Stres mempengaruhi hidup manusia dari berbagai segi. Stres mengganggu tidur, mempengaruhi suasana hati, membuat sakit. Tapi yang lebih penting lagi, stres merusak otak. Demikian studi teranyar.
Iklan
Kita semua pernah mengalami stres, bukan? Tetapi jika mengalami stres secara rutin, itu bisa berpengaruh sangat besar atas pikiran dan tubuh manusia. Itu bisa menyebabkan keletihan mental dan membuat orang mudah tersinggung atau marah. Itu juga menyebabkan orang tidak bisa tidur, kehilangan nafsu makan dan libido. Stres juga bisa menyebabkan naiknya risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular dan gastrointestinal, serta diabetes.
Baru-baru ini, sekelompok peneliti dari Harvard Medical School di Boston, Massachusetts, meneliti lebih jauh dampak stres terhadap otak. Dalam studinya, mereka melibatkan 2.000 orang usia setengah baya, yang mengikuti studi selama delapan tahun. Mereka yang ikut percobaan juga mengikuti ujian psikologis, ujian ingatan dan ujian kemampuan berpikir sebelum studi dilaksanakan.
12 Cara Memerangi Stres
Stres bisa jadi masalah yang serius jika sering terjadi dan dibiarkan. Padahal tidak sulit untuk mengurangi stres, dan caranya macam-macam.
Foto: Fotolia/Janina Dierks
Berolahraga
Menurut penelitian, stres yang tidak kunjung henti menyebabkan gangguan sel saraf. Sebaliknya, olahraga menyokong kesehatan sel saraf dan seluruh tubuh. Selain itu, olahraga mendukung agar orang bisa tidur lebih baik. Sedangkan stres biasanya menyebabkan gangguan tidur.
Foto: Fotolia/Kzenon
Relaksasi
Relaksasi dalam bentuk apapun, termasuk yoga, berjalan-jalan atau meditasi bisa turunkan tekanan darah dan melonggarkan otot yang tegang. Tahun 2008 Marc Berman, John Jonides dan Stephen Kaplan dari Universitas Michigan meneliti perbedaan efek berjalan-jalan di taman dan di kota. Hasilnya: setelah berjalan-jalan di taman, orang lebih mampu berkonsentrasi dan berikan perhatian.
Foto: Fotolia/Eisenhans
Bersosialisasi
Memelihara hubungan sosial, baik dengan teman, keluarga, atau bahkan hewan peliharaan, bisa mendorong rasa percaya pada orang lain, perasaan santai dan memberi dukungan bagi rasa percaya diri. Memiliki hubungan sosial yang baik kerap dianggap sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik.
Foto: Fotolia/Robert Kneschke
Tertawa dan Menikmati Humor
Tertawa sudah lama dianggap jadi cara tangguh memerangi stres. Dan peneliti mengungkap, tertawa memang bisa membantu. Misalnya studi yang dilakukan 2002 oleh Mary Bennett dan rekan-rekannya. Menurut hasil studi yang dilakukan pada orang dewasa, menonton film yang lucu mengurangi stres, dibanding dengan film tentang tujuan wisata.
Foto: imago/CHROMORANGE
Berpikir Positif
Tahun 2010 Jeremy Jamieson dan rekan-rekannya di Harvard University melatih sekelompok mahasiswa untuk percaya, bahwa gelisah karena menghadapi ujian bisa memperbaiki hasil ujian. Dengan kata lain, mahasiswa dilatih untuk berpikir positif. Hasilnya: mereka tidak terlalu stres dan nilai ujian lebih baik dibanding mahasiswa yang tidak dilatih.
Foto: Fotolia/vgstudio
Makanan Yang Sehat
Di pagi hari, walaupun sudah terlambat, sebaiknya tetap sediakan waktu untuk sarapan yang baik. Menurut hasil studi Universitas Erlangen-Nürnberg, sarapan yang kaya protein menurunkan kadar kortisol pada darah dan menjaga keseimbangan gula darah. Telur baik untuk melawan stres. Sedangkan kopi yang terlalu banyak bisa menambah stres.
Foto: picture-alliance/dpa
Menikmati Kehijauan
Sebuah studi Universitas Essex tunjukkan, melewatkan waktu di kawasan hijau seperti taman atau hutan juga menurunkan kadar kortisol dan tekanan darah. Ini juga tren terbaru dari Jepang, dan disebut "Shinrin-yoku.“ Di Jepang dokter bahkan mengharuskan pasiennya berjalan-jalan di hutan, jika mereka menderita stres terlalu berat.
Foto: picture-alliance/ZB
Tinggalkan Kebiasaan Buruk
Konsumsi alkohol, rokok dan kofein yang terlalu banyak bisa meningkatkan tekanan darah. Untuk mengurangi stres, orang kerap dianjurkan untuk berhenti merokok sepenuhnya. Jika sering mengkonsumsi alkohol, sebaiknya mengurangi jumlahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Memberi Bantuan
Sumbangkan waktu untuk menolong orang lain, misalnya teman yang baru pindah rumah. Membantu orang lain, dalam bentuk apapun, bisa mengurangi stres.
