Amerika Serikat, didukung oleh Perancis, Inggris dan Jerman, meminta Dewan Keamanan PBB bertindak tegas setelah peluncuran satelit Iran yang keempat. Langkah Iran dinilai provokatif dan berbahaya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/V. Salemi
Iklan
Duta Besar AS Nikki Haley dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan hari Rabu (2/8) mengatakan, sistem satelit ruang angkasa Simorgh, "jika dikonfigurasi sebagai rudal balistik," akan memiliki jangkauan dan kapasitas muatan yang cukup untuk membawa hulu ledak nuklir.
"Peluncuran ini merupakan langkah yang mengancam dan provokatif oleh Iran," demikian disebutkan dalam surat itu, yang mengatasnakaman keempat negara.
Iran tanggal 27 Juli lalu untuk keempat kalinya meluncurkan roket ruang angkasa Simorgh. Amerika Serikat kemudian menjatuhkan sanksi baru kepada enam perusahaan yang menurut Washington terkait dengan program rudal Iran.
Dubes AS di PBB, Nikki HaleyFoto: Reuters/M. Segar
"Program lama Iran untuk mengembangkan rudal balistik tidak sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 dan memiliki dampak destabilisasi bagi kawasan," kata surat itu.
Resolusi 2231 diputuskan dua tahun yang lalu untuk mendukung kesepakatan nuklir antara Iran, Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat. Resolusi itu menuntut Iran tidak melakukan peluncuran rudal yang mampu mengangkut senjata nuklir sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional terhadap negara itu.
Utang Janji Presiden Iran
Iran gelar pemilu presiden 19 Mei. Empat tahun lalu Hassan Rohani terpilih jadi presiden Iran, dan menjanjikan banyak hal kepada pemilihnya. Bagaimana pemenuhan janji kampanye itu?
Foto: ISNA
Lebih Banyak Kebebasan
Ayatullah Hassan Rohani menang pemilu presiden 2013 dengan meraih 51 persen suara, menyingkirkan 7 kandidat saingannya. Di kalangan generasi muda dan kaum wanita, Rohani dipandang sebagai tokoh pemberi harapan. Janji kampanye saat itu adalah memberi lebih banyak kebebasan dan perujukan dengan barat.
Foto: Behrouz Mehri/AFP/Getty Images
Kementrian Perempuan?
Rohani dilantik oleh pemipin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Presiden Rohani mengumumkan kabinet baru Agustus 2013. Tapi komposisinya tidak sesuai janji kampanye, yang menyatakan akan membentuk kementrian perempuan. Semua menterinya adalah pria. Jabatan menteri strategis di kabinet tetap ditunjuk oleh pemimpin tertinggi.
Foto: ILNA
Keluar Isolasi Tanpa Konjungtur
Kesepakatan atom Iran dengan 5 negara pemilik veto + Jerman, membuat Iran keluar dari isolasi internasional selama beberapa dekade. Sejumlah sanksi ekonomi juga dicabut. Tapi masalahnya, janji dorongan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru setelah dicabutnya sanksi, tidak bisa terwujud.
Foto: MEHR
Angka Pengangguran Tetap Dua Digit
Pemerintah Rohani memang mampu menekan laju inflasi dari lebih 40% ke tingkat sekitar 10%. Tapi angka pengangguran resmi tetap tinggi pada kisaran 12%. Kuota pengangguran di kalangan remaja di bawah 25 tahun bahkan lebih dari 25%. Iran berkategori negara generasi muda, dengan umur rata-rata penduduknya pada median 30 tahun.
Foto: hamseda.ir
Kekurangan Lapangan Kerja
Iran setiap tahunnya harus menciptakan 1,2 juta lapangan kerja baru. Terutama untuk menampung generasi muda yang menyerbu pasar kerja. Realitanya, hanya tercipta separuh dari lapangan kerja yang dibutuhkan. Ekonomi Iran tergantung pendapatan dari bisnis minyak bumi. Yang paling terkena dampak kurangnya lapangan kerja adalah perempuan. Di seluruh Iran 70% perempuan menganggur.
