut yang dikantongi Donald Trump.
Foto: Getty Images/D. Angerer
"Very good, very smart"
"Sangat baik, sangat cerdas" - demikian Trump menggambarkan dirinya. Dikatakannya, ia kuliah di universitas elit, Whartin di Philadelphia, dan menggondol gelar sarjana pada tahun 1968..
Foto: picture-alliance/AP Photo/B.J. Harpaz
Pendidikan Militer
Sebelumnya, saat Trump berusia 13 tahun, ayahnya mengirimkan dia ke sekolah militer di Cornwall-on-Hudson untuk belajar disiplin. Ia menyelesaikan pendidikannya di sini bahkan dengan mendapat peringkat perwira. Trump pernah mengatakan bahwa di sana ia lebih banyak mengambil manfaat pelatihan militer daripada di dinas militer sendiri.
Foto: picture-alliance/AP Photo/
Lolos dari Perang Vietnam
Walau genggam pendidikan militer, namun Donald Trump bisa menghindar dikirim ke Vietnam. Bermasalah pada tumit menjadi alasan kenapa ia tidak bisa di kirim ke medan perang.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Istri Pertama: Ivana
Pada tahun 1977, Trump menikah dengan model asal Ceko, Ivana Zelníčková. Pernikahan, yang kerap digoyang rumor perselingkuhan, ini membuahkan tiga anak. Ivana lah yang mempopulerkan panggilan bagi Trump: "The Donald".
Foto: Getty Images/AFP/Swerzey
Keluarga Nomor 2
Tahun 1990 Donald Trump menceraikan istrinya Ivana. Ia kemudian menikahi Marla. Dari pernikahan dengan istrinya yang berusia 17 tahun lebih muda ini, Trump dikaruniai seorang putri, Tiffany.
Foto: picture alliance/AP Photo/J. Minchillo
Selalu Tampil dengan Gadis
Trump senang tampil di muka umum. Ia kerap menghadiri kontes kecantikan dan berpose dengan model muda belia, Dari tahun 1996 sampai 2015, acara kontes kecantikan Miss Universe ada di tangannya.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Lemm
The Art of the Deal
Bagaimana meraup jutaan Dollar dengan cepat? Buku Trump berjudul The Art of Deal berisi otobiografi serta panduan bagi pengusaha ambisius, Bukunya ini tidak saja terjual laris, tapi juga melejitkan nama Trump.
Foto: Getty Images/AFP/M. Schwalm
Arena bagi Trump
Sepertinya tidak ada orang lain seperti Trump yang mampu mengalihkan semua lensa kamera ke arahnya, seperti misalnya di arena wrestling seperti tampak dalam foto. Ia juga sempat memandu "The Apprentice", acara realitas TV. Lewat program ini, Trump terkenal dengan perkataan favoritnya: "You're fired!" "Anda dipecat!"
Foto: Getty Images/B. Pugliano
Trump di Panggung Politik
Sebenarnya Trump hampr sama sekali tidak punya pengalaman politik. Namun pada 16 Juni 2015 ia mengumumkan bahwa ia mencalonkan diri sebagai kandidat presiden dari Partai Republik. Slogannya: "Make America Great Again". Kampanyenya yang kerap dengan pernyataan menentang imigran, Muslim, perempuan serta lawannya telah mengundang amarah banyak pihak.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Lane
Jabatan Terhormat
Tidak banyak yang bisa membayangkan bahwa sosok populis, yang mengundang banyak cemoohan ini, bisa memimpin AS dan ikut membawa dunia menjadi lebih baik. Namun jalan hidupnya juga menunjukkan: Donald J. Trump memiliki kemampuan untuk berubah bagaikan bunglon.
Foto: Getty Images/AFP/M. Ngan
14 foto1 | 14
Selain itu tema sengketa dengan Rusia juga kemungkinan besar akan disinggung. Merkel diduga akan menjelaskan kepada Trump untuk mengakui prinsip bersama dan tatanan Eropa setelah perang dunia adalah basis penting untuk melibatkan Rusia.
Apakah setelah pertemuan pertama ini, kedua tokoh politik dunia itu akan menemukan sebuah landasan kerja bersama, masih harus dipertanyakan. Yang sudah jelas, dalam enam bulan pertama pemerintahan Trump, adalah fase kritis bagi kedua tokoh itu. Bagi Trump, sebagai presiden baru ia harus menunjukkan bukti kerja. Sementara Merkel juga harus berjuang keras untuk memenangkan pemilu parlemen.
