1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiAmerika Serikat

AS Jawab Kekhawatiran UE atas Persoalan Subsidi

6 Desember 2022

Subsidi besar-besaran Amerika Serikat untuk sejumlah perusahaannya telah memicu kekhawatiran di Eropa, karena langkah itu dipandang merugikan perusahaan-perusahaan Eropa.

Dari kiri: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Margrethe Vestager, dan Wakil Presiden Eksekutif Komisi Uni Eropa Valdis Dombrovskis
Para pejabat AS dan UE mengadakan pertemuan pada hari Senin (05/12) di negara bagian MarylandFoto: Saul Loeb/AP/picture alliance

Uni Eropa dan Amerika Serikat pada hari Senin (05/12) mengatakan mereka akan mengintensifkan pembicaraan untuk mengatasi kekhawatiran atas rencana subsidi AS terhadap sejumlah perusahaannya.

Undang-Undang Peredaman Inflasi Washington (IRA) telah memicu kekhawatiran di Eropa bahwa bantuan kepada perusahaan-perusahaan AS itu dapat merugikan perusahaan-perusahaan Eropa.

Rencana mengatasi perubahan iklim dan inflasi mencakup subsidi sekitar $370 miliar dan keringanan pajak untuk pembelian produk buatan AS. Hanya negara-negara yang memiliki kesepakatan perdagangan bebas dengan AS, seperti Kanada dan Meksiko, yang dapat memperoleh manfaat dari subsidi tersebut.

"Kami mengakui keprihatinan UE dan menekankan komitmen untuk mengatasinya secara konstruktif," kata kedua belah pihak dalam pernyataan bersama setelah bertemu di University of Maryland.

Pernyataan itu menambahkan bahwa dialog kedua belah pihak menghasilkan "kemajuan".

Optimisme Antony Blinken

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang ikut memimpin pertemuan tersebut, mengatakan Washington membentuk gugus tugas untuk menangani masalah tersebut.

"Hari ini, saya pikir kita melanjutkan diskusi itu," kata Blinken.

"Keluar dari percakapan ini dan masuk ke dalam kerja satuan tugas, saya yakin bahwa kami terus memberikan momentum untuk percakapan itu dan mengatasi perbedaan," tambahnya.

Blinken kemudian mencuitkan di Twitter bahwa AS dan UE "dapat menciptakan pekerjaan dengan pendapatan yang baik dan mengatasi krisis iklim."

Kekhawatiran Uni Eropa

Komisaris Perdagangan UE Dombrovskis, dalam sebuah wawancara dengan DW, mengakui bahwa Undang-Undang Pengurangan Inflasi "tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi UE dan sekutu dekatnya."

Namun, dia menganjurkan agar UE menerima "perlakuan yang sama seperti yang sudah diterima Kanada dan Meksiko," yang tidak tunduk pada "ketentuan diskriminatif Undang-Undang Pengurangan Inflasi."

Dombrovskis mengatakan rekonsiliasi mengenai undang-undang AS diperlukan, karena hubungan perdagangan transatlantik dapat terpengaruh.

Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini memperingatkan bahwa subsidi "super agresif" semacam itu dapat "memecah Barat".

Pada pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan blok tersebut harus "menyesuaikan" aturannya sendiri untuk memfasilitasi investasi sambil mencegah "distorsi" yang dapat disebabkan oleh undang-undang semacam itu.

ha/hp (AFP, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait