Apakah Rusia akan Menyerang Ukraina dengan Senjata Nuklir?
Roman Goncharenko
24 Mei 2024
Rusia mulai berlatih senjata nuklir taktis di dekat perbatasan Ukraina. Namun, para ahli tidak berpikir bahwa serangan akan segera dilancarkan karena dianggap lebih sebagai gertakan politik.
Iklan
Rusia memulai manuver senjata nuklir taktis yang diumumkan pada awal Mei. Tahap pertama dari latihan perang tersebut meliputi persiapan dan penggunaan senjata nuklir nonstrategis, berlangsung di bagian selatan Rusia dekat perbatasan Ukraina, demikian diumumkan Kementerian Pertahanan di Moskow Selasa (21/05).
Manuver-manuver ini akan dilakukan oleh unit pertahanan udara dan unit rudal angkatan laut. Disebutkan, tujuannya untuk "meningkatkan kesiapan pasukan nuklir non-strategis."
Area cakupannya tidak hanya wilayah kedaulatan Rusia, tetapi juga Krimea, yang dianeksasi secara ilegal pada tahun 2014, sekaligus empat wilayah di Ukraina bagian tenggara yang sebagian telah diduduki Rusia.
10 Alutsista Rusia yang Buat Gentar Amerika
Sejak perang dingin berakhir militer Rusia berkutat dengan sistem alutsista yang usang. Namun negeri beruang merah itu mulai bangkit. Inilah sistem persenjataan yang bisa melontarkan Rusia kembali menjadi negara adidaya
Foto: picture-alliance/dpa
T-14 Armata
T-14 Armata adalah tank tempur utama generasi kelima yang diluncurkan awal 2015 silam oleh Rusia. Dalam cetak birunya tank ini bahkan bisa dimodifikasi menjadi kendaraan tempur robotik. Baru-baru ini Rusia mengumumkan T-14 akan dilengkapi dengan meriam berkaliber 152 mm yang mampu "menembus pelat baja setebal satu meter," kata Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin kepada Russian Today.
Foto: Reuters/Host Photo Agency/RIA Novosti
Kapal Jelajah Tempur Pyotr Velikiy
Monster laut bertenaga nuklir ini adalah senjata paling mematikan milik armada utara Rusia yang beroperasi di Samudera Atlantik. Pyotr Velikiy atau "Peter yang Agung" adalah satu dari empat kapal jelajah tempur kelas Kirov yang ada saat ini. Oleh NATO Pyotr Velikiy dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk" lantaran daya rusaknya yang besar dan kemampuannya menghancurkan rudal balistik.
Foto: AFP/Getty Images
Sukhoi T-50
Kendati tertinggal dari AS dalam pengembangan jet tempur siluman, Russia tak lantas bergeming. Sejak uji terbang perdana 2010 silam, jet tempur siluman yang merupakan hasil kerjasama strategis dengan India itu akan mulai diproduksi massal tahun 2017. Tapi belakangan kedua negara berseteru soal pembiayaan proyek. Terakhir India berniat membeli cetak biru T-50 seharga 3,7 milyar US Dollar dari Rusia
Foto: DMITRY KOSTYUKOV/AFP/Getty Images
Peluru Kendali S-400
Kemampuannya menghancurkan target dalam radius 400 kilometer dengan kecepatan hingga 17.000km/jam membuat S-400 jadi mimpi buruk buat setiap pilot. Saking ampuhnya, AS terpaksa merumahkan semua jet tempurnya ketika Rusia menempatkan satu batalyon S-400 di pangkalan udaran Khmeimim, Suriah. Diperkenalkan 2007 silam, kini Rusia sudah mulai mengembangkan varian rudal termutakhir, yakni S-500
Foto: picture alliance/dpa/A.Vilf
Sukhoi SU-35
Dikembangkan buat menandingi F16 milik AS, jet tempur generasi keempat Rusia ini malah mempermalukan rivalnya yang jauh lebih mahal dan canggih, yakni jet siluman F35. Belum lama ini Pentagon harus mengakui kemampuan taktis F35 masih kalah jauh ketimbang jet tempur buatan Sukhoi tersebut. Keunggulan terbesar SU-35 adalah daya jelajahnya yang tinggi dan kemampuan bermanuver yang sulit ditandingi
Foto: picture-alliance/dpa
Roket Hipersonik Yu-71
Rusia sejak lama mengimpikan sebuah roket hipersonik berhulu ledak nuklir. Dengan kode rahasia "project 4204," negeri beruang merah itu berhasil menciptakan sebuah monster yang tidak cuma mampu melesat dengan kecepatan 12.000 km/jam, melainkan juga lincah dan mudah dikendalikan. Dalam laporan Jane’s Intelligence Review, analis menilai Yu-71 akan mampu menembus sistem pertahanan NATO dengan mudah.
