Apple dan Facebook Bekukan Sel Telur Karyawan Perempuan
17 Oktober 2014
Apple dan Facebook melontarkan program menarik yang kontroversial untuk menanggulangi kekurangan pakar IT perempuan dengan menawarkan pembekuan sel telur untuk karyawan yang ingin berkarir dan siap menunda kehamilan.
Iklan
Minimnya pakar IT perempuan sudah bukan rahasia lagi. Sektor kerja itu sejauh ini tetap menjadi dominasi kaum pria. Untuk mencegah agar karyawan perempuan berpotensi yang sudah ada tidak melakukan jeda hamil dan melahirkan di saat awal karir, Facebook dan Apple menawarkan program pembekuan sel telur.
Tujuannya, karir jalan terus dengan menunda kehamilan, dalam arti di kemudian hari, karyawan perempuan masih tetap bisa punya anak. Sel telurnya yang sudah dibekukan bisa dibuahi. Mulai Januari 2015, Apple akan menyiapkan dukungan dana sebesar 20,000 US Dollar untuk karyawati tetap atau kontrak, yang bersedia mengikuti prosedur penundaan kehamilan.
Usia paling produktif
Menurut Shelley Correll, direktur Institut Clayman untuk masalah gender di Universitas Stanford, problem yang dihadapi pekerja perempuan, terkait usia paling produktif saat berkarir dan dalam waktu bersamaan juga memasuki siklus reproduksi paling optimal, bisa dipecahkan dengan cara menggeser waktu reproduksi ke kemudian hari.
"Kami ingin terus memberdayakan perempuan untuk mengerjakan yang terbaik dalam kehidupannya dan sekaligus memiliki keluarga serta membesarkan anak," ujar sebuah pernyataan dari Apple.
Sementara NBC News melaporkan Facebook telah mulai melakukan program "pembekuan telur" untuk tujuan non medis. Seorang jurubicara Facebook menyebutkan, perusahaan merespon tuntutan dari karyawan serta alasan lainnya.
Perempuan di Puncak Perusahaan Dunia
Posisi puncak perusahaan internasional jarang diduduki perempuan. Tapi sesungguhnya mereka eksis. Majalah Amerika Serikat "Fortune" menghimpun 50 perempuan manajer top dunia. Tapi tak ada yang berasal dari benua Eropa.
Foto: Reuters
Mary Barra
Menurut daftar yang dikeluarkan majalah Fortune, pimpinan baru produsen mobil General Motors (GM) ini menduduki urutan pertama manajer perempuan yang paling kuat di dunia. Mary Barra yang berusia 52 tahun adalah perempuan pertama yang menjadi pimpinan GM. Latar belakang pendidikannya adalah teknik elektro dan ekonomi.
Foto: picture-alliance/dpa
Virginia Rometty
Dengan nilai saham sekitar 200 miliar dollar AS, perusahaan teknik informatika IBM menjadi salah satu perusahaan yang paling bernilai di dunia. Virginia "Ginni" Rometty memimpin perusahaan ini sejak tahun 2012. Tujuannya terutama untuk membuka pasar agar bisa lebih go internasional, misalnya di Afrika.
Foto: Reuters
Indra Nooyi
Perusahaan Amerika Serikat, PepsiCo merupakan produsen makanan terbesar kedua di dunia. Indra Nooyi menjalankan perusahaan ini sejak tahun 2006. Di bawah kepemimpinannya, penjualan produknya di luar Amerika Serikat meningkat lebih dari dua kali lipat. Perempuan kelahiran India ini lulus ekonomi dari sekolah manajerial. Sebelum memimpin PepsiCo, ia mengelola beberapa perusahaan besar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Maria das Gracas Silva Foster
Sudah 24 tahun Maria das Gracas Silva Foster bekerja di perusahaan energi Petrobras dan menjadi pemimpin perempuan pertama perusahaan energi itu. Perempuan Brasil berusia 60 tahun ini memiliki beberapa gelar universitas, dalam bidang kimia, nuklir dan ekonomi. Petrobras adalah perusahaan gas dan energi yang terbesar di Amerika Latin
Foto: Antonio Scorza/AFP/Getty Images
Ellen J. Kullmann
Perusahaan kimia AS DuPont memproduksi antara lain produk dengan material teflon dan pakaian pelindung dengan serat sintetis khusus. Insinyur mekanik ini melakukan reorganisasi perusahaan, yang jelas ditujukan untuk pasar internasional. DuPont adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia dalam industri kimia dan beroperasi di sekitar 80 negara.
