Kunjungan Presiden Cina, Xi Jinping, ke Arab Saudi pekan ini bertepatan dengan KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Meski demikian, analis sepakat bahwa negara Arab tidak sedang membelot ke Beijing.
Iklan
Bahkan sebelum dimulainya KTT Arab-Cina di Riyadh akhir pekan ini, pemerintah di Beijing giat menekankan peran yang mereka mainkan di Timur Tengah.
Awal Desember lalu, Kementerian Luar Negeri Cina menerbitkan laporan berisikan 19.000 kata tentang "Kerja sama antara Cina dan Arab di era baru.” Di dalamnya, Beijing memosisikan diri sebagai "mitra strategis dan sahabat yang tulus,” serta ingin memainkan peran yang konstruktif dan menahan diri untuk tidak didikte oleh "kepentingan geopolitis sepihak.”
Sebagian melihat frasa tersebut sebagai sikutan terhadap kebijakan AS di Timur Tengah. Tidak sedikit yang khawatir, konferensi puncak pada Jumat (9/12) yang akan dihadiri oleh Xi itu, bakal semakin membebani relasi AS dan Saudi.
Hubungan antara Washington dan Riyadh belakangan sedang merenggang. Sambutan dingin terhadap Presiden Joe Biden dalam kunjungan pertamanya ke Saudi, Juli silam, memperpanjang keretakan.
Tanpa antagonisme politik
Namun begitu, KTT Cina-Arab tidak digelar "untuk secara spesifik menyerang AS,” kata Bernard Haykel, Guru Besar Timur Tengah di Princeton Uiversity, AS.
Mengenal Perjanjian Dagang Terbesar di Dunia RCEP
Lima belas negara Asia-Pasifik telah menandatangani perjanjian perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diharapkan akan mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan ini pascapandemi.
Foto: Kham/REUTERS
Apa itu Regional Comprehensive Economic Partnership, atau RCEP?
RCEP meliputi Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan 10 negara anggota ASEAN. Perjanjian ini akan memungkinkan berlakunya satu set aturan yang berlaku bagi negara yang terlibat, diharapkan mempermudah prosedur bisnis dan pergerakan barang. Hal ini mendorong perusahaan multinasional untuk lebih berinvestasi di kawasan ini, termasuk membangun rantai pasokan dan pusat distribusi.
Foto: Muchlis Jr/ Biro Pers Sekretariat Presiden
Sebesar apa cakupannya?
Kesepakatan RCEP akan berpengaruh bagi negara-negara dengan total penduduk 2,2 miliar orang atau sekitar sepertiga dari ekonomi dunia dengan PDB total mencapai 27 triliun dolar Amerika. Ide RECP pertama kali dicetuskan tahun 2012 dan dinilai sebagai upaya Cina sebagai importir dan eksportir terbesar di kawasan ini untuk melawan pengaruh Amerika Serikat yang kian bertumbuh di bawah Obama.
Sektor yang termasuk dalam RCEP
Pakta tersebut akan menurunkan tarif, membuka sektor jasa dan menetapkan aturan perdagangan umum di dalam kawasan. Perjanjian itu juga mencakup investasi, e-commerce, telekomunikasi dan hak cipta. Namun perlindungan lingkungan dan hak tenaga kerja tidak menjadi bagian dari kesepakatan. Kementerian Perdagangan RI menargetkan terjemahan naskah perjanjian RCEP akan selesai dalam dua bulan ke depan.
Tahun lalu, India menarik diri dari pakta ini karena khawatir potensi terpukulnya pasar dan produsen domestik jika negara itu dibanjiri barang murah dari Cina. Industri tekstil, susu, dan pertanian ditandai sebagai tiga sektor industri yang rentan di India. Namun India dapat bergabung di kemudian hari jika negara itu berubah pikiran.
Foto: Getty Images/AFP/S. Panthaky
Bagaimana tanggapan Amerika Serikat?
Joe Biden yang baru-baru ini unggul dalam Pemilu Presiden AS, mengisyaratkan kembali ke pendekatan multilateral seperti masa pemerintahan Obama, tetapi masih terlalu dini untuk memprediksi arah kebijakannya terkait kesepakatan perdagangan ini. Kemungkinan, pemerintahan baru di bawah Biden akan lebih fokus pada kerja sama dengan negara di Asia Tenggara, kata para analis. ae/vlz (Reuters, AFP, CNN)
Foto: Patrick Semansky/AP Photo/picture alliance
5 foto1 | 5
Iklan
"Saudi membina hubungan dagang yang kuat dengan Cina dan Presiden Xi seharusnya berkunjung sejak jauh hari yang lalu,” timpalnya kepada DW. "Kunjungannya dibatalkan berulangkali karena lockdown Covid-19 dan hal lain.”