Foto: Reuters/Kyodo
Helikopter Tempur Mil Mi-28N
Oleh NATO helikopter tempur yang satu ini dijuluki "Havoc" alias malapetaka. Dibandingkan Apache Longbow buatan Boeing yang digunakan AS, Mil Mi-28 mampu terbang lebih cepat dan membawa lebih banyak persenjataan. Helikopter ini didesain untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja, serta memiliki kemampuan terbang malam hari.
Foto: Reuters/T. Makeyeva
Kapal Induk Admiral Kuznetsov
Admiral Kuznetsov adalah satu-satunya kapal induk di dunia yang dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan anti balistik udara dan kapal selam. Pada prinsipnya kapal yang diluncurkan tahun 1990 ini tidak memerlukan banyak kapal pendamping layaknya kapal induk Amerika Serikat. Uniknya, Admiral Kuzentsov nyaris jatuh ke tangan Ukraina ketika Uni Sovyet runtuh di tahun 1991.
Foto: picture alliance/dpa/Sana
Tupolev Tu-160M
Saat ini Tu-160M adalah pesawat pembom terbesar dan terberat di dunia. Ironisnya oleh para pilot Rusia monster langit ini dijuluki "angsa putih," karena bentuknya yang dinilai menyerupai satwa pendamai tersebut. Sejak 2014 silam Tu-160M dimodernisasi untuk menggandakan kemampuan tempurnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Kapal Selam Nuklir Yury Dolgorukiy
Sejak beberapa tahun terakhir Russia meninggalkan desain kapal selam raksasa dan beralih ke desain yang lebih kecil tapi maut. Kendati wujudnya jauh dari kesan menyeramkan, Yuri Dolgorukiy disegani lantaran memiliki sistem kedap suara yang membuatnya sulit dideteksi. Selain itu kapal selam pertama kelas Borei ini juga diperkuat dengan 16 rudal RSM-56 Bulava berhulu ledak nuklir.
Foto: picture-alliance/dpa
10 foto1 | 10
Kritik berdatangan dari Barat
Para pejabat negara-negara Barat telah berulang kali mengkritik pimpinan Rusia karena membuat ancaman nuklir. Putin belum secara terbuka mengancam serangan nuklir, meskipun ia telah memperingatkan Barat akan kemungkinan perang nuklir jika terjadi konfrontasi langsung.
Di sisi lain, Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia dan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, dalam beberapa kesempatan secara terbuka mengancam penggunaan senjata nuklir. Ancaman yang sama sekali lagi diungkapkannya pada hari Senin (20/05).
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, juga mengaitkan latihan senjata nuklir taktis ini dengan pernyataan para politisi Barat, mengenai kemungkinan pengerahan pasukan mereka di Ukraina, dan secara khusus menyebut nama Presiden Prancis Emmanuel Macron. Peskov menegaskan tentang "babak baru ketegangan yang semakin meningkat."
Serangan nuklir ke Ukraina 'tidak masuk akal'
Para ahli yang diwawancarai DW sepakat bahwa penggunaan senjata nuklir di Ukraina sangat tidak mungkin dan tidak ada gunanya.
"Dari sudut pandang militer, penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina, tidak masuk akal dalam situasi apa pun," kata Pavel Podvig dari Institut Penelitian Perlucutan Senjata PBB. Rusia tidak akan dapat benar-benar mempraktikkan serangan selama latihan, hanya prosedur penggunaan senjata, menurut ahli tersebut.
Nikolai Sokov dari Pusat Perlucutan Senjata dan Non-Proliferasi Wina meyakini, tidak pernah ada rencana untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina - bahkan pada musim gugur 2022 ketika tentara Rusia menarik diri dari wilayah Kharkiv dan Kherson.
Bencana Chernobyl
Partikel radioaktif dalam jumlah besar membumbung ke udara di Soviet barat dan Eropa. Satu bencana nuklir yang tidak akan pernah terlupakan.
