AS Ingin Galang Koalisi Kawal Perairan Kawasan Teluk
10 Juli 2019
AS Minta sekutunya bergabung membentuk koalisi untuk melindungi perairan sekitar Iran dan Yaman. Militer AS akan berperan sebagai komando dan intelijen, sementara sekutunya mengawal kapal komersial.
Iklan
Militer AS bertujuan ingin membentuk koalisi angkatan laut dengan sekutunya untuk menjamin kebebasan bergerak bagi kapal-kapal komersial di perairan strategis sekitar Semenanjung Arab.
Militer AS mengumumkan hari Selasa (9/7), AS akan menjamin "penguasaan dan pengawasan maritim dan pengintaian". Sedangkan anggota koalisi akan bertugas memberikan perlindungan kepada kapal-kapal komersial yang berlayar di bawah bendera masing-masing negara.
Jalur komersial sepertiga kebutuhan minyak dunia
Patroli akan dilakukan di jalur pelayaran yang dinaggap sangat rentan saat ini, seperti Selat Hormuz, Teluk Persia dan Teluk Oman. Pengawasan juga akan dilakukan untuk kawasan Bab el Mandeb, yang memisahkan Yaman dari Tanjung Afrika.
"Kami sekarang terlibat dengan sejumlah negara untuk melihat apakah kami dapat mengumpulkan koalisi yang akan memastikan kebebasan pelayaran baik di Selat Hormuz dan Bab el Mandeb," kata Jenderal Marinir Joseph Dunford, Kepala Staf gabungan AS.
"Selama beberapa minggu ke depan kami akan mengidentifikasi negara mana yang memiliki kemauan politik untuk mendukung inisiatif itu, dan kemudian kita akan bekerja secara langsung dengan militer untuk mengidentifikasi kemampuan khusus yang akan mendukung itu," kata Dunford.
Hampir sepertiga dari minyak dunia diangkut melalui kawasan laut ini, yang dalam beberapa minggu terakhir dilanda ketegangan. AS menyalahkan Iran bertanggung jawab atas berbagai serangan terhadap tanker minyak. Sementara Teheranmenembak jatuh sebuah pesawat pengintai militer tanpa awak(drone) milik AS, yang mereka sebut telah melanggar wilayah udaranya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bulan lalu, dia berharap lebih dari 20 negara akan bekerja sama untuk membangun keamanan maritim di kawasan itu, termasuk sekutu AS Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
hp/vlz (afp, rtr, ap)
USS Gerald Ford: Kapal Induk Paling Mahal Sejagad
Amerika Serikat memiliki mesin perang baru berupa kapal induk paling mahal dalam sejarah, USS Gerald Ford. Apa saja keunggulannya?
Foto: Getty Images/U.S. Navy
Termahal Sejagad
Militer Amerika Serikat merayakan kapal induk paling mahal di dunia, USS Gerald Ford. Dibaptis dengan nama presiden ke 38, kapal induk seharga 13 milyar Dollar AS atau sekitar 65 trilyun Rupiah itu memiliki panjang 300 meter, lebar 40 meter dan berbobot 100.000 ton.
Foto: Getty Images/U.S. Navy
Kelas Baru Kapal Induk AS
USS Gerald Ford mewakili kelas baru kapal induk setelah era Nimitz yang telah digunakan sejak 40 tahun dan berakhir dengan peluncuran USS George H. W. Bush 2009 lalu. Kapal induk baru ini merupakan kapal induk bertenaga nuklir ke 12 yang dimiliki Amerika Serikat. Salah satu keunggulan teknologi USS Gerald Ford adalah sistem ketapel yang bertenaga elektromagnetik dan bukan lagi digerakkan oleh uap.
Foto: Getty Images/U.S. Navy/C.Delano
Satu Dekade Tanpa Bahan Bakar
Selain bertenaga nuklir, USS Gerald Ford juga memiliki sistem kendali digital sehingga bisa dikendalikan dengan layar sentuh. "Kapal ini adalah seni kerajinan tangan Amerika Serikat dalam kesempurnaan," kata Presiden Donald Trump saat meresmikan kapal induk anyar tersebut. "Ford" bisa melaut selama satu dekade tanpa perlu mengisi bahan bakar.
Foto: Imago
Efisiensi Personal
Uniknya kapal induk Gerald Ford tidak membutuhkan jumlah awak kapal sebanyak kapal induk AS yang lain, yakni 2628 awak atau 600 awak lebih sedikit ketimbang pendahulunya. Sebanyak 90 pesawat tempur dan helikopter bisa ditampung di geladak dan lambung kapal. USS Gerald Ford direncanakan bakal memiliki masa bakti selama 50 tahun.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Dua Menyusul
USS Gerald Ford juga dianggap sebagai prototip jenis kapal induk baru yang akan mendominasi armada angkatan laut AS di masa depan. Saat ini pemerintah AS telah merencanakan pembangunan dua kapal induk tipe Ford, yakni USS John F. Kennedy dan USS Enterprise. Meski sudah melaut, kapal Induk Gerald Ford baru akan menjalani misi pertama pada tahun 2020.
Foto: picture alliance/ZUMAPRESS.com/Y. Bogu
Mahal Tapi Hemat
Meski tercatat sebagai kapal induk paling mahal dalam sejarah, militer AS diyakini bakal menghemat biaya oeprasional sebesar 4 milyar Dollar AS selama 50 tahun masa bakti USS Gerald Ford. Hal tersebut bisa dicapai melalui efisiensi teknologi yang mengurangi beban personal dan biaya perawatan.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Handal dan Cepat
Seberapa handal kapal induk teranyar AS ini di lapangan, bisa disimak dari jawaban Huntungton Ingalls, perusahaan kapal yang ikut membangun USS Gerald Ford. "Kapal ini lebih otomatis, lebih mudah dirawat dan mampu melancarkan misi militer jauh lebih cepat ketimbang kapal induk lain."