Presiden AS Donald Trump minta Turki merilis bukti-bukti klaim bahwa Jamal Khashoggi dibunuh di gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul. Trump membantah bahwa pemerintahannya membantu Riyadh menutup-nutupi kasus itu.
Iklan
Presiden AS Donald Trump hari Rabu (17/10) membantah tuduhan media bahwa pemerintahannya membantu Arab Saudi menutupi dugaan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi (foto artikel). Turki mengklaim punya bukti video dan audio pembunuhan wartawan kawakan itu, yang juga sering menulis di harian Washington Post.
"Kami telah memintanya (bukti-bukti), jika ada," kata Trump.
Jamal Khashoggi menghilang sejak 2 Oktober setelah dia memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk urusan administrasi. Sejak itu dia belum terlihat lagi. Pemerintah AS membantah telah mencoba membantu Riyadh menyangkal keterlibatan mereka. Trump mengatakan: "Saya hanya ingin mencari tahu apa yang terjadi."
Trump menerangkan dia sedang menunggu laporan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang dikirim ke Arab Saudi dan Turki minggu ini untuk membahas kasus tersebut.
Turki klaim punya bukti Khashoggi disiksa
Pemerintah Turki mengatakan pihaknya memiliki bukti audio dan video bahwa Jamal Khashoggi disiksa dan dibunuh tak lama setelah memasuki konsulat. Harian pro-pemerintah Yeni Safak melaporkan, ada rekaman audio penyiksaan itu, antara lain pemotongan jari dan pemenggalan. Media Turki lain melaporkan, gedung konsulat tampaknya telah dibersihkan agen-agen Saudi sebelum para penyidik Turki dibolehkan memasuki dan memeriksa gedung.
Para penyidik Turki mengusut kedatangan beberapa warga Saudi dengan jet pribadi di Istanbul pada tengah malam 2 Oktober dan kemudian berangkat pergi pada hari yang sama. Salah satu tersangka yang diidentifikasi penyidik Turki diketahui sering mendampingi Putra Mahkota Pangeran Salman dalam kunjungan ke luar negeri.
Presiden Donald Trump mencoba membela posisi Riyadh karena hubungan dagang AS-Arab Saudi sangat penting. Namun berbagai indikasi makin memojokkan pemerintahan Arab Saudi. Jamal Khashoggi dikenal sebagai wartawan yang sering mengeritik kebijakan pemerintahan di Riyadh.
Tulisan terakhir Khashoggi
Harian Washington Post hari Rabu menerbitkan tulisan terakhir Khashoggi sebelum dia dinyatakan hilang. Dalam kolomnya Khashoggi mengecam pengekangan kebebasan pers di dunia Arab.
"Narasi yang dikelola negara mendominasi kehidupan publik, sementara tidak sedikit orang yang tidak mempercayainya. Tetapi sebagian besar penduduk menjadi korban narasi palsu ini," tulis Khashoggi. Dia juga mengeritik Barat karena tidak mengambil sikap lebih jelas untuk membela kebebasan pers.
"Pemerintah Arab telah diberi kebebasan untuk terus membungkam media dan makin lama makin meningkat. Ada masa ketika para wartawan percaya bahwa internet akan membebaskan informasi dari sensor dan kontrol yang terkait dengan media cetak. Tetapi pemerintahan ini.. secara agresif memblokir Internet", tulis Khashoggi.
Menengok Hak Perempuan di Arab Saudi
Arab Saudi sudah mengumumkan akan mengizinkan perempuan untuk memiliki surat izin mengemudi tanpa harus ada izin dari "penjaga legal". Untuk itu perjuangannya panjang.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Ammar
1955: Sekolah pertama buat anak perempuan, 1970: Universitas pertama
Dulu, anak perempuan Arab Saudi tidak bisa bersekolah seperti murid-murid sekolah di Riyadh. Penerimaan murid di sekolah pertama untuk perempuan, Dar Al Hanan, baru dimulai 1955. Sementara Riyadh College of Education, yang jadi institusi pendidikan tinggi untuk perempuan, baru dibuka 1970.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2001: Kartu identitas untuk perempuan
Baru di awal abad ke-21, perempuan bisa mendapat kartu identitas. Padahal kartu itu adalah satu-satunya cara untuk membuktikan siapa mereka, misalnya dalam cekcok soal warisan atau masalah properti. Kartu identitas hanya dikeluarkan dengan dengan izin dan diberikan kepada muhrim. Baru tahun 2006 perempuan bisa mendapatkannya tanpa izin muhrim. 2013 semua perempuan harus punya kartu identitas.
