1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Akui Gunakan Wilayah Inggris bagi Penerbangan Rahasia CIA

21 Februari 2008

AS mengungkapkan kepada Inggris bahwa tahun 2002, CIA menggunakan wilayah Inggris di Samudera Hindia untuk melakukan penerbangan transit mengangkut tersangka teroris.

Logo CIA, Central Intelligence AgencyFoto: AP

Semua pihak yang terlibat jengkel: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice menyatakan 'penyesalan yang mendalam' kepada pemerintahan Inggris. Menteri Luar Negeri Inggris Milliband menyatakan di parlemen bahwa dia 'sangat menyayangkan terjadinya hal itu'. Sementara Perdana Menteri Inggris mengungkapkan kekecewaannya.

Yang menyebabkan keadaan itu adalah pengungkapan berita bahwa tahun 2002 pesawat-pesawat Amerika Serikat yang mengangkut tersangka teroris melakukan pendaratan transit di pulau milik Inggris, Diego Garcia di Samudera Hindia. Pesawat-pesawat tersebut berada dalam penerbangan menuju lokasi di mana tersangka akan diperiksa melalui yang dinamakan "metode interogasi keras". Orang tertentu menyebut metode itu sebagai penyiksaan. Dugaan pengangkutan tahanan rahasia CIA melewati teritorial Uni Eropa atau mengenai bantuan UE, sudah sejak lama terdengar.

Sebelumnya pemerintah Inggris di London menyangkal dukungannya bagi penerbangan-penerbangan rahasia CIA. Sekarang hal itu sudah jelas: Sedikitnya ada dua kasus pendaratan transit dengan tersangka teroris di sebuah bandara milik Inggris pada tahun 2002 di pulau Diego Garcia. Pulau itu terletak di Samudera Hindia dan digunakan oleh Inggris dan AS sebagai pangkalan militer bersama dan merupakan wilayah Inggris.

Di Brussel, Perdana Menteri Ingggris Gordon Brown mengomentari pengungkapan itu: "Ini tak pelak lagi merupakan masalah yang sangat serius. Kami baru saja mendapatkan informasi tentang itu dari AS."

Selanjutnya Brown mengatakan, dia kecewa karena Washington baru sekarang memberikan keterangan mengenai penerbangan itu secara benar. Di London, Menteri Luar Negeri David Miliband meminta maaf di depan parlemen untuk informasi-informasi sebelumnya yang salah.

"Pakar hukum Amerika Serikat dan Inggris kemarin mendiskusikan tema itu. Dan saya sendiri berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rice. Kami sependapat, bahwa kesalahan yang dalam hal ini dilakukan tidak dapat diterima. Dia mengerti penyesalan saya yang mendalam karena fakta-fakta itu baru muncul sekarang."

Menurut Miliband, pemerintah AS baru sekarang menerima informasi yang benar dari Dinas Rahasia CIA mengenai yang disebut "rendition flight", yakni penerbangan mengangkut tersangka teroris ke wilayah di luar Amerika Serikat, misalnya Guantanamo atau pun ke negara ketiga. Di wilayah tersebut para tersangka tidak mendapat lindungan hukum AS. Dengan kata lain: mereka dapat disiksa.

Menurut pemeriksaan Dewan Eropa, secara keseluruhan ada 14 negara, termasuk Jerman, yang bekerjasama dengan AS dalam penerbangan rahasia CIA. Polandia dan Rumania malahan dituduh punya penjara sendiri untuk tersangka teroris. Dan di situ para tersangka diperiksa dengan metode yang mirip penyiksaan.

Namun, anggota parlemen Eropa Dick Marty dari Swiss yang ditugaskan Dewan Eropa untuk memeriksa masalah itu, hingga kini tidak dapat menyodorkan bukti atas tuduhan itu. Para pemerintah yang terlibat, terutama Polandia dan Rumania, hingga kini menyangkal keras tuduhan tersebut.

Setelah pengakuan dari London menyangkut pendaratan transit penerbangan rahasia CIA, tekanan terhadap Washington, Berlin dan pemerintah lainnya semakin meningkat. Dan diharapkan melalui tekanan, informasi mengenai tema tersebut menjadi lebih terbuka dan mendetail. (cs)