Jerman dan beberapa negara lain dipuji atas penanganan pandemi yang dinilai baik. Apakah respons mereka bisa menarik para investor, juga dalam pandemi lain di masa depan?
Iklan
"Pandemi ini adalah peringatan bagi seluruh dunia, bagi pemerintahan dan bagi para investor," kata Hans Joachim Georg Karl dari lembaga perdagangan dan pembangunan PBB, UNCTAD, kepada DW.
Cara Jerman menangani wabah corona mendapat pujian dari banyak pihak. Beberapa negara lain juga dianggap berhasil mengendalikan pandemi corona, di Asia antara lain Korea Selatan dan Taiwan.
"Beberapa negara seperti Korea Selatan dan Jerman, yang memiliki perencanaan peredaman dan birokrasinya dapat menerapkan langkah-langkah dengan sangat cepat. Ini semacam jaminan kepada investor, bahwa dalam krisis di masa depan negara-negara ini dapat bertindak secara efisien dan cepat," ujarnya..
Dia menambahkan, investor juga cenderung memperhatikan tingkat kepercayaan publik dan kredibilitas penanganan pandemi yang efisien. Karena jika publik meragukan kemampuan pemerintah, sulit mengembalikan kegiatan ekonomi ke tingkat normal.
Kesiapan menghadapi pandemi
Investor umumnya dulu hanya akan memperhatikan kemungkinan menghemat anggaran, dan jarang melihat sistem perawatan kesehatan di suatu negara, termasuk kemampuannya menangani epidemi. Meskipun sebelum Covid-19 sudah ada wabah corona berbahaya seperti SARS pada tahun 2003.
Menurut Survei Global Investment Competitiveness (GIC) Bank Dunia dari tahun 2017, yang paling disorot para investor dalam mengambil keputusan investasi adalah stabilitas politik dan keamanan di suatu negara serta lingkungan hukum dan regulasinya. Setelah itu soal infrastruktur, kapasitas dan keterampilan tenaga kerja, dan biaya tenaga kerja yang rendah.
"Pandemi ini adalah pengalaman global yang mengguncang, jadi saya kira kesiapan menghadapi pandemi di masa depan juga akan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan investasi," kata Sara Johnson, Direktur Eksekutif bidang perekonomian global di IHS Markit kepada kepada DW.
"Pengalaman ini pasti akan membekas di benak siapa pun yang mengalaminya. Pandemi Ini jauh lebih merusak daripada yang pernah dibayangkan dalam beberapa dekade terakhir," tambahnya.
"Ketika perusahaan mencari lokasi baru untuk berinvestasi, mereka mungkin akan melihat terutama ke negara-negara, di mana sudah ada sistem kesehatan yang kuat, banyak penelitian yang dilakukan, dan ada universitas yang bagus," kata Hans Joachim Georg Karl.
Jerman Longgarkan Lockdown: Sekolah dan Rumah Ibadah Mulai Dibuka Kembali
Warga Jerman dapat bernafas lega setelah pemerintah melonggarkan lockdown. Sekolah, gereja, dan taman bermain kini dibuka kembali secara bertahap.
Foto: picture-alliance/empics/O. Humphreys
Katerdal Köln Kembali Dibuka
Jemaat di Jerman sekarang dapat berkumpul kembali di gereja, tidak hanya mengikuti misa dari streaming online. Namun, pembatasan secara ketat tetap diberlakukan oleh pemerintah - hanya 122 orang yang diizinkan menghadiri misa ini di Katedral Köln yang dapat menampung 800 orang. Jemaat tidak diperbolehkan bernyanyi - juga paduan suara masih ditiadakan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Becker
Kembali ke Sekolah - Untuk Sebagian Siswa
Hanya siswa yang akan menyelesaikan sekolah dasar atau menengah tahun ini yang dapat belajar kembali di sekolah pada hari Senin. Sementara murid-murid lain diharapkan juga dapat segera kembali masuk sekolah. Namun, taman kanak-kanak tetap ditutup.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Murat
Bermain di Taman Mulai 7 Mei
Negara-negara bagian di Jerman juga akan membuka kembali taman bermain mulai minggu ini secara bertahap. Mainan yang ditinggalkan di taman bermain di negara bagian berpenduduk terpadat di Jerman, Nordrhein-Westfalen, mungkin dapat dipertemukan kembali dengan pemiliknya pada hari Kamis, 7 Mei.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gerten
Jalan-jalan ke Kebun Binatang
Kebun binatang juga akan dibuka kembali di seluruh Jerman, meskipun pihak berwenang di Berlin dan tiga negara bagian Jerman lainnya sudah membuka situs tersebut sebelum hari Senin (04/05). Museum, galeri, monumen dan taman botani juga diharapkan dapat dibuka kembali.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Nietfeld
Selamat Tinggal Gaya Rambut Karantina
Salon rambut kembali dapat beroperasi, tetapi penata rambut dan pelanggan harus meminimalkan risiko penyebaran virus. Setelah menghabiskan lebih dari satu setengah bulan dalam lockdown dan hanya dapat menata atau menmotong rambut ‘ala kadarnya’, warga Jerman kini bisa kembali memiliki gaya rambut favorit mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Michael
Dapat Mengunjungi Teman Kembali - Di Beberapa Negara Bagian
Di sebagian besar wilayah Jerman, warga masih tidak diizinkan untuk bertemu dalam kelompok yang lebih besar dari dua orang. Negara bagian timur Sachsen-Anhalt telah mengizinkan pertemuan hingga lebih dari lima orang. Sementara itu, negara bagian Saarland juga mengizinkan warga untuk saling mengunjungi di rumah mereka. Keduanya adalah salah satu negara bagian yang paling parah dilanda di Jerman.
Foto: picture-alliance/W. Allgöwer
Bundesliga Jerman Segera Bermain
Stadion sepak bola tetap ditutup bagi pengunjung dengan peringatan pemerintah bahwa tidak ada acara publik berskala besar yang dapat diadakan sampai akhir Agustus. Tapi tim Bundesliga Jerman berharap untuk segera mulai bermain tanpa penonton langsung - dan penggemar mereka dapat menghabiskan waktu dengan bermain bola sendiri di rumah. (fs)
Foto: picture-alliance/dpa/R. Pfeil
Liga Jerman Bundesliga Segera Digelar Kembali
Stadion sepak bola tetap ditutup bagi penonton, sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan; sampai akhir Agustus acara publik berskala besar dilarang digelar. Tapi tim Bundesliga Jerman berharap untuk segera mulai bermain di stadion yang kosong tanpa penonton. (fs)
Foto: picture-alliance/empics/O. Humphreys
8 foto1 | 8
Saling menunggu
Kekokohan sistem perawatan kesehatan memang bisa memainkan peran menentukan, ketika investor mencari peluang baru untuk berinvestasi. Namun kebanyakan investor tidak akan buru-buru melakukan investasi saat ini, dan masih akan menunggu perkembangan pandemi selanjutnya.
Apalagi pemerintahan dan banyak perusahaan akan berada dalam tekanan keuangan dan beban utang yang besar. Ini akan membatasi kapasitas mereka melakukan investasi. UNCTAD memperkirakan, investasi asing langsung secara global akan turun 30-40% tahun ini.
"Ini adalah lingkungan yang sangat sulit untuk semua jenis investasi asing. Dunia berada dalam periode output ekonomi yang sangat berkurang, sehingga investasi masa lalu sudah lebih dari cukup untuk menghasilkan apa yang dibutuhkan saat ini. Jadi dalam waktu dekat, perusahaan justru akan mengurangi investasi," kata Sara Johnson dari IHS Markit. (hp/vlz)