10 Tahun Merkel - Pengawal Krisis Eropa
Tidak banyak yang mengira Angela Merkel akan bertahan selama 10 tahun sebagai kanselir Jerman. Satu dekade kekuasaan tidak membuatnya loyo. Merkel sarat energi mengatasi krisis pengungsi dan keamanan yang melanda Eropa
Foto: picture-alliance/dpa/P. Seeger
Jalan Berbatu Menuju Puncak Kekuasaan
"Saya ingin mengabdi pada Jerman," janji angela Merkel ketika dilantik sebagai kanselir perempuan pertama. Perjalanannya menuju kursi nomer satu di Jerman pada 10 tahun silam tidak berlangsung mulus. Kemenangan tipis baru dapat dipastikan di detik-detik terakhir penghitungan cepat.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Bergmann
Cobaan Putin
Kemenangan Merkel membuat penguasa Rusia Vladimir Putin geram. Pasalnya politikus konservatif itu menggeser salah satu sekutu terdekatnya di Eropa barat, Gerhard Schröder yang tokoh Sosial Demokrat. Saat berkunjung ke Sotchi 2007 silam, Putin sengaja membawa anjing labradornya saat pertemuan. Merkel dikenal takut terhadap anjing.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Astakhov
Payung buat Euro
Tugas terbesar pertama yang dihadapi Merkel adalah ketika pasar uang ambruk menyusul krisis keuangan 2008. Kebijakannya yang keras mampu menyelamatkan perekonomian Eropa dengan membentuk dana moneter penyelamat Euro. Namun kebijakan yang sama menyeret Yunani dan Spanyol ke jurang kebangkrutan.
Foto: picture-alliance/epa/H. Villalobos
Pragmatis Dalam Situasi Krisis
Merkel yang berasal dari CDU sebenarnya termasuk yang membela energi nuklir habis-habisan. Tapi sikapnya itu berubah ketika Tsunami menghantam Jepang dan memicu bencana nuklir di Fukushima. Bertentangan dengan aspirasi partainya, Merkel memutuskan tenggat akhir penggunaan energi nuklir.
Foto: Getty Images/G. Bergmann
Lelaki di Sisi Merkel
Selama 10 tahun masa kepemimpinan Merkel, suaminya, Joachim Sauer hidup di luar radar media. Sauer adalah professor untuk bidang Kimia dan Fisika di Universitas Humboldt, Berlin. Keduanya berumahtangga sejak tahun 1998.
Foto: picture alliance/Infophoto
NSA: Kecurigaan antar Teman
Sebuah skandal menggoyang masa pemerintahan pertama Merkel ketika Amerika Serikat ketahuan menyadap pejabat tinggi Jerman, termasuk telepon sang kanselir sendiri. "Menyadap teman sendiri - itu tidak bisa dibenarkan," ujarnya kemudian.
Foto: Reuters/F. Bensch
Pasien Kambuhan
Popularitas Merkel di Yunani mencapai titik nadir saat krisis Euro memasuki fase menentukan 2014. Ia dianggap musuh negara. Tapi Merkel bergeming. Ia tetap mendesak pemerintah Yunani melaksanakan reformasi dan pengetatan anggaran.
Foto: picture-alliance/epa/S. Pantzartzi
Krisis Pengungsi
Krisis pengungsi menjadi tantangan terbaru buat Merkel. Tanpa mengindahkan keberatan dari partai sendiri ia membuka pintu bagi satu juta pengungsu Suriah dan Irak. "Kita mampu!" begitu bunyi kredo yang ia dengungkan. Merkel kini mulai dibanjiri kritik karena tidak memiliki rencana kongkrit mengenai nasib pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Tantangan Baru
Jumat biadab yang ditandai dengan serangan teror di Paris kembali menempatkan Merkel di posisi terdepan. Ia pun mulai harus mempertimbangkan pengiriman militer Jerman ke luar negeri untuk membantu menumpas Islamic State. Selain itu Merkel juga menghadapi suara kelompok konservatif yang menunggangi serangan IS untuk menyerang pengungsi.