Arab Saudi menerapkan sistem baru bagi jemaah calon haji asal Eropa, Australia, dan Amerika. Kuota haji dengan sistem undian ini memicu kemarahan umat muslim dari tiga wilayah itu.
Iklan
Sekalipun semuanya berjalan sesuai rencana, persiapan dan pelaksanaan haji merupakan perjalanan emosional bagi banyak umat Islam. Namun, bagi ribuan calon jemaah haji dari sekitar 50 negara di Eropa, Australia, dan Amerika, persiapan musim haji tahun ini juga berubah menjadi drama keuangan.
Kementerian Haji Arab Saudi pada bulan Juni lalu mengumumkan bahwa umat Islam dari Australia, Eropa, dan Amerika harus mengajukan permohonan tiket haji dengan harga tetap melalui sistem undian lewat situs web Motawif yang didukung pemerintah.
Keistimewaan Musim Haji Dalam Angka
800.000 kursi bus, 100.000 tenda dan 2,1 juta gelas plastik setiap hari: Inilah alasan kenapa musim haji merupakan peristiwa massal paling akbar sejagad.
Foto: picture alliance/abaca/Orhan Akkanat
100.000 Tenda
Saban tahun padang Mina menjelma menjadi kota tenda. Hampir dua juta jemaah haji harus menginap di kawasan seluas 20 kilometer persegi buat menunaikan ibadah Wukuf. Setiap tenda yang rata-rata memiliki luas 25x10 meter itu dilengkapi dengan sistem pendingin ruangan dan mampu menampung hingga 250 orang.
Foto: AFP/Getty Images/F. Nureldine
18.000 Bus
Sebanyak 23 perusahaan transportasi lokal bergabung buat menyediakan lebih dari 800.000 kursi di 18.000 bus untuk mengangkut jemaah haji. Pemerintah juga membangun 18 pusat perawatan terpadu di antara Mekkah dan Madinah untuk menjamin kelancaran transportasi jika bus mengalami kerusakan di tengah jalan.
Foto: Reuters/A. Jadallah
17.000 Petugas Kesehatan
Tidak hanya petugas kesehatan, pemerintah Arab Saudi juga menyediakan 158 posko kesehatan serta 25 rumah sakit dengan 5.000 tempat tidur. Selain itu sejumlah helikopter, 100 ambulans dan 51 bus medis disiapkan untuk situasi darurat serupa tragedi di Mina 2015 silam.
Foto: Getty Images/AFP/A. Gharabli
2,5 Juta Hewan Kurban
Sedikitnya 2,5 juta hewan kurban terjual selama musim haji 2014. Tahun ini jumlahnya diperkirakan bakal meningkat. Beberapa dekade silam siswa daging kurban yang tidak dikonsumsi harus dimusnahkan. Kini pemerintah Arab Saudi mendonasikan daging tersebut. Suriah adalah penerima sumbangan daging kurban terbesar tahun ini.
Foto: Reuters
221.000 Jemaah Indonesia
Hampir dua juta jemaah dari 188 negara akan menyambangi Arab Saudi tahun ini. Indonesia mengirimkan kontingen terbesar dengan 221.000 orang. Sementara Pakistan berada di urutan kedua dengan 128.000 jemaah. Sisanya berasal dari India, Bangladesh, Nigeria, Mesir, Iran, Turki, Aljazair dan Maroko.
Foto: Reuters/A. Jadallah
5,3 Milyar Dollar AS
Berbelanja hadiah atau oleh-oleh sudah menjadi tradisi jemaah haji Indonesia. Ternyata budaya serupa juga dimiliki warga negara lain yang beribadah ke tanah suci. Tercatat tahun 2015 jemaah haji membelanjakan uang senilai 20 milyar Riyal atau sekitar 5,3 milyar Dollar AS. Saking ramainya, pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khamanei memperingatkan agar jemaah mengurangi aktivitas belanja tahun ini
Foto: Getty Images/AFP/O. Salem
5.000 Kamera Pengawas
Sebanyak 17.000 personil keamanan beserta 3.000 kendaraan dikerahkan buat mengamankan musim haji tahun ini. Dari sekitar 5.000 kamera pengawasa yang dipasang buat memonitor arus jemaah, 1.000 diantaranya berada di Masjid al-Haram di Mekkah. Tahun ini aparat keamanan sudah memulangkan 120,000 jemaah yang kedapatan tidak memiliki visa haji.