Foto: Konrad Zelazowski/IMAGO
Simbol Risiko Energi Nuklir
Tanggal 26 April 1986, Uni Sovyet diiguncang bencana terbesar dalam sejarah energi nuklir. Reaktor dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Ukraina, meledak. Sebelum bencana terjadi, tidak banyak orang yang mengenal nama Chernobyl. Tapi setelahnya, Chernobyl menjadi simbol risiko energi nuklir.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Dampak Mengerikan
Kehancuran tampak di wilayah sekitar reaktor, seperti taman hiburan di Pripyat. Foto ini diambil pada tahun 2010, 24 tahun setelah bencana. Beberapa hari setelah reaktor meledak, seluruh penduduk kota kecil Pripyat yang berjumlah sekitar 47.000 dievakuasi. Sampai sekarang jumlah pasti korban jiwa belum diketahui.
Foto: picture alliance / dpa
Langkah Pertama
Dengan masker gas dan pakaian pelindung, anggota unit khusus mengukur tingkat radioaktivitas di zona bahaya. Satu tugas maut. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO, 125.000 pekerja menderita penyakit berat setelahnya. Setelah ledakan di reaktor nomor 2 PLTN Chernobyl, wilayah dalam radius 30 km dinyatakan sebagai zona berbahaya.
Foto: picture-alliance / dpa
Ketakutan
Unsur radioaktif yang terlepas ditiupkan angin menyebrang ke negara-negara lain. Melalui lapisan atmosfer yang lebih tinggi, radiasi mencapai wilayah Skandinavia dan Eropa Barat. Kekhawatiran akan terkena radiasi muncul di mana-mana. Misalnya, 10 hari setelah bencana, taman-taman bermain untuk anak-anak di kota Wiesbaden, Jerman, ditutup.
Foto: picture-alliance / Roland Witschel
Pembatasan
Beberapa hari setelah bencana, warga Eropa Barat harus menerima berbagai pembatasan. Seperti tampak dalam foto, kolam renang umum yang ditutup di kota München. Ini tidak seberapa sulit untuk dihadapi dibanding pertanyaan bahan makanan apa yang masih aman. Jamur dinilai terkontaminasi berat dan tidak dapat dikonsumsi.
Foto: picture-alliance / Klaus-Dieter Heirler
Makanan Berbahaya
Seorang ilmuwan di Universitas Freiburg meneliti, apakah sayuran terkena radiasi atau tidak. Tanaman pangan yang ditanam di tempat terbuka di mingu-minggu pertama bencana rentan terkontaminasi. Banyak bahan makanan yang harus dimusnahkan.
Foto: picture-alliance / AFP
Polusi Tanah
Dua pekerja meneliti sayuran di sebuah ladang di Allensbach, dua minggu setelah bencana meletus. Setelah sekitar dua minggu, tingkat radioaktivitas di udara beranjak normal, akan tetapi di tanah tidak. Tanaman pangan harus rutin dikontorl sampai beberapa minggu setelah bencana.
Foto: picture-alliance / dpa
Radiasi Berbahaya
Akibat dari radiasi Chernobyl, banyak anak yang terlahir cacat. Belarusia memiliki angka tertingi di dunia anak penderita kanker tiroid. Sekitar 600.000 orang terpapar radiasi yang tinggi. Menurut perkiraan, 7.000 anggota penyelamat meninggal akibat paparan radiasi.
Foto: picture-alliance / dpa
8 foto1 | 8
Latihan senjata nuklir sebagai peringatan bagi Barat
Eskalasi nuklir telah menjadi salah satu ketakutan terbesar Barat sejak awal invasi Rusia. Para politisi dan pakar Barat mengatakan, inilah alasan mengapa barat memasok senjata secara perlahan dan terukur ke Ukraina.
Mathieu Boulegue, seorang peneliti di Wilson Center di AS mengatakan, Moskow hanya mengandalkan respons ini. Dia tidak percaya bahwa latihan nuklir yang direncanakan Rusia "semata-mata disebabkan oleh sikap Prancis."
Menurutnya, latihan-latihan itu adalah bagian dari "intimidasi dan gertakan yang terus-menerus” dari Kremlin, dan ia berpendapat bahwa tujuannya adalah untuk mematahkan tekad Barat untuk mendukung Ukraina.
Putin juga ingin menampilkan dirinya sebagai "pemimpin yang kuat", terutama menjelang 9 Mei, ketika Rusia merayakan kemenangan Soviet atas Nazi Jerman, menurut Boulegue.
Sebagian besar ahli melihat pengumuman terbaru ini sebagai peringatan bagi Barat. "Tidak ada yang baik dari sinyal politik ini, tapi kita harus mencoba untuk menerimanya dengan bijaksana," kata Podvig. (fr/as)