Warga AS diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke lebih dari 160 negara, karena kekhawatiran akan risiko penyebaran corona. Sementara itu, Inggris bertekad meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi pandemi berikutnya.
Iklan
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan rencana untuk memperluas panduan "Level 4: Jangan Bepergian" ke sekitar 80% negara di seluruh dunia, dengan alasan "risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pelancong" dari virus corona.
AS sudah memasukkan 34 negara, termasuk Chad, Kosovo, Kenya, Argentina, Rusia, dan Tanzania pada peringatan Level 4. Sekitar 130 lebih negara akan segera ditambahkan.
Sebelumnya warga AS sudah dilarang bepergian ke sebagian besar negara di Eropa. Washington juga melarang masuknya hampir semua warga asing yang belum lama ini berada di sebagian besar Eropa, Cina, Brasil, Iran, dan Afrika Selatan.
"Pandemi COVID-19 terus menimbulkan risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pelancong. Mengingat risiko tersebut, Departemen Luar Negeri sangat merekomendasikan warga AS untuk mempertimbangkan kembali semua perjalanan ke luar negeri,'' kata sebuah pernyataan dari departemen tersebut.
AS belum memiliki peringatan perjalanan global sejak Agustus lalu, ketika panduan dicabut oleh pemerintahan Donald Trump.
Daftar Negara Eropa yang Batasi Perjalanan Tak Penting di Masa Pandemi Corona
Berikut ini adalah negara-negara anggota Uni Eropa yang telah mengumumkan pembatasan perjalanan lebih ketat, mewajibkan tes lebih lanjut dan memperpanjang karantina untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: Alexander Farnsworth/picture alliance
Finlandia
Pemerintah Finlandia memberlakukan peraturan yang lebih ketat mulai 27 Januari bagi mereka yang memasuki negara itu. Semua pelancong harus mengikuti tes virus corona di perbatasan. Finlandia membatasi orang yang masuk dari semua negara Schengen dan hanya mengizinkan perjalanan penting seperti bekerja untuk pelayanan kesehatan dan darurat.
Foto: Vesa Moilanen/Lehtikuva/AFP/Getty Images
Denmark
Perjalanan wisatawan yang tidak penting ke Denmark saat ini menjadi sorotan di tengah tingkat infeksi yang tinggi. Hanya orang dengan alasan yang valid dan telah mengikuti tes virus corona dengan hasil negatif yang diizinkan masuk ke negara itu. Lockdown Denmark telah diperpanjang hingga 7 Februari 2021. Restoran hingga pub, serta fasilitas budaya dan rekreasi juga tetap ditutup.
Foto: picture-alliance/Zuma/Bildbyran/P. Arvidson
Swiss
Perbatasan Swiss dengan negara tetangga, negara Schengen, dan sebagian besar negara Uni Eropa tetap buka. Kedatangan orang dari beberapa negara dan wilayah yang diklasifikasikan "berisiko tinggi" harus dikarantina selama 10 hari setibanya di Swiss. Penerbangan dari Inggris dan Afrika Selatan telah ditangguhkan. Sejak 18 Januari, semua toko harus tutup, kecuali pemasok barang kebutuhan sehari-hari.
Foto: Imago Images/Geisser
Luksemburg
Wisatawan dari negara-negara Uni Eropa (UE) dan Schengen dapat memasuki Luksemburg tanpa perlu menunjukkan tes COVID-19 negatif sebelum masuk. Namun, perjalanan non-esensial dari sebagian besar negara ketiga ke Luksemburg dilarang hingga 31 Maret 2021. Semua toko, salon kecantikan, dan bioskop ditutup. Jam malam diberlakukan sejak pukul 21.00 hingga 06.00 pagi.
Foto: imago/alimdi
Republik Ceko
Keadaan darurat diberlakukan di seluruh negeri, ada batasan jam malam sejak pukul 21.00 hingga 05.00 pagi. Toko untuk kebutuhan sehari-hari tetap buka, tetapi tidak untuk toko non-esensial lainnya. Mulai 5 Januari, siapa pun yang memasuki Republik Ceko harus menjalani tes COVID-19. Negara ini tetap terbuka bagi mereka yang bepergian dari daerah berisiko rendah.
