Aparat Keamanan Berupaya Atasi Penjarahan
11 November 2013 Diperkirakan lebih dari 10.000 orang meninggal dunia ketika salah satu badai terkuat mengoyak sebagian besar wilayah kepulauan Filipina. Kota Tacloban salah satu daerah yang paling parah.
Petugas penyelamat berjuang untuk memberikan bantuan kepada ribuan korban yang kelaparan dan kehilangan tempat bernaung di Tacloban, kota berpenduduk 220.000 jiwa dan merupakan ibukota provinsi Leyte.
Mengatasi penjarahan
Tapi tugas mengantarkan bantuan menjadi lebih sulit akibat aksi penjarahan. Sejak kemarin, massa membobol supermarket dan bahkan merampok konvoi bantuan dari Palang Merah. Aksi penjarahan itu dipicu rasa panik dan kekacauan menghantui kawasan bencana. Penduduk yang terancam bencana kelaparan menjarah pusat-pusat perbelanjaan untuk mencari makanan dan air minum. Dua hari usai badai mengamuk korban yang selamat masih menunggu bantuan yang datang tersendat.
Situasi di Tacloban mengenaskan. "Toko-toko dijarah dan penduduk bahkan berusaha menjarah bank dan ATM," kata Roger Marcado, Gubernur Provinsi Leyte Selatan, provinsi tetangga. Sebuah foto dari kantor berita dpa menunjukkan seorang pemilik toko yang memegang senjata di depan tokonya untuk menakut-nakuti penjarah.
Kurang polisi
Juru bicara kantor pertahanan sipil kantor Reynaldo Balido mengatakan, pemulihan hukum dan ketertiban di Tacloban serta kawasan lainnya kini menjadi salah satu "prioritas utama".
"Kami telah mengirim pasukan ke sana, bukan hanya polisi tapi bahkan angkatan bersenjata," kata Balido.
Menanggapi kritik bahwa tidak terlihatnya polisi di daerah itu, Balido mengatakan: "Kami harus memeriksa itu dan jika perlu, kami akan menginformasikan kepada polisi nasional dan angkatan bersenjata untuk mengirim lebih banyak pasukan ke daerah.“
Pada saat mengunjungi kawasan Tacloban, Presiden Filipina Benigno Aquino mengatakan mengatasi aksi penjarahan menjadi masalah yang diperhatikan,“Polisi setempat juga bahkan menjadi korban," kata juru bicara Kepolisian Nasional Filipina, Inspektur Senior Reuben Sindac.
Pembersihan puing
Dia mengatakan kepolisian nasional telah mengirim lebih dari 400 polisi ke daerah tersebut, 169 di antaranya adalah anggota pasukan komando dari Angkatan Aksi Khusus Filipina.
Juru bicara militer Letnan Kolonel Ramon Zagala mengatakan 100 tentara telah dikirim untuk membantu polisi memulihkan hukum dan ketertiban di Tacloban.
Zagala mencatat bahwa sudah ada divisi infantri lebih dari 4.000 tentara yang berbasis di sekitar Samar, tetapi mereka tidak bisa bergerak leluasa sepenuhnya karena infrastruktur yang hancur.
Zagala menambahkan 500 teknisi telah dikirim untuk membantu membersihkan daerah puing-puing dan kembali membangun kembali saluran komunikasi.
ap/hp(dpa/rtr)