1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Minta Turki Rilis Bukti Pembunuhan Khashoggi

18 Oktober 2018

Presiden AS Donald Trump minta Turki merilis bukti-bukti klaim bahwa Jamal Khashoggi dibunuh di gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul. Trump membantah bahwa pemerintahannya membantu Riyadh menutup-nutupi kasus itu.

Jamal Khashoggi saudischer Journalist
Foto: picture-alliance/dpa/H. Jamali

Presiden AS Donald Trump hari Rabu (17/10) membantah tuduhan media bahwa pemerintahannya membantu Arab Saudi menutupi dugaan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi (foto artikel). Turki mengklaim punya bukti video dan audio pembunuhan wartawan kawakan itu, yang juga sering menulis di harian Washington Post.

"Kami telah memintanya (bukti-bukti), jika ada," kata Trump.

Jamal Khashoggi menghilang sejak 2 Oktober setelah dia memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk urusan administrasi. Sejak itu dia belum terlihat lagi. Pemerintah AS membantah telah mencoba membantu Riyadh menyangkal keterlibatan mereka. Trump mengatakan:  "Saya hanya ingin mencari tahu apa yang terjadi."

Trump menerangkan dia sedang menunggu laporan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang dikirim ke Arab Saudi dan Turki minggu ini untuk membahas kasus tersebut.

Menlu AS Mike Pompeo menemui Pangeran Mahkota Salman, 16 Oktober 2018 Foto: picture-alliance/dpa/SPA

Turki klaim punya bukti Khashoggi disiksa

Pemerintah Turki mengatakan pihaknya memiliki bukti audio dan video bahwa Jamal Khashoggi disiksa dan dibunuh tak lama setelah memasuki konsulat. Harian pro-pemerintah Yeni Safak melaporkan, ada rekaman audio penyiksaan itu, antara lain pemotongan jari dan pemenggalan. Media Turki lain melaporkan, gedung konsulat tampaknya telah dibersihkan agen-agen Saudi sebelum para penyidik Turki dibolehkan memasuki dan memeriksa gedung.

Para penyidik Turki mengusut kedatangan beberapa warga Saudi dengan jet pribadi di Istanbul pada tengah malam 2 Oktober dan kemudian berangkat pergi pada hari yang sama. Salah satu tersangka yang diidentifikasi penyidik Turki diketahui sering mendampingi Putra Mahkota Pangeran Salman dalam kunjungan ke luar negeri.

Presiden Donald Trump mencoba membela posisi Riyadh karena hubungan dagang AS-Arab Saudi sangat penting. Namun berbagai indikasi makin memojokkan pemerintahan Arab Saudi. Jamal Khashoggi dikenal sebagai wartawan yang sering mengeritik kebijakan pemerintahan di Riyadh.

Tim forensik Turki memeriksa rumah dinas konsul jenderal Arab Saudi di Istanbul Mohammed al-Otaibi. Dia diberitakan sudah meninggalkan Istanbul dan kembali ke negaranya. Foto: Getty Images/AFP/Y. Akgul

Tulisan terakhir Khashoggi

Harian Washington Post hari Rabu menerbitkan tulisan terakhir Khashoggi sebelum dia dinyatakan hilang. Dalam kolomnya Khashoggi mengecam pengekangan kebebasan pers di dunia Arab.

"Narasi yang dikelola negara mendominasi kehidupan publik, sementara tidak sedikit orang yang tidak mempercayainya. Tetapi sebagian besar penduduk menjadi korban narasi palsu ini," tulis Khashoggi. Dia juga mengeritik Barat karena tidak mengambil sikap lebih jelas untuk membela kebebasan pers.

"Pemerintah Arab telah diberi kebebasan untuk terus membungkam media dan makin lama makin meningkat. Ada masa ketika para wartawan percaya bahwa internet akan membebaskan informasi dari sensor dan kontrol yang terkait dengan media cetak. Tetapi pemerintahan ini.. secara agresif memblokir Internet", tulis Khashoggi.

hp/yp (afp, ap)