Foto: picture alliance/dpa
Norwegia
Norwegia mewajibkan aturan mengikuti tes COVID-19 pada 18 Januari lalu untuk para wisatawan. Setiap orang yang bepergian ke Norwegia harus dikarantina selama 10 hari. Masa karantina dapat dikurangi menjadi tujuh hari jika wisatawan telah menjalani dua tes COVID-19 negatif. Tes harus dilakukan pada hari pertama dan hari ketujuh setelah kedatangan.
Foto: picture-alliance/robertharding/J. Nix
Polandia
Mulai 1 Januari, wisatawan dari negara non-UE hanya dapat memasuki Polandia untuk perjalanan urusan penting. Perbatasan terbuka untuk wisatawan dari mayoritas negara UE. Semua yang datang ke Polandia harus mengisolasi diri selama 10 hari dengan beberapa pengecualian terkait dengan pekerjaan atau tempat tinggal di Polandia.
Foto: Beata Zawrzel/NurPhoto/picture alliance
Turki
Semua wisatawan berusia 6 tahun ke atas akan diminta untuk menunjukkan hasil tes PCR negatif sebelum mereka dapat memasuki Turki dan mungkin menjalani pemeriksaan kesehatan saat mereka tiba. Turki saat ini telah melarang penerbangan dari Inggris untuk mencegah penyebaran varian baru virus corona. Pusat perbelanjaan, pasar, restoran, dan salon kecantikan hanya buka dari jam 10 pagi hingga 8 malam.
Foto: picture-alliance/R. Hackenberg
Kroasia
Kroasia sementara waktu membatasi penyeberangan di perbatasan sejak 30 November lalu. Kroasia menggunakan sistem tingkatan infeksi COVID-19 yakni hijau, kuning dan merah untuk mengatur pembatasan perjalanan. Siapa pun yang datang dari negara UE di 'daftar hijau' dapat memasuki Kroasia tanpa batasan apa pun, asalkan mereka tidak menunjukkan gejala dan tidak berada di dekat orang yang terinfeksi.
Foto: picture-alliance/Zoonar/B. Hoyen
Swedia
Wisatawan dari sebagian besar negara anggota Uni Eropa, serta orang yang bepergian dari negara non-UE yang dibebaskan dari larangan masuk UE, tidak perlu mengikuti tes atau karantina setibanya di Swedia, jika mereka bebas gejala COVID-19. (ha/pkp)
Foto: Alexander Farnsworth/picture alliance
10 foto1 | 10
Amerika
Pihak berwenang di Kolombia mengatakan akan ada perpanjangan aturan seperti pemberlakuan jam malam dan pembatasan toko dan bisnis, karena negara itu sedang berjuang melawan gelombang ketiga COVID-19.
Kota dengan okupansi ICU di atas 85% akan memberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore hingga 5 pagi, sementara mereka yang memiliki kapasitas antara 80% dan 85% akan memberlakukan jam malam mulai pukul 8 malam. Di ibu kota, Bogota, total hunian ICU saat ini mencapai 84,2%.
"Kami benar-benar berada di antara hidup dan mati, antara kemungkinan runtuhnya sistem kesehatan dan hunian ICU yang akan mencapai batasnya," kata Claudia Lopez, Wali Kota Bogota.
Iklan
Eropa
Inggris telah mengumumkan rencana untuk membentuk kelompok ahli internasional baru untuk membantu meningkatkan kesiapsiagaan dunia menghadapi pandemi berikutnya dan mempercepat pengembangan vaksin untuk penyakit di masa depan.
Rencana itu akan diluncurkan di bawah kepresidenan Inggris dari negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7). Kemitraan Kesiapsiagaan Pandemi (PPP) akan melapor ke KTT para pemimpin G7 pada Juni 2021.
"Sebagai Presiden G7, Inggris bertekad untuk bekerja dengan mitra kami membangun kembali persiapan yang lebih baik dan memperkuat kesiapan global untuk pandemi di masa depan," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina mengatakan kedua vaksin tersebut dapat diberikan kepada orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas. Johnson & Johnson sedang melakukan uji klinis tahap akhir untuk vaksin COVID-19 di Filipina.