220610 USA Afghanistan Schutzgeld
23 Juni 2010Menampung pasukan Amerika Serikat di Afghanistan adalah sebuah tugas yang sangat berat. Di satu sisi, karena jumlahnya yang mencapai10 ribu tentara, dan di sisi lain, karena hampir segala sesuatunya diimpor dari luar negeri. Bahan pangan, air, bensin dan amunisi. Semuanya diangkut dengan truk dari Pakistan atau negara-negara lain di wilayah sekitar ke lebih dari 200 pangkalan militer AS di Afghanistan. Barang-barang ini disimpan di gudang-gudang oleh militer AS dan mereka harus membayar biaya tinggi untuk ini. Delapan perusahaan di Afghanistan yang mengatur transportasi logistik tersebut mempunyai kontrak kerja senilai lebih dari 2,1 juta AS Dollar. Dan jumlah yang cukup tinggi tampaknya diterima orang-orang yang tidak suka dengan pemerintahan AS. Anggota parlemen AS dari kubu Demokrat, John Tierney, mengatakan kepada stasiun televisi CBS, bahwa "Uang pajak Amerika membiayai para panglima perang dan pihak-pihak lain yang mendukung korupsi di pemerintahan Afghanistan."
Tierney adalah ketua komite penyidik Kongres AS terkait dengan hal ini. Ia menyusun sebuah laporan sepanjang 79 halaman, dengan judul "Panglima Perang dan Komplotannya". Laporan ini dikutip oleh harian AS Washington Post.
Menurut laporannya, AS sering membayar uang perlindungan dalam jumlah besar supaya konvoi truk logistik AS tidak diserang. Para warlord Afghanistan disewa sebagai anak perusahaan dan mempekerjakan orang-orang yang ditugaskan untuk mengamankan truk-truk ini di perjalanan. Dengan ini keamanan konvoi AS dijamin di wilayah-wilayah kekuasaan para panglima perang Afghanistan. Untuk "jasa" ini, AS harus membayar antara 1500 sampai 15 ribu Dollar per truk. Salah satu warlord yang paling berpengaruh beroperasi di jalur penting, antara Kabul-Kandahar dan perusahaan transport yang bertanggungjawab di jalur ini adalah perusahaan milik dua sepupu Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Para anggota tim penyidik tidak menemukan bukti adanya pembayaran langsung kepada Taliban. Tetapi seorang manajer dari sebuah perusahaan transport memperkirakan, bahwa para pemberontak ini setiap pekannya mendapat sekitar dua juta Dollar. Apakah uang pajak AS sebenarnya membiayai persenjataan Taliban? Ketua tim penyidik Tierney mengatakan, "Kami khawatir tentang hal ini dan ini betul-betul bisa kami bayangkan."
Menurutnya hasil penyelidikan ini sangat mengejutkan. Atas pertanyaan, siapa yang tahu tentang situasi ini, dijawab di laporan penyelidikan, bahwa para petugas logistik di lokasi sama sekali tidak tahu apa-apa karena mereka tidak punya urusan dengan masalah keamanan. Sebaliknya, kementerian pertahanan di Washington tahu, bahwa sebagian uang pajak AS jatuh ke tangan para panglima perang dan anggota kelompok pemberontak Afghanistan. Ini artinya: Untuk menjamin keamanan konvoinya, pemerintahan AS menggerogoti upayanya sendiri untuk meredam korupsi di Afghanistan dan untuk menstabilisasi negara tersebut.
Sabine Müller / Anggatira Gollmer
Editor: Asril Ridwan