Pemerintah AS kini tegaskan virus Zika adalah penyebab bayi lahir cacat microcephaly. Kasus terdeteksi di Brasil 2015 dan menyebar ke kawasan. Perubahan iklim dan pembabatan hutan dituding percepat wabah.
Iklan
Pejabat pusat kesehatan publik dan penyakit menular CDC Amerika Serikat akhirnya mengumumkan, bahwa tidak ada keraguan lagi, bahwa virus Zika adalah penyebab cacat pada janin berupa kepala kecil atau microcephaly dan kerusakan pada otak. Organisasi kesehatan dunia-WHO sudah mengumumkan kaitan Zika dengan microcephaly beberapa waktu silam.
Dokter di Brazil mendiagnosa sedikitnya 1.100 kasus bayi lahir dengan cacat kepala lebih kecil dari normal atau microcephaly dalam beberapa bulan belakangan. Tercatat 198 kasus bayi cacat itu meninggal saat dilahirkan. Para dokter juga sedang meneliti lebih dari 4.200 kasus lainnya yang diduga microcephaly.
Sebelumnya para pakar kesehatan di AS meminta semua pihak berhati-hati menarik kesimpulan korelasi virus Zika dengan microcephaly. Janin yang diserang virus Zika, selain mengalami kerusakan otak ditandai dengan kepala yang lebih kecil dari normal, juga sering mengalami gangguan fungsi sel .
Nyamuk Aedes sebagai inang
Kasus infeksi virus Zika dan kaitan gejala microcephaly pada bayi sudah diamati sejak 2013-2014 silam saat wabahnya melanda kawasan Polynesia Perancis. Virus Zika menyebar lewat inang nyamuk Aedes aegypti yang juga inang penyakit demam berdarah Dengue-DBD serta lewat hubungan seksual.
Ikan, Nyamuk dan Kodok Dikerahkan Lawan Virus Zika
Negara-negara di Amerika Selatan kembangkan beragam cara berantas vektor virus Zika. Sebagian besar pilih cara alami yang lain dengan rekayasa genetika. Targetnya terutama musnahkan jentik dan reduksi populasi nyamuk.
Foto: Reuters/U. Marcelino
Kerahkan Pasukan Ikan
Para petani di El Salvador mengerahkan ikan yang di kawasan itu disebut ikan Zambo. Remaja dikerahkan menangkapi ikan air payau ini untuk disebar lagi di kolam atau tong persediaan air. Ikan ini terkenal lahap memakan larva alias jentik nyamuk Aedes aegypti vektor virus Zika. (Foto: ikan air tawar Brasil)
Foto: Matheus Volcan
Nyamuk lawan Nyamuk
Kolumbia dan Brasil, dua negara yang paling parah dilanda virus Zika yang tidak mematikan tapi menyebabkan “mikrosephalus“ pada janin, mengembangkan teknik nyamuk lawan nyamuk. Para ilmuwan di Universitas Antioquia Kolumbia kembangbiakan nyamuk jenis lain pembawa bakteri “Wolbachia“ yang memblokir kemampuan nyamuk Aedes tularkan virus pada manusia.
Foto: Imago
Kodok Pemangsa Nyamuk
Di Argentina kini mulai dijual kodok yang dipromosikan sebagai pemangsa nyamuk Aedes. Para pedagang yang cerdas memanfaatkan panik virus Zika dengan mengklaim, kodok yang harga sekornya 7 US Dolar itu mampu menumpas nyamuk penyebab infeksi Zika dan demam berdarah. Kodok dipromosikan lebih efektif ketimbang repelent anti nyamuk.
Foto: picture alliance/WILDLIFE/P. Oxford
Gunakan Insektisida Organik
Peru menggunakan insektisida organik untuk musnahkan jentik nyamuk Aedes aegypti yang juga vektor penyakit demam berdarah Dengue-DBD dan Chikungunya. Pembasmi serangga dibuat dari campuran coco, yucca, asparagus dan kentang. “Biolarvacides“ organik ciptaan ahli biologi Palmira Vetosilla ini murah, tak beracun dan ampuh basmi larva nyamuk Aedes.
Foto: AP
Radiasi Mandulkan Nyamuk Jantan
Meksiko memilih cara lebih canggih, yakni memandulkan nyamuk jantan dengan radiasi. Dengan begitu populasi larva bisa ditekan drastis, karena nyamuk betina tidak bisa bertelur. Para ilmuwan menegaskan, nyamuk vektor virus Zika tidak bisa diberantas habis, tapi bisa ditekan hingga populasinya minimal.