Foto: Mehr
Pelecehan Perempuan di Jalan
Rohani menjanjikan kepada kaum perempuan Iran, akan menghentikan pelecehan terhadap perempuan di jalanan. Tapi, dari 20 organisasi yang berwenang mengawasi busana kaum perempuan, sebagian tidak berada dalam kendali presiden. Ironisnya tahun 2016 komandan polisi Teheran melantik 7000 petugas polisi rahasia yang bertugas mengawasi cara berpakaian kaum wanita.
Foto: Isna
Reformasi Budaya Mandeg
Rohani menjanjikan reformasi budaya dan menyatakan, ia serta menteri kebudayaan tidak takut ancaman kaum konservatif. Tapi nyatanya kasus kesewenang-wenangan mencegah acara musik dan budaya terus naik. Tukang pukul kelompok konservatif kerap menyerbu konser dan mencegah musisi naik panggung, atau bahkan mengusir mereka.
Foto: IRNA
Pembebasan Politisi Oposisi
Rohani juga ingin menghentikan represi terhadap kelompok oposisi. Khususnya ia berjanji akan membebaskan tahanan politik tokoh oposisi, Mehdi Karubi, Mir Hossein Moussavi dan istrinya Zahra Rahnavard. Kenyataannya tiga tokoh politik yang menggugat kecurangan pemilu presiden 2009 itu tetap dikenai tahanan rumah.
Foto: hendevaneh.com
Traktat Hak Warga
Hassan Rohani menjanjikan traktat hak warga, yang menjamin kemerdekaan dan hak warga Iran. Desember 2016, Presiden Rohani mengusulkan rancangannya. Kepala kehakiman Iran Sadegh Larijani (foto) yang diangkat langsung oleh pimpinan religius menegaskan posisinya, bahwa kehakiman Iran tak perlu pelajaran tambahan.
Foto: Isna
Kebebasan Pers
Iran di bawah presiden Hassan Rohani yang terkenal moderat, tetap menjadi salah satu negara di dunia dengan kasus penangkapan wartawan tertinggi. Dalam indeks kebebasan pers, Iran berada di ranking 169 dari 195 negara. Penangkapan para wartawan diperintahkan langsung oleh kehakiman yang didominasi kaum konservatif. Ed: Shabnam von Hein (as).
Foto: picture-alliance/AP Photo/E. Noroozi
10 foto1 | 10
Iran berulang kali mengatakan, mereka tidak berusaha mengembangkan senjata nuklir dan tidak melanggar resolusi tersebut dengen peluncuran satelit.
Presiden Donald Trump mengancam akan membatalkan kesepakatan nuklir tersebut, namun Inggris, Prancis dan Jerman ingin mempertahankannya dan menyampaikan kepada pemerintah AS bahwa kesepakatan itu harus diselamatkan.
Presiden Hassan Rouhani dilantik di Teheran untuk masa jabatan kedua, 3 Agustus 2017Foto: leader.ir
"Teman dan sekutu kami di Inggris, Perancis, dan Jerman bergabung dengan kami dalam menyerukan dan mengutuk tindakan-tindakan yang merusak dan mengancam dari Iran," kata Haley dalam surat itu.
"Dunia tidak boleh membiarkan Iran bertindak bertentangan dengan Dewan Keamanan dan keputusannya. Amerika Serikat akan tetap waspada dalam memastikan bahwa Iran bertanggung jawab atas tindakan itu."
Keempat negara tersebut menekankan bahwa teknologi yang diperlukan untuk peluncuran satelit luar angkasa tersebut "terkait erat dengan rudal balistik, khususnya rudal balistik antar benua."
