AS dan Filipina Latihan Militer di Laut Cina Selatan
26 April 2023
Pasukan Amerika Serikat dan Filipina menembakkan roket ke kapal perang yang mewakili kapal musuh di Laut Cina Selatan pada hari Rabu (26/04), dalam latihan militer gabungan terakhir.
Iklan
Latihan militer gabungan terbesar di San Antonio, Zambales, Filipina, pada hari Rabu (26/04) ini adalah yang pertama kalinya bagi Amerika Serikat dan Filipina melakukan latihan tembak-menembak bersama di Laut Cina Selatan, perairan yang disengketakan, yang hampir seluruhnya diklaim Cina.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., yang menargetkan hubungan pertahanan yang lebih kuat dengan Amerika Serikat, duduk di menara observasi bersama pejabat AS dan Filipina menyaksikan latihan gabungan tersebut.
"Tidak ada efek Hollywood pagi ini, ini adalah pelatihan kuno," kata Letnan Kolonel Nick Mannweiler, pejabat urusan publik Korps Marinir AS.
Latihan penembakan langsung dimulai dengan sistem roket presisi HIMARS AS yang ditargetkan pada korvet Angkatan Laut Filipina yang telah dinonaktifkan, yang berlabuh sekitar 22 km di lepas pantai.
Latihan militer gabungan itu diikuti oleh unit artileri yang berbaris di sepanjang lapangan berumput yang menembakkan roket ke drum terapung 10 km lepas pantai. Latihan tersebut sempat terhenti ketika sebuah pesawat pribadi kecil memasuki area latihan, kata Mannweiler kepada AFP.
Iklan
"Aliansi besi"
Latihan gabungan itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer Filipina di tengah upaya dukungan Washington untuk sekutu Asianya. Hampir 18.000 tentara berpartisipasi dalam latihan tahunan yang dijuluki "Balikatan" atau bahu-membahu dalam bahasa Filipina.
Kegiatan yang digelar pada hari Rabu (26/04) "menunjukkan potensi baru dan merevitalisasi kekuatan militer kami sementara kami terus menjalin aliansi kuat," kata Direktur Balikatan untuk Militer Filipina, Mayor Jenderal Marvin Licudine, dalam sebuah pernyataan.
Latihan, yang dimulai sejak 11 April lalu, melibatkan pendaratan helikopter di sebuah pulau Filipina di ujung utara pulau utama Luzon, hampir 300 km dari Taiwan.
Amerika juga memamerkan rudal Patriot mereka, yang dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara terbaik di dunia.
Balikatan tahun ini mengikuti kesepakatan yang diumumkan pada awal April lalu bagi pasukan AS untuk menggunakan lebih banyak pangkalan di Filipina, termasuk pangkalan di dekat Taiwan, yang dianggap Cina sebagai bagian dari wilayahnya.
Kekuatan Laut Negara yang Bertikai di Laut Cina Selatan
Sebanyak 7 negara terlibat dalam konflik teritorial di Laut Cina Selatan, termasuk juga Indonesia. Tapi sebesar apa kekuatan angkatan laut masing-masing negara yang bertikai?
Cina setidaknya memiliki satu kapal induk, yakni Liaoning, dan berniat membangun satu kapal induk lain, Warjag. Selain itu negeri tirai bambu ini juga menguasai 57 kapal selam, 78 kapal fregat dan kapal perusak , 27 korvet, 180 kapal patroli, 52 kapal pendarat dan 523 kapal penjaga pantai. Secara umum Angkatan Laut Cina memiliki 235.000 pasukan yang terbagi dalam tiga armada.
Foto: Reuters/Stringer
Singapura
Meski negara pulau, angkatan laut Singapura hanya memiliki 3.000 pasukan yang bertugas mengamankan wilayah perairan dari perompak. Secara umum negeri jiran ini menguasai 4 kapal selam, 6 kapal fregat dan kapal perusak, 6 kapal korvet, 29 kapal patroli dan 102 kapal penjaga pantai.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Drake
Thailand
Meski tidak terlibat konflik secara langsung, posisi Thailand turut dipertimbangkan dalam konflik Laut Cina Selatan. Beranggotakan 44.000 tentara, angkatan laut negeri gajah putih ini memiliki satu kapal induk helikopter buatan Spanyol, HTMS Chakri Naruebet, 9 kapal fregat dan perusak, 7 kapal korvet, 77 kapal patroli, 2 kapal pendarat dan 94 kapal penjaga pantai.
Foto: Ponchai Kittiwongsakul/AFP/Getty Images
Filipina
Dari semua negara, angkatan laut Filipina dengan 24.000 personil termasuk yang paling lemah, terutama jika mempertimbangkan posisinya dalam konflik di Laut Cina Selatan. Jiran di utara ini hanya memiliki 4 kapal fregat buatan Amerika Serikat, 10 unit korvet yang sebagian sudah menua, 66 kapal patroli, 4 kapal pendarat dan 72 kapal penjaga pantai.
Foto: Reuters/Maritime Staff Office of the Defense Ministry of Japan
Vietnam
Vietnam banyak membenahi kekuatan angkatan lautnya sejak beberapa tahun terakhir. Kini angkatan laut Vietnam yang beranggotakan 40.000 serdadu memiliki 7 kapal selam anyar kelas Kilo buatan Rusia, 2 kapal fregat, 7 kapal korvet, 61 kapal patroli, 8 kapal pendarat tank dan 78 kapal penjaga pantai.
Foto: picture-alliance/Russian Look
Indonesia
Belakangan Jakarta meningkatkan pengamanan di perairan Natuna. Saat ini Indonesia adalah kekuatan terbesar kedua setelah Cina dalam konflik di Laut Cina Selatan. TNI AL saat ini memiliki 2 kapal selam, 12 kapal fregat dan perusak, 27 korvet, 64 kapal patroli, 19 kapal pendarat tank dan 43 kapal penjaga pantai. Namun begitu usia armada laut Indonesia juga tergolong yang paling tua di kawasan.
Foto: AFP/Getty Images/J. Kriswanto
Malaysia
Kekuatan angkatan laut Malaysia yang berkekuatan 14.000 personil hampir menyaingi Indonesia. Selain 2 kapal selam anyar buatan Spanyol, Malaysia juga memiliki 10 kapal fregat atau perusak, 4 kapal korvet buatan Jerman, 33 kapal patroli dan 317 kapal penjaga pantai. (rzn/hp - sumber: IISS, SIPRI)
Foto: Getty Images/R. Roslan
7 foto1 | 7
Latihan dan meningkatnya akses AS ke pangkalan Filipina memicu kemarahan Cina, yang menuduh Washington membahayakan perdamaian regional dan berusaha membuat perpecahan antara Manila dan Beijing.
Beijing mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, termasuk Kepulauan Spratly, mengabaikan keputusan internasional bahwa pernyataan tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Latihan ini adalah Balikatan pertama yang diadakan di bawah pemerintahan Marcos, yang condong ke Amerika Serikat sejak menjabat Juni lalu. Hubungan kedua negara sempat meregang di bawah pendahulunyaRodrigo Duterte, yang lebih menyukai Cina.
Marcos dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada pekan depan untuk membahas antara lain meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan dan Taiwan. ha/yf (AFP)