Foto: Getty Images/J. Pix
2005: Kawin paksa dilarang - di atas kertas
Walaupun 2005 sudah dilarang, kontrak pernikahan tetap disetujui antara calon suami dan ayah pengantin perempuan, bukan oleh perempuan itu sendiri.
Foto: Getty Images/A.Hilabi
2009: Menteri perempuan pertama
Tahun 2009, King Abdullah menunjuk menteri perempuan pertama. Noura al-Fayez jadi wakil menteri pendidikan untuk masalah perempuan.
Foto: Foreign and Commonwealth Office
2012: Atlit Olimpiade perempuan pertama
2012 pemerintah Arab Saudi untuk pertama kalinya setuju untuk mengizinkan atlit perempuan berkompetisi dalam Olimpiade dengan ikut tim nasional. Salah satunya Sarah Attar, yang ikut nomor lari 800 meter di London dengan mengenakan jilbab. Sebelum Olimpiade dimulai ada spekulasi bahwa tim Arab Saudi mungkin akan dilarang ikut, jika mendiskriminasi perempuan dari keikutsertaan dalam Olimpiade.
Foto: picture alliance/dpa/J.-G.Mabanglo
2013: Perempuan diizinkan naik sepeda dan sepeda motor
Inilah saatnya perempuan untuk pertama kalinya diizinkan naik sepeda dan sepeda motor. Tapi hanya di area rekreasi, dan dengan mengenakan nikab dan dengan kehadiran muhrim.
Foto: Getty Images/AFP
2013: Perempuan pertama dalam Shura
Februari 2013, King Abdullah untuk pertama kalinya mengambil sumpah perempuan untuk jadi anggota Syura, atau dewan konsultatif Arab Saudi. Ketika itu 30 perempuan diambil sumpahnya. Ini membuka jalan bagi perempuan untuk mendapat posisi lebih tinggi di pemerintahan.
Foto: REUTERS/Saudi TV/Handout
2015: Perempuan memberikan suara dalam pemilu dan mencalonkan diri
Dalam pemilihan tingkat daerah di tahun 2015, perempuan bisa memberikan suara, dan mencalonkan diri untuk dipilih. Sebagai perbandingan: Selandia Baru adalah negara pertama, di mana perempuan bisa dipilih. Jerman melakukannya tahun 1919. Dalam pemilu 2015 di Arab Saudi, 20 perempuan terpilih untuk berbagai posisi di pemerintahan daerah, di negara yang monarki absolut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Batrawy
2017: Perempuan pimpin bursa efek Arab Saudi
Februari 2017, untuk pertama kalinya bursa efek Arab Saudi mengangkat kepala perempuan dalam sejarahnya. Namanya Sarah Al Suhaimi.
Foto: pictur- alliance/abaca/Balkis Press
2018: Perempuan akan diijinkan mengemudi mobil
September 26, 2017, Arab Saudi mengumumkan bahwa perempuan akan segera diizinkan untuk mengemudi mobil. Mulai Juni 2018, perempuan tidak akan perlu lagi izin dari muhrim untuk mendapat surat izin mengemudi. Dan muhrim juga tidak harus ada di mobil jika mereka mengemudi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali
2018: Perempuan akan diijikan masuk stadion olah raga
29 Oktober 2017, Badan Olah Raga mengumumkan perempuan akan boleh menonton di stadion olah raga. Tiga stadion yang selama ini hanya untuk pria, juga akan terbuka untuk perempuan mulai 2018.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2019: Perempuan Saudi akan mendapat notifikasi melalui pesan singkat jika mereka diceraikan
Hukum baru dirancang untuk lindungi perempuan saat pernikahan berakhir tanpa sepengetahuan mereka. Perempuan dapat cek status pernikahannya online atau dapat fotokopi surat tanda cerai dari pengadilan. Hukum ini tak sepenuhnya lindungi perempuan karena cerai hanya dapat diajukan dalam kasus terbatas dengan persetujuan suami atau jika suami lakukan tindak kekerasan. (Penulis: Carla Bleiker, ml/hp)