Jemen El Kaida
2 Februari 2010Sejak enam tahun lalu, aparat keamanan Yaman berusaha menumpas kaum pemberontak Houthi, di bagian barat laut negeri ini. Meskipun terus dilakukan upaya untuk melakukan gencatan senjata dengan kaum pemberontak dari kelompok Syiah ini, pertempuran terus berkobar. Pertempuran di bagian utara yang berbatasan dengan Arab Saudi, merupakan masalah kritis yang membenani Yaman.
Masalah lainnya adalah upaya bagian selatan Yaman, yang dulu merupakan Repubik Sosialis, untuk kembali memisahkan diri. Bagian selatan ini bergabung dengan bagian utara Yaman pada tahun 1991. Di bagian selatan semakin mencuat rasa tidak puas, karena merasa dirugikan bagian utara. Berbagai konflikpun terjadi menyertai usaha pemisahan diri ini.
Masalah ketiga yang dilihat dunia internasional adalah semakin kuatnya kelompok al Qaida di Yaman. Sebagian besar pelaku dan dalang serangan 11 September berasal dari Arab Saudi dan Yaman. Setelah serangan tersebut, mereka dengan cepat mendapatkan dukungan di negara ini. Warga Nigeria yang diduga akan meledakkan sebuah pesawat penumpang Amerika Serikat bulan Desember 2009 menyiapkan dirinya di Yaman.
Pemerintah pusat di Sana'a sangat lemah untuk mencegah terus berkembangnya jaringan Al Qaida, yang semakin mengokohkan basis barunya. Presiden Abdullah Saleh, yang telah berkuasa selama 30 tahun, menunjukkan kecemasannya bila melakukan langkah bersama dengan Amerika Serikat.
Secara demonstratif ia menolak keterlibatan langsung Amerika Serikat di negaranya. Padahal militer Amerika Serikat sejak lama telah aktif di Yaman. Tidak hanya melatih aparat keamanan, melainkan juga terlibat dalam aksi serangan udara. Alasan ditingkatkannya serangan udara Amerika Serikat adalah bergabungnya anggota kelompok Al Qaida di Arab Saudi dan Yaman, dengan membentuk apa yang dsebut kelompok Al Qaida di semenanjung Arab".
Penggabungan ini merupakan ancaman bagi Arab Saudi. Dengan demikian Yaman sebagai basis baru kelompok Al-Qaida akan semakin berbahaya, sehubungan dengan dijalinnya kerjasama dengan kelompok radikal di Somalia. Kerjasama antara kelompok radikal tersebut dapat mengganggu jalur pelayaran internasional di kawasan Laut Merah. Di kawasan ini, dunia internasioal tidak berdaya menghadapi para bajak laut dari Somalia.
Sementara itu kelompok radikal ini juga berusaha untuk mendorong warga Muslim di negara Afrika Timur, seperti Kenya dan Tansania untuk bergabung dalam melakukan perlawanan terhadap negara-negara Barat. Perkembangan yang terlihat di Yaman dan negara tetangganya di bagian timur Afrika, sejak lama telah menjadi kenyataan di Pakistan.
Setelah terguling, kelompok Taliban di Afganistan memindahkan pusat kekuasaan ke Pakistan. Dan dari negara ini mereka menyusun kekuatan dan kembali melancarkan serangan ke Afghanistan. Usaha Amerika Serikat untuk membatasi dan mencegahnya sampai sekarang mengalami kegagalan. Hal itu. antara lain disebabkan, serangan roket bukan cara yang ampuh untuk memerangi teroris, entah itu di Afghanistan, Pakistan, Somalia maupun di Yaman.
Peter Philipp/Asril Ridwan
Editor:Agus Setiawan