Apresiasi Presiden Steinmeier untuk Umat Muslim di Jerman
12 Mei 2021
Untuk kedua kalinya, warga Muslim di Jerman terpaksa merayakan Idulfitri di tengah pembatasan COVID-19. Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pun secara khusus menyampaikan simpatinya terkait hal ini.
Iklan
Dalam sebuah pesan video yang dirilis pada Rabu (12/05), Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier secara khusus mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri bagi umat Muslim di Jerman. Ia menyampaikan rasa simpatinya karena umat Muslim di Jerman terpaksa harus merayakan Idulfitri tahun ini di tengah pembatasan sosial alias lockdown untuk kedua kalinya.
Kepala negara Jerman itu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada umat Islam, karena sudah rela menahan rindu untuk tidak berkumpul dengan kerabat dalam kelompok besar menyusul pembatasan sosial yang diberlakukan.
"Idulfitri adalah sebuah perayaan untuk semua orang, keluarga Muslim dan untuk teman-teman mereka. Ini memang pahit mengingat kebersamaan di akhir Ramadhan tidak mungkin dilakukan selama dua tahun berturut-turut akibat pembatasan pandemi,” kata Steinmeier.
Semarak Hari Kemenangan di Berlin
4 Juni 2019 seluruh umat muslim di Berlin merayakan Hari Raya Idul Fitri. Seusai salat Ied pengunjung pun meramaikan acara Halal Bihalal yang digelar di Wisma Duta Indonesia.
Foto: DW/S. Carline
Lebaran tak lengkap tanpa...
Makanan khas tanah air jadi penghubung rasa kangen akan suasana lebaran di tanah air. Pak Andi Mohammad (51) dan lima orang timnya memasak berbagai sajian khas Idul Fitri untuk 800 tamu yang menghadiri Halal Bihalal di KBRI Berlin, Jerman, Selasa (04/06).
Foto: DW/S. Carline
Dari opor hingga kue lumpur
Hidangan khas Idul Fitri adalah salah satu yang paling dinantikan pengunjung. Opor ayam, sayur labu, lontong, semur daging, telur balado, sambal goreng, lengkap dengan sambal dan lalapan jadi menu andalan di hari Istimewa ini. Hidangan manis seperti kue lumpur, nastar, dan bolu pandan pun tidak lupa disajikan.
Foto: DW/S. Carline
Disambut sang Tuan Rumah
Seusai salat Ied di KBRI, hadirin pun diundang untuk mengikuti acara Silahturahmi di kediaman Dubes RI, Arief Havas Oegroseno. Sang Tuan Rumah menyambut hangat setiap warga yang datang.
Foto: DW/S. Carline
Dendang Hariring Kuring
Musik kian meramaikan acara halal bihalal, berbeda dengan di Indonesia, pengunjung pun bisa berkaraoke dan menyanyikan lagu kesukaan mereka. Salah satunya Shandtra Stiefel (64) yang mendendangkan ‘Hariring Kuring’
Foto: DW/S. Carline
Panas layaknya di Indonesia
Cuaca 32 derajat celcius menemani Idul Fitri 1440H tahun ini di Berlin, cuaca yang sangat mirip dengan di Indonesia. Acara Halal Bihalal ini menjadi ajang pelepas rindu berlebaran di tanah air.
Foto: DW/S. Carline
Joget dulu...
Setelah menyantap sajian khas Idul Fitri, banyak warga turut meramaikan acara dengan berjoget ria. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah dari Jerman. (sc/ag/Ed:ts)
Foto: DW/S. Carline
6 foto1 | 6
Harapan lewat program vaksinasi
Meski begitu, Steinmeier mengatakan ada harapan bagi Jerman untuk bisa keluar dari masa sulit pandemi COVID-19, yaitu lewat kampanye vaksinasi COVID-19 yang ia nilai sudah meningkat pesat di seluruh Jerman.
Steinmeier juga berterima kasih kepada umat Islam atas "kedisiplinan dan pengertian” yang diberikan, karena sekali lagi Idulfitri kali ini hanya bisa dirayakan di kalangan keluarga terkecil saja.
"Pada akhirnya, saya berharap dengan program vaksinasi yang sekarang berjalan lebih cepat, janji bagi kita untuk dapat berkumpul kembali bisa segera menjadi kenyataan,” kata Steinmeier.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
Di momen yang sama, Steinmeier meyakini bahwa makna berpuasa juga sesungguhnya berkaitan dengan gagasan rekonsiliasi, sehingga dapat menawarkan harapan akan solidaritas yang lebih besar antarkomunitas.
"Saya berharap kesulitan yang kita alami bersama-sama di tengah pandemi kali ini dapat mendekatkan kembali komunitas agama dan orang-orang yang merasa tidak menjadi bagian dari agama mana pun di negara kita,” kata Steinmeier.
Bulan puasa umat Islam atau Ramadhan tahun ini akan berakhir pada 12 Mei 2021. Setelahnya, umat Islam di Jerman akan merayakan Idulfitri, yang biasanya dirayakan dengan makan dan berdoa bersama selama tiga hari.
Warga Muslim di Jerman jumlahnya sekitar 4 juta jiwa, atau sekitar 6% dari total populasi Jerman, demikian menurut data Pew Research Center di tahun 2016.