Foto: Eric Piermont/AFP/Getty Images
Irene Rosenfeld
Mondelez International adalah produsen makanan terbesar ketiga di dunia. Sejak tahun 2006, Irene Rosenfeld memimpin perusahaan ini. Latar belakang pendidikannya psikologi dan ia pun memiliki gelar doktor dalam bisnis administrasi. Di bawah kepemimpinan Rosenfeld, Mondelez sekarang menjadi produsen cokelat terbesar di dunia.
Foto: Carl Court/AFP/Getty Images
Marillyn Hewson
Ia menjadi seorang pemimpin perempuan di perusahaan teknologi pertahanan Lockheed Martin. Perusahaan AS ini terutama aktif di sektor militer dan penerbangan sipil, bahkan juga industri ruang angkasa. Sejak awal tahun 2013, Marillyn Hewson menjalankan bisnis ini dan diharapkan dapat memperluas pangsa pasar ke tatanan internasional.
Foto: Getty Images
Meg Whitman
Sejak 2011 Meg Whitmen memimpin perusahaan Hewlett-Packard, yang merupakan salah satu produsen komputer terbesar internasional. Ia harus mengangkat perusahaan yang sempah goyah ini untuk kembali bangkit. Pada saat bersamaan, tahun 2008 Whitman sempat mencalonkan diri sebagai gubernur Kalifornia.
Foto: Getty Images
Patricia Woertz
Dengan memiliki 30.000 karyawan, The Archer Daniels Midland Company menjadi salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia. Tahun 2006, Patricia Woertz duduk sebagai manajer perusahaan. Sebelumnya, perempuan 70 tahun ini menduduki posisi pejabat senior di perusahaan besar seperti Gulf Oil dan Chevron. Menurut "Forbes", Woertz salah satu dari sepuluh wanita paling berpengaruh di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
Gail Kelly
Sejak 2008, bank terbesar di Australia, Westpac Group, dipimpin oleh Gail Kelly. Di bawah kepemimpinannya, lembaga keuangan ini naik kelas menjadi bank terbesar di negara itu dan menjadi salah satu perusahaan paling sukses di Australia. Akhir tahun 2009, ia menaikkan bunga pinjaman di bank yang menyulut kemarahan warga. Namun ia berkilah bahwa ia hanya ingin agar warga gemar menabung.
Foto: Getty Images
Marissa Mayer
Marissa Mayer pindah dari perusahaan raksasa internet Google ke Yahoo pada tahun 2012, dimana ia kemudian menjadi direktur utamanya. Meskipun ilmuwan informatika ini merupakan salah satu dari 50 perempuan di puncak perusahaan, namun ia belum berhasil masuk dalam 15 besar pilihan majalah "Fortune".
Foto: Reuters
11 foto1 | 11
Saat ini kuota karyawan perempuan di Facebook mencapai sekitar 30 persen. Perhitungan matematis dari perusahaan yang dikomandani Mark Zuckerberg ini adalah, program menunda kehamilan akan atraktif, jika perusahaan mengambil alih ongkosnya.
Tidak ada jaminan bisa hamil
Tren yang makin marak di kalangan perempuan di Amerika Serikat saat ini adalah, menunda kehamilan hingga usia 35 tahun. Sebab di atas usia 35 tahun, risiko saat kehamilan akan bertambah dan terus meningkat seiring bertambahnya usia.
Sementara program pembekuan sel telur belum populer karena ongkosnya sangat mahal. "Perempuan yang membekukan sel telurnya tahun ini jumlahnya sekitar 400 orang," ujar Dr.Nicole Noyes dari pusat kebidanan Universitas New York kepada kantor berita.
Walaupun teknik pembekuan sel telur kini makin canggih, namun para ahli memperingatkan risiko yang harus dihadapi. "Penting bagi kaum perempuan yang membekukan sel telurnya untuk mengetahui, bahwa teknologi itu tidak menjamin bisa terjadinya kehamilan," ujar pernyataan para pakar. Diingatkan, metode ini, tetap tidak bisa memberikan jaminan keberhasilan seratus persen .