Lini Masa Pertikaian Arab Saudi dan Iran
Bukan kali pertama Iran dan Arab Saudi bersitegang. Sepanjang sejarahnya, hubungan kedua negara acap mengalami pasang surut menyusul konflik politik atau agama. Inilah sejarah modern permusuhan dua ideologi dalam Islam
Foto: DW Montage
Damai berbayang kecurigaan
Hubungan Iran dan Arab Saudi baru tumbuh sejak kekuasaan Syah Reza Pahlevi dan Raja Khalid. Kedua negara sebelumnya sering direcoki rasa saling curiga, antara lain karena tindakan Riyadh menutup tempat-tempat ziarah kaum Syiah di Mekkah dan Madinah. Perseteruan yang awalnya berbasis agama itu berubah menjadi politis seiring dengan eskalasi konflik di Timur Tengah dan Revolusi Islam 1979.
Foto: picture alliance/AP Images
Pendekatan usai Revolusi Islam
Raja Khalid sempat melayangkan ucapan selamat kepada Ayatollah Khomeini atas keberhasilan Revolusi Islam 1979. Tapi hubungan kedua negara memburuk menyusul perang Iran-Irak dan kisruh Haji 1987. Puncaknya, Riyadh memutuskan hubungan pada 1987, ketika Khomeini mengecam penguasa Saudi sebagai "Wahabi yang tidak berperikemanusiaan, ibarat belati yang menusuk jantung kaum Muslim dari belakang."
Foto: Getty Images/Afp
Keberpihakan dalam Perang Iran-Irak 1980
Saat berkobar perang Iran-Irak, Arab Saudi sejak dini menyatakan dukungan terhadap rejim Saddam Hussein di Baghdad. Riyadh memberikan dana sumbangan sebesar 25 milyar US Dollar dan mendesak negara-negara Teluk lain untuk ikut mengisi pundi perang buat Irak. Demi menanggung biaya perang, Arab Saudi menggenjot produksi minyak yang kemudian mengakibatkan runtuhnya harga minyak di pasar dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
Kisruh Haji 1987
Mengikuti ajakan Ayatollah Khomeini, jemaah Iran setiap tahun berdemonstrasi di Mekkah dan Madinah menentang Israel. Tradisi sejak 1981 itu tidak pernah diperkarakan, kecuali pada 1987, ketika polisi memblokade jalan menuju Masjid al-Haram. Akibat bentrokan, 402 jemaah Iran tewas dan 649 luka-luka. Setelah kedutaannya di Teheran diserbu massa, Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Foto: farhangnews
Kontroversi program nuklir Iran
Arab Saudi sejak awal menolak program nuklir Teheran. Sikap itu tidak berubah bahkan setelah tercapainya Perjanjian Nuklir di Vienna tahun 2015. Riyadh menilai kesepakatan tersebut "sangat berbahaya." Desakan kepada Iran untuk bekerja sama dengan pengawas nuklir PBB juga disampaikan Saudi pada awal 2023.
Foto: Irna
Pemberontakan Houthi di Yaman, 2004
Hubungan Iran dan Arab Saudi kembali menegang setelah kelompok Syiah Zaidiyah di Yaman mengobarkan pemberontakan. Riyadh menuding Teheran mengompori perang bersaudara dan mencampuri urusan dalam negeri Yaman dengan memasok senjata. Iran sebaliknya menuding Arab Saudi menghkhianati perannya sebagai mediator konflik dengan membombardir minoritas Houthi di utara Yaman.
Foto: picture alliance/Y. Arhab
Perang proksi di Suriah, 2011
Dukungan Iran atas rejim Bashar Assad di Suriah sejak lama dianggap duri dalam daging oleh Arab Saudi. Sejak 2011, Riyadh aktif memasok senjata buat oposisi Sunni di Suriah. Kerajaan di Riyadh juga menjadi yang pertama kali mengecam Assad seputar "tindakan represif pemerintahannya terhadap demonstrasi anti pemerintah," ujar Raja Abdullah saat itu.