Sejauh ini tidak ada agenda yang jelas dalam KTT Cina-Arab, kecuali yang berkaitan dengan perdagangan. "Sangat sulit memprediksi hasil konferensi karena digelar dengan agenda yang sangat umum,”kata Hasan al-Hasan, pakar politik di International Institute for Strategic Studies (IISS), Bahrain.
"Terutama karena KTT ini mengundang negara-negara dengan profil ekonomi yang sangat jauh berbeda,” imbuhnya.
Menurut Konferensi PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan, nilai perdagangan bilateral antara negara Teluk dan Cina, termasuk Iran, mencapai USD 2,8 triliun pada 2021. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab merupakan mitra dagang terbesar.
Jika dibandingkan, nilai perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat pada periode yang sama hanya berkisar USD 1,3 triliun. Satu-satunya sektor kunci yang masih didominasi UE dan AS adalah persenjataan yang mewakili 95 persen belanja alutsista di Timur Tengah.
Di Riyadh, Cina juga membidik negosiasi perdagangan bebas dengan GCC yang sudah dibahas sejak dua dekade silam. November silam, duta besar Cina untuk UEA mengisyaratkan perundingan sudah memasuki fase terakhir.
Berpindah dari minyak bumi
Riuhnya arus perdagangan antara Cina dan GCC ikut digerakkan oleh sektor konstruksi. Di Oman, Mesir, Saudi dan Kuwait, pusahaan-perusahaan Cina terlibat membangun pelabuhan atau kawasan industri.
Kerja sama juga meningkat di sektor teknologi digital, energi terbarukan, pariwisata dan penerbangan. Sebagian besar negara-negara Teluk misalnya menggunakan teknologi Huawei untuk menopang jaringan komunikasi.
"Bagi Cina, prioritas di Riyadh adalah ekonomi, setidaknya untuk jangka waktu pendek dan menengah,” kata Naser al-Tamimi, ekonom dan peneliti senior di Institute for International Political Studies (ISPI) di Italia.
Sebaliknya bagi GCC, relasi dagang dengan Cina membuka jalan bagi diversifikasi sumber pendapatan yang kini masih bergantung pada ekspor minyak dan gas Bumi. Mereka giat menyiapkan diri untuk menyambut era energi terbarukan.
"Jumlah dana investasi yang dikucurkan untuk diversifikasi sangat tinggi,” kata al-Tamimi. "Dan Cina tidak akan melewatkan kesempatan semacam itu terlewat begitu saja.”
Menengok Hak Perempuan di Arab Saudi
Arab Saudi sudah mengumumkan akan mengizinkan perempuan untuk memiliki surat izin mengemudi tanpa harus ada izin dari "penjaga legal". Untuk itu perjuangannya panjang.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Ammar
1955: Sekolah pertama buat anak perempuan, 1970: Universitas pertama
Dulu, anak perempuan Arab Saudi tidak bisa bersekolah seperti murid-murid sekolah di Riyadh. Penerimaan murid di sekolah pertama untuk perempuan, Dar Al Hanan, baru dimulai 1955. Sementara Riyadh College of Education, yang jadi institusi pendidikan tinggi untuk perempuan, baru dibuka 1970.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2001: Kartu identitas untuk perempuan
Baru di awal abad ke-21, perempuan bisa mendapat kartu identitas. Padahal kartu itu adalah satu-satunya cara untuk membuktikan siapa mereka, misalnya dalam cekcok soal warisan atau masalah properti. Kartu identitas hanya dikeluarkan dengan dengan izin dan diberikan kepada muhrim. Baru tahun 2006 perempuan bisa mendapatkannya tanpa izin muhrim. 2013 semua perempuan harus punya kartu identitas.
Foto: Getty Images/J. Pix
2005: Kawin paksa dilarang - di atas kertas
Walaupun 2005 sudah dilarang, kontrak pernikahan tetap disetujui antara calon suami dan ayah pengantin perempuan, bukan oleh perempuan itu sendiri.
Foto: Getty Images/A.Hilabi
2009: Menteri perempuan pertama
Tahun 2009, King Abdullah menunjuk menteri perempuan pertama. Noura al-Fayez jadi wakil menteri pendidikan untuk masalah perempuan.