Foto: auremar - Fotolia.com
Jangan Khawatir
Dunia tidak akan berhenti berputar, jika dapur tidak dibersihkan, atau pekerjaan lain tidak terselesaikan. Nantinya itu semua harus diselesaikan, tetapi mungkin tidak harus saat ini juga.
Foto: unitypix - Fotolia
Atur Waktu dengan Baik
Buatlah daftar tugas untuk membantu agar lebih terfokus pada hal yang paling penting untuk dilakukan. Lakukan tugas-tugas penting satu persatu. Misalnya, mulailah dengan mengatur satu bagian saja dalam hidup sehari-hari. Pertama-tama lemari, berikutnya meja kerja, kemudian dapur dan seterusnya.
Foto: Picture-Factory/Fotolia
Tidur Yang Cukup
Jika bisa tidur dengan baik, stres tidak terlalu mengganggu. Untuk bisa tidur dengan baik, semua alat elektronik harus dimatikan demikian halnya sumber cahaya di kamar tidur. Orang yang sering terganggu tidurnya, sebaiknya mulai sore hari menghindari minuman mengandung kofein. Keterkaitan antara stres dan kurang tidur sudah dibuktikan dalam sebuah studi dari Pennsylvania State University College.
Peneliti juga mengambil contoh darah untuk mengukur kadar hormon kortisol di dalam darah mereka. Kortisol adalah hormon yang kerap diasosiasikan dengan stres.
Hasil penelitian mereka menunjukkan, orang yang memiliki kadar kortisol tinggi dalam darah, hasil ujian ingatannya tidak sebaik orang-orang yang kadar kortisolnya digolongkan normal.
Di samping itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan ingatan mereka yang rendah, tampaknya sudah ada, bahkan sebelum simtom menurunnya ingatan muncul.
7 Tanda Anda Terlalu Banyak Bekerja
"Burnout" adalah istilah yang digunakan bagi efek psikologis dari beban pekerjaan berlebihan. Indikasinya ada, namun kerap tak jelas, hingga sering menyebabkan salah diagnosa penyakit lain. Coba cek di sini!
Anda merasa lebih sarkastis dari biasanya? Atau mengejek pekerjaan rekan yang biasanya jadi teman kerja terbaik? Coba cek diri dan beban pekerjaan yang mungkin sangat memberatkan sehingga membuat Anda lebih sinis dari biasanya. Merendahkan orang lain bisa jadi mekanisme untuk memerangi stres.
Foto: Fotolia/Jeanette Dietl
Ingin Lari dan Melupakan Segalanya
Pernah merasa ingin lari meninggalkan kantor menuju pulau terpencil untuk mendapat ketenangan? "Godaan" seperti ini bisa jadi tanda-tanda "burnout". Menghindar adalah salah satu mekanisme untuk menghadapi situasi berat. Orang berusaha menjauhi pekerjaan karena menginvestasikan terlalu banyak tenaga dengan harapan akan sukses.
Foto: Fotolia/fffranz
Terus Lakukan Kesalahan dalam Pekerjaan Mudah
Kurangnya perhatian atas detail tertentu adalah tanda-tanda peringatan Anda mungkin menderita "burnout." Kalau Anda merasa sulit mengingat sesuatu, atau untuk berkonsentrasi pada tugas rutin sehari-hari, peneliti menyarankan untuk berupaya mengurangi stres agar lebih bisa memfokuskan diri.
Foto: picture-alliance/dpa
Selalu Merasa Lelah
Apakah Anda selalu ingin menghabiskan hari Minggu yang indah untuk tidur seharian? Rasa letih seperti itu bisa jadi pertanda stres atau "burnout". Apa lagi jika Anda menyadari, bahwa tidur seharian pun tidak membuat Anda merasa lebih segar. Kelelahan emosional adalah isyarat bahwa Anda terlalu banyak bekerja.
Foto: Colourbox
Meragukan Diri Sendiri
Anda sudah bekerja keras di bidang yang Anda pilih sendiri. Jadi mengapa belakangan ini meragukan hasil kerja dan kemampuan Anda sendiri? Perasaan "kurang mampu" seperti ini juga simtom khas "burnout". Ini bisa dilihat pada berbagai profesi, mulai dari doker ahli bedah sampai atlit. Pikiran Anda berusaha mengelabui dfiri sendiri, sebagai upaya mengatasi beban pekerjaan yang makin banyak.
Foto: picture-alliance/dpa/Steffen
Sering Sakit
Sakit kepala dan tak kunjung hilang? Atau sakit ringan lain yang terus merongrong? Kalau dokter tidak bisa menemukan penyebabnya, mungkin Anda harus memeriksa jadwal kerja. Demikian saran pakar psikologi yang menemukan kaitan antara kesehatan fisik dan burnout. Kadang stres berat bisa ancam kesehatan. “Burnout” berat menyulut gangguan kesehatan tubuh, mulai flu sampai sakit jantung.