Foto: picture-alliance/dpa/Qabalan
23.000 Petugas Kebersihan
Setiap tahun jemaah haji rata-rata meninggalkan 6 juta ton sampah. Untuk itu sebanyak 23.000 petugas bersiaga membersihkan Mekkah dan Madinah. Tidak heran, karena jemaah haji membuang 2.1 juta gelas plastik air zamzam setiap hari. Tahun 2014 saja kota Mekkah mencatat sampah makanan sebanyak 5.000 ton yang dibuang selama musim haji. (rzn/ap - dari berbagai sumber)
Foto: AFP/Getty Images/M. Al Shaikh
8 foto1 | 8
Sistem baru ini disebutkan bertujuan untuk melindungi jemaah dari penyelenggara tur "palsu", yang menawarkan visa haji dengan beragam harga baik via online maupun offline. Namun, langkah itu juga mengesampingkan agen perjalanan haji yang sudah beroperasi lama, yang telah menjual tiket untuk musim haji 2022. Sistem ini mulai diberlakukan pada 7 Juli.
"Setelah pandemi dan semua yang telah kita lalui beberapa tahun terakhir, saya merasa perlu untuk menghidupkan kembali hubungan saya dengan Tuhan,” kata Omar, seorang pria Lebanon yang tinggal di Amerika Serikat dan telah mengajukan visa haji melalui sebuah agen perjalanan online yang berbasis di AS. Dia meminta DW tidak mempublikasikan nama lengkapnya, karena dia khawatir akan konsekuensi negatif pada aplikasi haji di masa depan.
Ketika Arab Saudi beralih ke sistem baru melalui undian, Omar menarik kembali permohonannya. "Tapi saya masih belum menerima konfirmasi pengembalian dana," paparnya.
Beberapa calon jemaah haji yang menggunakan sistem undian lewat Motawif menyebutkan, sistem baru ini memberikan lebih banyak masalah daripada sistem sebelumnya. Umumnya para calon jemaah haji telah membayar paket haji mereka sekitar 6.000 dolar AS (sekitar Rp90 juta).
Di Twitter, banyak yang mencurahkan kemarahan mereka tentang pengalaman di bawah tagar #PaidButFailed.
Permasalahannya serupa, antara lain pembayaran yang tidak berhasil, status aplikasi yang belum dikonfirmasi, tanggal penerbangan dan akomodasi yang tidak cocok, perubahan hotel, dan fakta bahwa hotline pelanggan pada dasarnya tidak tersedia.
Iklan
Jumlah kuota berubah
Sebelum sistem baru menjadi wajib bagi umat Islam di Eropa, Australia, dan Amerika, sudah banyak yang tidak kebagian kuota haji. Jumlah tiket yang dialokasikan selalu proporsional dengan populasi muslim di negara tertentu.
Di tahun-tahun pandemi, jumlah orang yang diizinkan untuk beribadah haji berkurang secara signifikan. Jumlah muslim yang diizinkan dari negara-negara di Asia dan Timur Tengah berkurang, bahkan warga Saudi hanya diizinkan dalam kapasitas terbatas.
Pada 2019 sebelum pandemi, 2,5 juta orang diizinkan untuk menjalankan ibadah haji, sementara pada tahun 2020 saat puncak pandemi, hanya 1.000 orang yang diizinkan berhaji. Pada tahun 2021, jumlahnya meningkat menjadi 60.000, dan pada tahun 2022 ini, 1 juta orang diizinkan menjalankan ibadah haji.
Ibadah Haji 2020 di Tengah Pandemi COVID-19
Tahun-tahun sebelumnya, jutaan umat Muslim berduyun-duyun ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Namun kini di tengah kondisi pandemi COVID-19, hanya ribuan jemaah terpilih yang diizinkan berhaji di bawah aturan ketat.
Foto: Getty Images/AFP
Persiapan akhir
Menjelang haji tahun ini, petugas kebersihan tampak lebih sibuk dari biasanya. Demi mencegah penyebaran virus, tanda pembatas dipasang di sekitar Ka’bah sebagai tanda bagi para jemaah agar tetap menjaga jarak sosial.