Foto: Foreign and Commonwealth Office
2012: Atlit Olimpiade perempuan pertama
2012 pemerintah Arab Saudi untuk pertama kalinya setuju untuk mengizinkan atlit perempuan berkompetisi dalam Olimpiade dengan ikut tim nasional. Salah satunya Sarah Attar, yang ikut nomor lari 800 meter di London dengan mengenakan jilbab. Sebelum Olimpiade dimulai ada spekulasi bahwa tim Arab Saudi mungkin akan dilarang ikut, jika mendiskriminasi perempuan dari keikutsertaan dalam Olimpiade.
Foto: picture alliance/dpa/J.-G.Mabanglo
2013: Perempuan diizinkan naik sepeda dan sepeda motor
Inilah saatnya perempuan untuk pertama kalinya diizinkan naik sepeda dan sepeda motor. Tapi hanya di area rekreasi, dan dengan mengenakan nikab dan dengan kehadiran muhrim.
Foto: Getty Images/AFP
2013: Perempuan pertama dalam Shura
Februari 2013, King Abdullah untuk pertama kalinya mengambil sumpah perempuan untuk jadi anggota Syura, atau dewan konsultatif Arab Saudi. Ketika itu 30 perempuan diambil sumpahnya. Ini membuka jalan bagi perempuan untuk mendapat posisi lebih tinggi di pemerintahan.
Foto: REUTERS/Saudi TV/Handout
2015: Perempuan memberikan suara dalam pemilu dan mencalonkan diri
Dalam pemilihan tingkat daerah di tahun 2015, perempuan bisa memberikan suara, dan mencalonkan diri untuk dipilih. Sebagai perbandingan: Selandia Baru adalah negara pertama, di mana perempuan bisa dipilih. Jerman melakukannya tahun 1919. Dalam pemilu 2015 di Arab Saudi, 20 perempuan terpilih untuk berbagai posisi di pemerintahan daerah, di negara yang monarki absolut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Batrawy
2017: Perempuan pimpin bursa efek Arab Saudi
Februari 2017, untuk pertama kalinya bursa efek Arab Saudi mengangkat kepala perempuan dalam sejarahnya. Namanya Sarah Al Suhaimi.
Foto: pictur- alliance/abaca/Balkis Press
2018: Perempuan akan diijinkan mengemudi mobil
September 26, 2017, Arab Saudi mengumumkan bahwa perempuan akan segera diizinkan untuk mengemudi mobil. Mulai Juni 2018, perempuan tidak akan perlu lagi izin dari muhrim untuk mendapat surat izin mengemudi. Dan muhrim juga tidak harus ada di mobil jika mereka mengemudi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali
2018: Perempuan akan diijikan masuk stadion olah raga
29 Oktober 2017, Badan Olah Raga mengumumkan perempuan akan boleh menonton di stadion olah raga. Tiga stadion yang selama ini hanya untuk pria, juga akan terbuka untuk perempuan mulai 2018.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2019: Perempuan Saudi akan mendapat notifikasi melalui pesan singkat jika mereka diceraikan
Hukum baru dirancang untuk lindungi perempuan saat pernikahan berakhir tanpa sepengetahuan mereka. Perempuan dapat cek status pernikahannya online atau dapat fotokopi surat tanda cerai dari pengadilan. Hukum ini tak sepenuhnya lindungi perempuan karena cerai hanya dapat diajukan dalam kasus terbatas dengan persetujuan suami atau jika suami lakukan tindak kekerasan. (Penulis: Carla Bleiker, ml/hp)
"Apapun yang tidak dijual Amerika, akan didapat Saudi dari tempat lain,” kata Prof. Haykel di Princeton.
Pada 2021, UEA membatalkan pembelian jet tempur dari AS karena kekhawatiran Washington terkait jaringan Huawei yang rentan dimata-matai. Buntutnya penguasa di Dubai dan Abu Dhabi beralih membeli pesawat milik Cina.
"Dunia terus berubah dan kekuasaan kian menyebar,” kata al-Hasan merujuk pada tatanan dunia baru yang melemahkan peran Negara Barat dalam konstelasi geopolitik.
"Negara-negara Teluk memang mengejar kepentingan sendiri, bahkan jika bertentangan dengan sekutunya di Barat,” imbuhnya. "Tapi itu karena negara-negara ini, bersama negara lain yang dinamakan Global South, kini lebih percaya diri, lebih kapabel dan berpeluang besar melindungi kepentingannya sendiri.”
"Perilaku semacam itu adalah hal yang sangat rasional,” pungkasnya. (rzn/yf)