Korea Selatan dan Amerika Serikat menyepakati untuk mengambil "tindakan penghukuman" terhadap Korea Utara jika lakukan provokasi lagi. Namun AS juga membuka diri untuk dialog.
Iklan
"Kedua belah pihak berjanji untuk segera menjatuhkan hukuman, mengambil langkah-langkah termasuk menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru," demikian pernyataan kantor kepresidenan Korea Selatan, setelah penasihat keamanan nasionalnya, Kim Kwan-jin, mengadakan pembicaraan via telepon dengan mitra kerjanya di Amerika Serikat, H. R. McMaster.
Ketegangan Amerika Serikat dan Korea Utara telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pengembangan senjata nuklir dan rudal yang dilakukan Korea Utara bertentangan dengan resolusi DK PBB.
Korut jadi prioritas AS
Pemerintahan Presiden A.S. Donald Trump telah memperingatkan Korut bahwa penyelesaian atas sengketa itu, "semua pilihan ada di atas meja". Pemerintah AS mengatakan pihaknya bertujuan mendorong Korea Utara menghentikan program persenjataannya dengan cara lebih keras, berupa sanksi dan tekanan diplomatik. Namun mereka tetap terbuka untuk gelar dialog diplomatik.
Inilah Sanksi PBB Pada Korea Utara
PBB jatuhkan sanksi terhadap Korea Utara sebagai hukuman bagi program senjata nuklirnya. Dewan Keamanan bahkan akan memperberat sanksi. Inilah sejumlah hukuman PBB terhadap Korea Utara:
Foto: Reuters/S. Sagolj
Moneter
Korea Utara dilarang membuka cabang bank di luar negeri. PBB juga melarang anggotanya mengoperasikan institusi keuangan untuk kepentingan Pyongyang. Karena aktivitas itu bisa membuat Korea Utara mengelak dari sanksi. PBB juga meminta negara anggota mengusir siapa pun yang bekerja untuk kepentingan keuangan rezim komunis itu.
Foto: Mark Ralston/AFP/Getty Images
Pelayaran
PBB memerintahkan negara anggota untuk registrasi ulang semua kapal barang yang dimiliki, dioperasikan atau diawaki orang yang berada di bawah perintah Pyongyang. Kapal-kapal Korea Utara juga dilarang menggunakan bendera negara lain, untuk menghindari sanksi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Dumaguing
Penerbangan
Air Koryo, maskapai nasional Korea Utara dilarang terbang ke Uni Eropa dengan alasan standar keamanan penerbangan. Juga AS melarang warganya melakukan bisnis dengan maskapai ini. Air Koryo terutama melayani jalur domestik dan jalur luar negeri ke Cina serta Rusia.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap
Bahan Bakar
Sanksi PBB melarang penjualan bahan bakar pesawat terbang, jet dan roket ke Korea Utara. Tapi penjualan minyak mentah atau sejenisnya hingga kini masih diizinkan. Yang jarang diketahui Korut juga memproduksi mobil sendiri dengan merk Pyeonghwa, bekerja sama dengan mendiang pendeta Sun Myung Moon yang jadi penasehat spiritual mantan Presiden Park Gyeun he.
Foto: Getty Images/AFP/M. Ralston
Batu bara
BisnIs ekspor batu bara terutama dijalin dengan Cina. Tapi bulan Februari lalu, Cina membatasi impor batu bara dari Korea Utara. Dengan persyaratan ketat, Pyongyang diizinkan mengekspor 7,5 juta ton batu bara ke Cina senila 374 juta euro. Salah satu pembelinya adalah Liaoning Greenland Energy Coal Co.(foto) di Dandong, kota perbatasan Cina dengan Korea Utara.
Foto: Reuters/B. Goh
Rekening Bank dan Properti
Sanksi PBB membatasi hanya satu rekening bank bagi setiap diplomat Korea Utara di luar negeri (foto kedubes Korut di Berlin). Korea Utara juga dilarang memiliki properti apa pun di luar negeri selain gedung kedutaan atau konsulatnya.
Foto: picture alliance/dpa/S.Schaubitzer
Latihan Militer
PBB melarang lembaga keamanan negara anggotanya mengirim pelatih untuk mendidik militer, polisi atau unit paramiliter Korea Utara. PBB hanya mengizinkan pertukaran tenaga medis, tapi hanya memperbolehkan asistensi teknik dan nilai keilmuan.
Foto: Reuters/S. Sagolj
Patung
PBB juga melarang penjualan patung dari Korea Utara, khususnya patung para pemimpin rezim dari dinasti Kim.
Foto: picture alliance/dpa/robertharding
8 foto1 | 8
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dan direktur intelijen AS Dan Coats menyebutkan Korea Utara sebagai "ancaman keamanan nasional yang mendesak dan puncak prioritas kebijakan luar negeri ". Sementara itu, kapal induk USS Carl Vinson mendekati perairan Korea, di mana ia akan bergabung dengan kapal selam nuklir USS Michigan.