Foto: Colourbox
Mudah Kesal Karena Hal Kecil
Terus mengeluhkan bos yang tak adil dan kolega yang curang? Tentu itu semua bisa benar-benar terjadi. Tapi perasaan seperti ini juga bisa jadi tanda-tanda "burnout.” Untuk mengatasinya, para peneliti Asosiasi Ilmu Psikologi menganjurkan untuk mengecek kembali gaya kerja. Mungkin Anda terlalu berambisi sehingga bekerja berlebihan atau ingin sukses terlalu cepat. Penulis: ml/as (TIME, netdoktor)
"Penelitian kami mendeteksi berkurangnya ingatan dan menyusutnya volume otak pada orang setengah baya sebelum simtomnya muncul," demikian dijelaskan Dr. Justin B. Echouffo-Tcheugui, yang menulis studi tersebut. "Jadi sangat penting bahwa orang berusaha mencari jalan untuk mengurangi stres."
"Misalnya dengan tidur cukup, melakukan olah raga ringan, melakukan relaksasi dalam hidup sehari-hari, juga menanyakan kepada dokter tentang kadar kortisol mereka. Selain itu memakan obat untuk mengurangi kadar kortisol, jika diperlukan," tambahnya.
Ed.: ml/hp
Cara Jitu Tingkatkan Daya Ingat
Masalah ingatan bukan masalah yang timbul di usia lanjut saja. Yang daya ingat harus dijaga sejak muda. Caranya tidak sulit, tapi harus dilakukan setiap hari.
Foto: ktsdesign/Fotolia
Jangan Lupa Olah Raga
Kalau Anda melatih raga, Anda melatih pikiran. Olah raga aerobik sebabkan darah mengalir baik, dan ini menambah oksigen yang mengalir ke otak. Ini juga kurangi risiko penyakit seperti diabetes dan gangguan jatung, yang bisa kurangi kekuatan daya ingat. Sebaiknya pagi hari dimulai dengan olah raga. Ini jadikan orang sigap dan terfokus sepanjang hari. Paling baik olah raga yang perlu koordinasi.
Foto: FARS
Tidur Cukup
Selain bergerak, istirahat juga penting. Tidur cukup perlu untuk memastikan otak berada dalam keadaan tip-top setiap hari. Supaya hasilnya maksimal, usahakan tidur 7-9 jam tiap malam.
Foto: picture alliance/Beyond
Terus Stimulasi Otak
Menurut studi, terus menstimulasi kemampuan berpikir saat menjelang lanjut usia penting untuk mengurangi risiko demensia. Punya hubungan sosial, berinteraksi dengan orang lain, belajar kemampuan baru, main game yang menstimulasi otak seperti Sudoku sangat penting untuk menjaga kesehatan otak.
Foto: picture-alliance/dpa
Sadar Bila Stres
Stres kronis tidak hanya menyulitkan perasaan orang, tapi juga punya efek serius jangka panjang. Menurut studi, stres untuk jangka panjang bisa merusak sel-sel otak dan merusak area otak yang diperlukan untuk menyimpan ingatan baru, dan mengingat yang lama.
Foto: picture-alliance/robertharding
Makanan Yang Sehat
Sejumlah makanan secara signifikan membantu mencegah hilangnya ingatan. Makan buah dan sayuran adalah keharusan. Jangan lupa makan alpukat. Juga banyak makanan lain yang mengandung antioksidan dan membantu menjaga sel-sel otak. Juga penting, makanan yang mengandung asam lemak omega 3 seperti ikan salmon dan minyak zaitun.
Foto: Fotolia/fredredhat
Menulis dengan Tangan
Kalau ingin mengingat sesuatu, tulis dengan tangan. Itu menyebabkan aliran darah yang penuh oksigen ke areal otak yang bertanggungjawab untuk ingatan, dan benar-benar melatih bagian itu. Anda juga bisa menulis buku harian, mengirim e-mail untuk diri sendiri, menulis blog, dsb. Semua aktivitas itu meningkatkan kemampuan mengingat informasi.
Foto: colourbox
Mendengarkan Musik
Menurut riset, tipe musik tertentu sangat membantu untuk menjaga daya ingat. Informasi tertentu ang dipelajari saat mendengarkan lagu tertentu bisa kembali diingat, dengan mendengarkan lagu itu kembali dalam ingatan. Lagu dan musik bisa jadi petunjuk jika mencari ingatan tertentu.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Warnecke
Tertawa
Anda pasti pernah dengar pepatah: tertawa adalah obat terbaik. Ini tidak hanya berlaku untuk tubuh, melainkan juga dengan otak dan memori. Berbeda dengan reaksi emosional yang hanya terkait dengan bagian tertentu dalam otak, tertawa berefek pada sejumlah areal di seluruh otak.