Foto: picture-alliance/AP/Vadim Ghirda
Tragedi Mina 2015
Bencana memayungi ibadah Haji 2015 ketika lebih dari 400 jemaah Iran meninggal dunia di terowongan Mina akibat panik massa. Iran menuding pemerintah Arab Saudi ikut bertanggungjawab. Riyadh sebaliknya menyelipkan isu bahwa tragedi itu disebabkan jemaah haji Iran yang tak mau diatur. Kisruh memuncak saat pangeran Arab Saudi, Khalid bin Abdullah, mendesak agar Riyadh melarang masuk jemaah haji Iran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Eksekusi Mati Al-Nimr 2016
Sehari setelah pergantian tahun Arab Saudi mengeksekusi mati 46 terpidana, antara lain Syeikh Nimr al-Nimr, seorang ulama yang aktif membela hak-hak minoritas Syiah yang kerap mengalami represi dan diskriminasi di Arab Saudi. Al-Nimr didakwa terlibat dalam terorisme. Sebagai reaksi Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei melayangkan ancaman, bahwa Saudi akan mendapat "pembalasan tuhan."
Foto: picture alliance/dpa/Y. Arhab
Drama di Lebanon
Pada November 2017 Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri mengumumkan pengunduran diri dari Riyadh, Arab Saudi, dan menyalahkan Iran terkait kebuntuan politik di Beirut. Langkah itu diyakini bagian dari manuver Arab Saudi untuk memprovokasi perang antara Iran dan Hizbullah dengan Israel. Saudi dan Iran berebut pengaruh di Lebanon pasca penarikan mundur pasukan Suriah 2005 silam.
Foto: picture-alliance/dpa/AP/Lebanese Official Government/D. Nohra
Narasi damai di awal 2023
Menyusul mediasi Cina, pemerintah Arab Saudi sepakat memulihkan hubungan dengan Ira pada Maret 2023. Kesepakatan tersebut disusul pembukaan kembali relasi dengan Suriah dan perundingan damai dengan pemberontak Houthi di Yaman. Sebelumnya, negara-negara Teluk juga sepakat mengakhiri perpecahan dengan Katar, sekutu dekat Iran di Teluk Persia.
Foto: Iran's Foreign Ministry/WANA/REUTERS
11 foto1 | 11
Rezim kontrol teknologi rudal telah menetapkan bahwa sistem balistik dengan muatan 500 kilogram dan jarak tempuh setidaknya 300 kilometer mampu mengirimkan senjata nuklir.
AS berulang kali meminta Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan terhadap tes rudal Iran, namun Rusia menyatakan bahwa Iran tidak melanggar resolusi itu.
Rudal jarak menengah Iran Ghadr diperagakan pada peringatran 36 tahun perang Iran-Irak, September 2016Foto: picture-alliance/dpa
Keempat negara kini menuntut Iran untuk "segera menghentikan" semua kegiatan rudal balistik dan menyatakan bahwa masyarakat internasional harus "mengirim pesan yang jelas kepada Iran."
Kementerian luar negeri Iran mengatakan akan melanjutkan program misilnya "dengan kekuatan penuh" dan menuduh pemerintah AS berusaha melemahkan kesepakatan nuklir.
Meski melontarkan kecaman keras, pemerintah AS telah memberi konfirmasi bahwa Iran memang mematuhi kesepakatan nuklir.
hp/rzn (afp, ap, rtr)
Ketika Alam Menghukum Iran
Sejak lama Iran mengabaikan kerusakan lingkungan yang terjadi di wilayahnya. Kini sikap tersebut menjadi bumerang ketika alam mulai melumpuhkan kehidupan di kota dan desa.