Foto: Kerry Skyring
Fumigasi
Cara yang paling lazim digunakan di negara-negara dengan kasus Zika atau demam berdarah Dengue tinggi adalah fumigasi atau pengasapan. Lazimnya digunakan insektisida DDT yang sudah dilarang di berbagai negara sejak beberapa dekade silam. Fogging ampuh bunuh nyamuk dewasa tapi tidak efektif basmi jentik. Cara ini memberi rasa aman semu pada masyarakat agar tidak panik hadapi wabah Zika.
Foto: Reuters/O. Rivas
6 foto1 | 6
Virus Zika berdasar monitoring WHO sudah menyebar di 30 negara di kawasan Amerika Selatan dan juga Amerika Utara, Asia serta Afrika. Virus yang diidentifikasi pertamak kali tahun 1947 di Uganda itu memicu simptom seperti serangan flu ringan, yakni demam, sakit persendian dan gatal-gatal.
Para ilmuwan meyakini, penyebaran cepat virus Zika yang dibawa inangnya, nyamuk Aedes saat ini dipicu oleh fenomena perubahan iklim dan pembabatan hutan tropis di banyak negara. Untuk mencegah penyebaran Zika di AS, yang sejauh ini sudah menginfeksi 350 orang, jawatan pengawas makanan dan obat-obatan sudah meminta dana sekitar 2 milyar US Dollar.
Kenali Virus Zika, Lindungi Janin Anda
Ribuan bayi di Brasil lahir dengan kepala yang lebih kecil dari semestinya. Adalah virus Zika yang bertanggungjawab atas fenomena tersebut. Celakanya virus yang sama juga pernah menjangkiti Indonesia
Foto: Reuters/J. Cabezas
Apa itu Virus Zika?
Virus Zika pertama kali ditemukan pada darah seekor monyet di Uganda tahun 1947. Nama tersebut diambil dari hutan Zika tempat virus itu pertama kali ditemukan. Virus Zika tidak mematikan dan memiliki gejala serupa dengan jenis demam lainnya seperti demam kuning atau demam berdarah. Virus ini pertamakali tercatat menginfeksi manusia pada tahun 1968 di Nigeria.
Foto: Getty Images/AFP/N. Almeida
Bagaimana Penyebarannya?
Penyakit ini disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang juga bertanggungjawab atas berbagai jenis wabah penyakit tropis seperti demam berdarah atau demam kuning. Sejauh ini ilmuwan belum mengetahui apakah virus Zika bisa ditularkan antara manusia. Tapi dunia medis pernah mencatat laporan penularan virus Zika melalui hubungan seksual oleh pasangan di Tahiti.
Foto: picture-alliance/J. Gathany/Centers for Disease Control and Prevention via AP
Seperti apa Gejalanya?
Ilmuwan mencatat, pasien yang terinfeksi virus Zika tidak lantas menjadi sakit. Sementara mereka yang terjangkit penyakit Zika cuma mengalami gejala ringan seperti demam, mata merah dan pegal otot. Penyakit Zika biasanya hilang dalam waktu sepekan. Sejauh ini dunia medis belum mampu mengembangkan vaksin yang bisa mencegah infeksi virus Zika. WHO juga mencatat wabah Zika bisa muncul setiap saat.
Foto: Reuters/R. Paiva
Kelainan pada Janin
Kendati tidak mematikan, virus Zika yang diidap oleh ibu hamil bisa menyebabkan kelainan pada janin. Laporan WHO mencatat ribuan kasus cacat lahir di Brasil disebabkan oleh virus Zika. Bayi biasanya dilahirkan dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari semestinya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/F. Dana
Dimana Virus Zika Mewabah?
Menurut pengamat kesehatan, Dr. Ari F. Syam, Virus Zika juga pernah dicatat muncul di Indonesia. Dalam hasil penelusuran yang ia terbitkan di Kompas, Dr. Syam mencatat sejumlah warga negara Australia pernah dijangkiti virus tersebut setelah berpergian ke Indonesia pada tahun 1981 dan 2013. Saat ini virus zika tengah mewabah di Amerika Selatan.
Bagaimana Pencegahannya?
Mencegah virus Zika cuma bisa dilakukan dengan membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang juga menyebarkan demam berdarah. Selain metode pengasapan, pembiakan nyamuk bisa dicegah dengan menutup tempat penampungan air dan menguras bak mandi secara rutin. Selain itu masyarakat dianjurkan menimbun lubang sampah dan lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat pembiakan jentik nyamuk.