1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

USA Iran Südamerika

15 Oktober 2011

Terungkapnya rencana pembunuhan terhadap seorang duta besar Arab Saudi di Washington, membuka fakta baru. Yakni, bahwa Iran berbisnis dengan mafia dan sindikat narkoba di Amerika Tengah dan Selatan.

Presiden AS Barack ObamaFoto: dapd

Sejauh apa keterlibatan penguasa Iran dalam rencana pembunuhan duta besar Arab Saudi di ibukota Amerika Serikat dan di waktu bersamaan menyerang Amerika di pusat politiknya? Sepertinya sulit bagi Presiden Barack Obama untuk menjawab pertanyaan tersebut: "Walaupun pucuk pimpinan tidak mengetahui rencana tersebut secara terperinci, ia tetap bertanggung jawab bagi seluruh aparat pemerintahan, juga mereka yang terlibat dalam rencana pembunuhan ini."

Obama tidak menginginkan bentrokan militer dengan Iran. Tetapi tentu semua langkah berikut masih terbuka. Demikian ujar sang presiden. Karena dinas rahasia Amerika Serikat yakin, bahwa pasukan elit Iran Al Quds bermaksud menyerang Washington dengan bantuan gembong narkoba Zeta di Meksiko.

Rogger Noriega, mantan pakar Amerika Latin dari kementrian luar negeri Amerika mengatakan : "Iran punya jaringan tepat di depan mata kita. Penting bagi warga Amerika untuk menyadari, bahwa pemerintah Teheran melalui perpanjangan tangannya, Hizbullah, eksis di wilayah kami."

Untuk tetap menjalankan bisnis milyaran Dollar, walaupun dijatuhi sanksi PBB, semua sel teror Teheran aktif di seluruh pusat narkoba Amerika Tengah dan Selatan. Demikian ujar Sebastian Rotella dari jaringan penelitian ProPublica Amerika Serikat. "Di Argentina, Paraguay dan Brasil, Iran bersama Hizbullan sudah sejak lama menjalankan bisnis mafia."

Dalam beberapa waktu terakhir, rezim di Teheran khususnya berusaha memenuhi kas keuangan dengan bantuan gembong narkoba Meksiko. Pakar Iran Sebastian Rotella memiliki dokumen dari dinas anti narkoba Amerika DEA. "Potongan pita rekaman dan foto membuktikan, bahwa kakitangan Iran bekerja sama dengan sindikat narkoba Meksiko dan menyuplai sindikat tersebut dengan senjata militer yang dirampas dari Irak."

Al Quds dan sekutunya dari Hizbullah mencoba menarik keuntungan dari bisnis narkoba Meksiko. Khususnya dari ekspor kokain ke Eropa. Demikian menurut penelitian ProPublica. Tetapi sindikat dari Meksiko tidak akan pernah mencoba untuk melakukan serangan di dekat Gedung Putih.

"Menghasilkan uang melalui bisnis narkoba tidak sama dengan secara tidak langsung menyerang Amerika Serikat karena uang. Ini tidak akan dilakukan oleh bandar narkoba Meksiko." Rotella menambahkan, sindikat narkoba ini bisa menghasilkan jumlah lebih besar dengan cara yang jauh lebih aman daripada melakukan serangan teror di Amerika Serikat. Siapapun pihak di Teheran yang terlibat dalam perencanaan dan berniat menggunakan mafia narkoba Meksiko untuk sebuah serangan di Washington hanya berhasil menjadikan diri mereka bahan tertawaan.

Ralph Sina / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Renata Permadi

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait