3 Besar Teknologi Raup Laba US$ 50 Miliar dalam 3 Bulan
29 Juli 2021
Apple, Microsoft dan perusahaan induk Google, Alphabet, mencapai laba lebih dari 50 miliar dolar AS dalam kuartal terakhir dari April-Juni. Di tengah pandemi, raksasa teknologi internet menang besar.
Iklan
Perusahaan teknologi Apple, Microsoft dan Alphabet, induk perusahaan mesin pencari Google, hari Selasa (28/07) melaporkan keuntungan gabungan lebih dari 50 miliar dolar AS hanya pada kuartal terakhir bulan April sampai Juni. Peningkatan permintaan konsumen di tengah meluasnya pandemi mempercepat tren belanja online, kata para analis.
Ketiga perusahaan saat ini memiliki nilai pasar gabungan senilai 6,4 triliun dolar, lebih dua kali lipat di atas nilai pasar saat pandemi dimulai Maret tahun lalu.
Apple mengatakan, laba kuartalannya meningkat hampir dua kali lipat di tengah membaiknya belanja konsumen yang "semakin optimis" ketika pembatasan virus corona mulai dilonggarkan. Omset Apple melonjak 36 persen dibanding tahun lalu dan mencatat rekor baru perusahaan.
"Kuartal ini melihat tumbuhnya rasa optimisme konsumen di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, mendorong harapan baru untuk masa depan yang lebih baik," kata Direktur Utama Apple Tim Cook dalam konferensi video.
"Kami baru memasuki babak awal 5G, tetapi kinerja dan kecepatannya yang luar biasa telah memberikan dampak yang signifikan," tambahnya.
Laba Apple naik menjadi 21,7 miliar dolar AS karena pertumbuhan penjualan iPhone dan layanan digital.
Alfabet: keuntungan melonjak saat iklan melonjak
Berkat iklan ritel, hiburan, dan iklan perjalanan di mesin pencari Google dan platform video YouTube, laba kuartalan Alphabet naik hampir tiga kali lipat.
Iklan
"Ada gelombang peningkatan aktivitas online di banyak bagian dunia, dan kami bangga bahwa layanan kami membantu begitu banyak konsumen dan bisnis," kata Direktur Utama Alphabet Sundar Pichai. Dia mengatakan, kesuksesan tersebut dicapai dengan investasi jangka panjang dalam kecerdasan buatan dan komputasi awan.
Selama kuartal terakhir April sampai Juni, Alphabet melaporkan labanya naik hampir tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 18,5 miliar dolar AS. Total omsetnya melonjak 62 persen menjadi 61,88 miliar dolar AS.
Microsoft: Bekerja dari rumah menguntungkan perusahaan
Microsoft melaporkan laba kuartalan sebesar 16,5 miliar dolar AS, naik 47 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Laba perusahaan meningkat karena tingginya permintaan akan perangkat lunak dan layanan komputasi awan untuk bekerja dan belajar jarak jauh selama masa pandemi.
Tetapi Microsoft mengatakan, masalah pasokan mempengaruhi divisi komputasi pribadinya, yang tumbuh hanya 9% antara April dan Juni, termasuk untuk produk andalan berbasis Surface dan Windows.
hp/gtp (afp, ap)
Produk Ini Justru Booming di Jerman Saat Corona
Pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu memaksa berbagai bisnis gulung tikar. Tapi uniknya, beberapa sektor usaha di Jerman justru booming karena perubahan perilaku sosial warganya.
Foto: Kaarsten - Fotolia.com
Puzzle
Tahun 2020, penjualan Ravenburger, perusahaan pembuat puzzle, mainan, dan buku, meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi senilai 632 juta euro. Perusahaan ini menjual 32 persen puzzle lebih banyak, yakni sekitar 28 juta puzzle.
Foto: picture alliance/dpa
Model kereta api
Kereta api dalam bentuk miniatur ini sangat digemari di Jerman. Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer (foto) juga salah seorang penggemarnya. Produsen model kereta api terkenal Märklin, bulan November 2020, mencatat 50 persen pesanan lebih banyak dari bulan sebelumnya. Sejak lockdown pertama di bulan Maret dan April, Märklin kerap mencatat keuntungan.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Alat fitnes
Selama lockdown, di Jerman tempat gym untuk olahraga juga tutup. Akibatnya, harga-harga alat fitnes juga meningkat tajam. Badan Statistik Jerman melaporkan, di bulan Desember 2020, penggemar olahraga harus mengeluarkan uang 13,1 persen lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Foto: Reuters/P. Nicholls
Sepeda
Musim panas tahun lalu, toko-toko sepeda di Jerman kebanjiran pelanggan. Sejak pandemi, banyak warga yang lebih memilih naik sepeda dibandingkan kendaraan umum seperti bus dan trem. Menurut survey IfD (Instituts für Demoskopie Allensbach), jumlah warga yang bersepeda naik 5 persen dari tahun sebelumnya menjadi 22 persen.
Foto: picture-alliance/dpa Themendienst
Sepatu Hiking
Banyak warga Jerman yang di akhir pekan memilih untuk hiking di tengah alam hijau. Apalagi saat pandemi. "Hiking sebagai aktivitas olahraga alam individu naik daun karena pandemi," kata Asosiasi Hiking Jerman (DWV). Pemasukan tidak bertambah drastis karena harga sepatu hiking dan tongkat jalan tidak semahal sepeda listrik misalnya. Namun, angka pembelian tetap meningkat.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Schutt
Layanan streaming film
Netflix, Amazon Prime, Disney+, semakin banyak pilihan untuk layanan streaming film. Selama pandemi, tidak heran semakin banyak orang yang berlangganan untuk menghilangkan rasa bosan di rumah, karena bioskop di Jerman juga tutup saat lockdown. Netflix misalnya mengumumkan, The Queens Gambit (foto) sudah ditonton oleh lebih dari 60 juta orang.
Foto: Phil Bray/Netflix/Everett Collection/picture alliance
Apple, Playstation dan Xbox
Pada kuartal keempat, Apple menjual 90 juta iPhone 12 - untuk pertama kalinya penjualan sebuah kuartal melewati 100 miliar dolar AS. Playstation dan Xbox juga mencatatkan kenaikan penjualan.
Foto: Apple Inc./Brooks Kraft/AFP
Layanan Antar Makanan
Saat lockdown di Jerman, restoran hanya boleh menjual makanan untuk dibawa pulang. Peluang ini dimanfaatkan oleh berbagai layanan antar makanan. Banyak warga yang merasa lebih aman jika memesan makanan, dibandingkan mengantre dengan banyak orang di depan restoran kesayangan. (vlz/ae)