Foto: MEHR
Debu Beracun
Selama berhari-hari alat pengukur kadar debu dan polusi di kota Ahwaz tidak berfungsi. "Dalam waktu dua jam debu merajalela. Tubuh saya dipenuhi bercak merah. Kulit saya terbakar dan harus dilarikan ke rumah sakit," kata Rosita, seorang guru di provinsi Khuzestan kepada Deutsche Welle.
Foto: MEHR
Jiran yang Terbakar
Sejak delapan tahun terakhir badai pasir kini menjadi mimpi buruk penduduk di selatan Iran. Politisi ramai-ramai mengklaim debu yang bercampur dengan partikel beracun itu datang dari jiran, Irak. Di sana berkecamuk perang sejak 35 tahun. Perkebunan kurma dibakari, sektor pertanian lumpuh dan udara dipenuhi zat kimia berbahaya.
Foto: picture-alliance/abaca/Y. Keles
Meranggas dan Berdebu
Pemerintah Iran selalu berpongah betapa negaranya menjadi "pulau stabilitas dan keamanan" di Timur Tengah. Namun sayangnya klaim tersebut tidak mencakup situasi lingkungan. Perubahan iklim dan manajemen air yang buruk membuat 80% dari 40 danau yang ada meranggas. Kawasan tersebut kini menjadi sumber polusi debu. Kekeringan juga mulai melanda sungai Karun di Ahwaz.
Foto: Isna
Kutukan Industri
Sejauh ini Iran belum memiliki rencana untuk memerangi masalah lingkungan di wilayahnya. Januari silam yayasan Heinrich Böll, Jerman, melaporkan fenomena kelangkaan air di Iran. "Satu kawasan terancam tidak layak huni di masa depan lantaran tidakadanya cadangan air yang memadai," tulis lembaga tersebut dalam laporannya.
Foto: FARS
Kelumpuhan Industri Minyak
Badai pasir di Khuzestan juga menyebabkan kerusakan pada infastruktur kelistrikan. Akibatnya industri minyak di kawasan tersebut lumpuh. Setiap hari Khuzestan memproduksi 750.000 barrel minyak. Industri minyak adalah pemasukan terbesar anggaran negara. Sebab itu politisi Khuzestan mulai mewanti-wanti terhadap krisis nasional.
Foto: imago/Xinhua
Tekanan Politik
Kubu konservatif menuding pemerintahan Hassan Rohani gagal mengendalikan situasi. Ia sebaliknya menyalahkan pendahulunya, Mahmud Ahmadinejad, atas kerusakan lingkungan di Iran. Bukannya mencari solusi, Ahmadinejad dulu malah menuduh dunia barat "memicu kekeringan di Iran, sebagai bagian dari rencana gelap mereka untuk menghancurkan Republik Islam."
Foto: MEHR
Negara di Dalam Negara
Garda Revolusi tidak hanya memiliki sistem persenjataan dan angkatan perang sendiri, mereka juga mengendalikan sumbu perekonomian di Iran. Perusahaan konstruksi bentukan Garda Revolusi, Khatam al-Anbiya, misalnya aktif menerima tender pemerintah buat membangun jembatan, pipa minyak dan bendungan. Kebanyakan bendungan dibangun tanpa mengindahkan dampak lingkungan.
Foto: khatam.com
Bencana Kabar Palsu
Februari lalu air menjebol dinding sebuah bendungan di provinsi Jahrom. Sekitar 700 rumah rata dengan tanah dan lebih dari 2000 gedung mengalami kerusakan. Lembaga penanggulangan bencana awalnya menepis kabar jebolnya bendungan sebagai fitnah. Bahkan foto-foto yang beredar di media sosial dicap palsu.
Foto: tasnimnews
Cerminan Buruk, Iran Terbelah
Pemerintah akhirnya mengirimkan bantuan ke provinsi Jahrom setelah beberapa pekan. Buruknya manajemen krisis di kawasan tersebut menjadi cerminan minimnya kinerja pemerintah menyangkut kerusakan lingkungan dan bencana alam.