Foto: Getty Images/AFP
Menjaga jarak sosial
Di masa lalu, puluhan ribu bahkan jutaan umat Muslim memadati Mekkah. Namun tahun ini, hanya 10.000 orang yang diizinkan menunaikan ibadah haji. Peserta dipilih melalui seleksi online. Mereka melewati pemeriksaan suhu tubuh dan karantina selama dua minggu sebelum tiba di Mekkah.
Foto: Getty Images/AFP
Dilarang menyentuh Ka’bah
Di Masjidil Haram, para jemaah haji diminta untuk selalu menjaga jarak sejauh 1,5 meter saat melakukan tawaf. Mereka juga dilarang keras menyentuh Ka'bah.
Foto: Getty Images/AFP
Seragam dan masker wajah
Para petugas keamanan mengenakan masker, memberikan contoh bagi para jemaah terpilih untuk berpartisipasi dalam haji 2020. Para jemaah adalah warga negara Arab Saudi dan orang asing yang memang menetap di Saudi. Tidak ada jemaah dari luar negeri. Arab Saudi sangat terdampak akibat pandemi ini, lebih dari 270.000 infeksi dilaporkan pada akhir Juli dan sekitar 3.000-4.000 kasus baru setiap harinya.
Foto: Reuters/Saudi Ministry of Media
Sekali seumur hidup
Setiap Muslim diwajibkan melakukan ibadah haji sekali dalam hidup, selama mereka sehat dan cukup umur, serta "jika mereka menemukan kemungkinan untuk melakukannya," menurut Al-Quran (surah Al 'Imran, ayat 97). Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam.
Foto: Reuters/Saudi Ministry of Media
Batu untuk jumrah disemprot disinfektan
Melontar jumrah merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji yang dilakukan di Mina, dekat wilayah Mekkah. Di sini, jemaah tetap harus menjaga jarak. Mereka menerima batu yang telah disemprot cairan disinfektan.
Foto: Reuters/Saudi Press Agency
Pandangan masa lalu
Pada tahun 2018, lebih dari 2 juta umat Islam melakukan perjalanan haji ke Mekkah. Selain ritual keagamaan, haji juga menjadi aktivitas perekonomian. Arab Saudi meraup lebih dari € 10 miliar (Rp 172 triliun) setiap tahun. Di Mekkah dan sekitarnya, ratusan ribu pekerjaan menggantungkan pendapatannya dari kegiatan haji. (Ed: ha/rap)
Penulis: Konstantin Klein
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Yasin
7 foto1 | 7
Sebaliknya, negara-negara yang tidak terikat sistem tiket baru, juga hanya menerima separuh kuota dari jumlah sebelumnya untuk musim haji tahun ini.
"Namun, jumlah Muslim Eropa, Australia, dan Amerika yang sekarang berada di bawah sistem lotre baru adalah bagian terkecil, mungkin hanya sekitar 50.000 peziarah saja,” Simon Wolfgang Fuchs, dosen studi Islam dan Timur Tengah di Universitas Freiburg, Jerman, kepada DW.
Fuchs mengatakan sistem baru bisa menjadi ujian untuk masa depan. "Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah mengumumkan bahwa ia bertujuan untuk meningkatkan jumlah peziarah secara besar-besaran sebagai bagian dari visi 2030-nya," kata Fuchs.
Reformasi telah mengubah hak lebih baik bagi perempuan, pembukaan kembali bioskop setelah 35 tahun dilarang dan pembangunan sebuah "kota hijau" yang disebut Neom, yang 33 kali lebih besar dari New York.
"Selanjutnya, strateginya termasuk lebih memprofesionalkan pariwisata dan meningkatkan wisata religi, termasuk haji. Sistem ini dapat memicu jumlah peziarah yang belum pernah terjadi sebelumnya di masa depan,” kata Fuchs menambahkan.
Fuchs mengatakan, tidak mengherankan bahwa Arab Saudi menargetkan untuk menyalurkan niat para peziarah yang berpotensi menguntungkan, langsung ke kas kerajaan. "Misalnya mulai sekarang jemaah haji dari Eropa, Australia, dan Amerika harus menggunakan Saudi Airlines saja," kata Fuchs.