Kemarahan Cina atas sistem rudal
Sistem pertahanan rudal tercanggih Amerika Serikat ( THAAD) tiba di Seoul dan segera dioperasikan dalam beberapa hari ke depan. THAAD berlokasi di wilayah tenggara Korea Selatan. Beberapa ratus warga desa Korea Selatan memprotes dengan melemparkan botol air ke arah kendaraan yang menggerakkan bagian-bagiannya.
Panglima tertinggi AS di Pasifik, Harry Harris, mengatakan sistem THAAD akan segera beroperasi untuk "memperkuat kemampuan dalam membela sekutu AS dan 28.500 pasukan AS ditempatkan di sana. Namun Cina mengatakan sistem radar canggih itu bisa menembus jauh ke dalam wilayahnya dan melemahkan keamanannya.
Tabloid Cina berpengaruh, Global Times, milik Partai Komunis, dengan kata-kata kasar di kolom editorial mencela keputusan Korea Selatan yang terus melangkah dengan sistem THAAD. Disebutkan, tindakan itu bisa merusak usaha Cina untuk meredakan ketegangan di semenanjung.
Rahasia Kekuatan Militer Korea Utara
Kendati banyak mengandalkan sistem alutsista buatan Uni Sovyet tahun 70an, militer Korea Utara bukan tanpa taring. Inilah delapan ancaman terbesar yang dimiliki Kim Jong Un.
Foto: picture-alliance/dpa
Lautan Serdadu
Adalah jumlah serdadu yang menjadikan militer Korea Utara sebagai salah satu yang paling disegani di Asia. Setiap saat Kim Jong Un bisa memerintahkan 1,2 juta pasukan infanteri, ditambah 7,7 juta prajurit cadangan, untuk menyerbu jirannya di Selatan. Namun begitu banyak pihak meyakini, serdadu Korut tidak mengenyam pendidikan militer yang mumpuni dan sering mengalami mal nutrisi.
Foto: picture-alliance/dpa/Kcna
Satuan Elit
Namun begitu tidak semua serdadu Korea Utara bisa dianggap enteng. Pasalnya saat ini negeri komunis itu tercatat memiliki jumlah pasukan elit terbesar di dunia, yakni sekitar 200.000 serdadu. Mereka yang mengenyam pelatihan khusus biasanya ditempatkan di satuan pengintaian tempur dan penembak jitu yang disebar di kawasan perbatasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wong Maye-E
Artileri Berat
Salah satu ancaman terbesar dari militer Korut adalah sistem persenjataan konvensional seperti artileri. Saat ini negeri komunis itu memiliki 21.000 senjata artileri berat jarak jauh yang sebagian besar berdaya jelajah tinggi dan mampu mencapai ibukota Korsel, Seoul.
Foto: picture-alliance/dpa/KCNA
Meriam Api
Sistem persenjataan artileri darat menjadi tulang punggung kemampuan tempur militer Korut. Pada dekade 1980an Pyongyang memproduksi ribuan artileri gerak cepat yang menyontek desain Uni Sovyet dan Cina. Salah satu hasil produksi Korut adalah meriam Koksan berdiameter 170mm yang kini mendominasi sistem persenjataan berat negeri Komunis itu.
Foto: imago/Xinhua
Rudal Nuklir
Terlepas dari jumlah serdadu dan artileri, ancaman terbesar yang dimiliki militer Korut adalah sistem peluru kendali berhulu ledak nuklir. Dikembangkan sejak dekade 1970an dengan mengandalkan desain rudal Scud, Korut kini memiliki tiga tipe peluru kendali yang salah satunya berdaya jelajah 8000 kilometer. Dengan Taepodong 2 Pyongyang bisa menghantam Kanada, Eropa dan Amerika Serikat.
Foto: PEDRO UGARTE/AFP/Getty Images
Petaka dari Langit
Hingga kini tidak ada yang tahu secara pasti tentang program nuklir Korea Utara. Sebagian mengatakan rejim Kim Jong Un cuma selangkah lagi menuju bom hidrogen, yang lain meragukan Korut akan mampu membangun cadangan uranium yang telah diperkaya untuk memproduksi senjata nuklir. Namun begitu, Korea Utara tidak diragukan lagi memiliki sistem rudal yang dikembangkan untuk mengangkut hulu ledak nuklir
Foto: Reuters/KCNA
Racun Radioaktif
Hal lain yang menakutkan dari Korut adalah kemampuan membangun bom kotor, yakni bahan peledak konvensional yang dilengkapi elemen radioaktif. Bisa dibuat tanpa teknologi nuklir yang mumpuni, bom kotor pada dasarnya dikembangkan untuk menyebarkan racun radioaktif dan menciptakan panik massal. Militer AS pernah susun skenario perang yang juga berisi serangan bom kotor di lima kota besar Korsel
Foto: REUTERS/KCNA
Gas Pembunuh Massal
Lembaga pemantau nuklir, Nuclear Threat Initiative, pernah merilis laporan yang menyebut Korea Utara sebagai negara dengan cadangan senjata kimia terbesar ketiga di dunia. NTI memperkirakan saat ini Pyongyang menyimpan hingga 5000 ton agen kimia. Jika terancam, Korut diyakini bisa memproduksi 12.000 unit senjata kimia, antara lain berupa gas syaraf dan senyawa beracun, Sarin.